- Beranda
- Sejarah & Xenology
13 Penjaga Pulau Ular Inspirasi Bangsa Ukraina dan Kisah Girl From Heaven In Jakarta!
...
TS
amekachi
13 Penjaga Pulau Ular Inspirasi Bangsa Ukraina dan Kisah Girl From Heaven In Jakarta!
Jiwa Patriot 13 Tentara Penjaga Pulau Ular Inspirasi Bangsa Ukraina Melawan Agresi dan Kisah Fiksi tentang Pengungsi Ukraina, Beratnya Hidup di Negri Asing "Girl From Heaven In Jakarta"

24 Februari 2022
Waktu itu dunia benar benar dikejutkan oleh peristiwa yang sangat luar biasa, yang imbasnya sampai saat ini dan mengenai beberapa negara di dunia termasuk Indonesia padahal saat itu pun dunia sedang dalam nestapa akibat dari serangan ganas yang berubah menjadi pandemi global yaitu mewabahnya virus Corona Covid-19 namun musibah besar ini tak serta merta menjadikan banyak negara menjadi senasib dan sepenanggungan, konflik besar, ketegangan, berebut hegemoni dan saling curiga terus terjadi, tak bisa mereka lupakan bahkan mungkin takkan bisa mereka hilangkan entah untuk sampai kapan?
Bagi dunia mungkin itu sebuah keterkejutan namun sebenarnya intelejen barat sudah mencurigai keagresifan angkatan bersenjata Rusia waktu itu dengan mengadakan latihan militer dengan jumlah tentara cukup besar di perbatasan negara dan untuk hari itu sebenarnya tentara Rusia sudah masuk tapi secara resminya invasi ini diumumkan oleh presiden Vladimir Putin tanggal 24 Februari dibarengi dengan gempuran pada beberapa kota perbatasan di Ukraina bahkan termasuk serangan ke ibukota kiev.
Bersumber dari konfik selama bertahun tahun sedangkan menurut duta besar Rusia untuk Indonesia sendiri Lyudmila Vorobieva pada 16 Februari menyatakan Rusia tidak pernah berniat untuk menginvasi tetangganya sedangkan kabar tak sedap ini hanyalah provokasi Amerika Serikat, NATO dan aliansi mereka, namun faktanya Rusia benar benar telah menginvasi Ukraina walau dengan nama apapun yang namanya masuk rumah orang dengan tanpa izin pemiliknya apalagi sambil membawa senjata adalah sebuah invasi.

Waktu itu Rusia pun menyerang sebuah pulau yang menurut Deutsche Welle pada 2015 berpenduduk 30 sampai 50 orang yaitu pulau Zmiiniy atau pulau Ular yang tepat 35 kilometer dari pantai Ukraina, sebuah pulau strategis yang kenyataan sebenarnya adalah pulau ini tak memiliki ular sama sekali, dan merupakan salah satu dari banyak tempat yang digempur tentara Rusia yang hampir kesemuanya dipertahankan mati matian oleh tentara Ukraina namun hanya 13 prajurit penjaga pulau ular ini lah yang sangat terkenal bahkan jadi simbol perjuangan bangsa Ukraina menghadapi invasi musuh yang datang menyerbu.
Sangat populer berkat jiwa patriotik ke 13 para penjaga tersebut yang awal kejadian diyakini oleh pemerintah Ukraina telah gugur tersebut, Roman hrybob salah satu dari 13 penjaga tersebut ketika kapal perang Rusia datang dan mengultimatum mereka,
"Ini kapal perang Rusia, letakkan senjata kalian dan hindarilah pertumpahan darah atau kalian kami di bom"
Dengan gagah berani dia menjawab:
"Kapal perang Rusia, enyahlah dari sini"
Hingga komunikasi antara para penjaga itu dengan pemerintah Ukraina pun akhirnya terputus...
Kata kata Roman Hrybob ini pun sekarang jadi sumber inspirasi dan semangat juang rakyat Ukraina dan menyebar di berbagai tempat, dari perangko hingga tas jinjing di Ukraina termasuk pula jadi motivasi para pengungsi Ukraina diberbagai penjuru dunia yang melarikan diri dari kejamnya kaum agresor dan salah satunya adalah Varvara Hamianin anak dari dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin.
Sumber: 12 3 4 6
Kisah fiksi tentang penderitaan para pengungsi di berbagai belahan dunia terutama pengungsi korban ganasnya peperangan:
Girl From Heaven in Jakarta

Dia Varvara gadis Ukraina sebagaimana gadis lain di negara itu, negeri yang sangat indah di eropa timur seperti indahnya keinginan mulia wanita ini dengan berjuta impiannya, ingin lulus sekolah, kuliah, bertamasya, bekerja dan bermacam angan angan indah lainnya.
Namun satu tahun lalu cita citanya hilang seketika dimakan oleh sebuah peperangan yang terjadi antara negara Varvara dengan Rusia, tetangganya sendiri dan di Kiev tempat tinggal Varvara hampir semua tetangga mengungsi, semuanya mengungsi hingga tinggal dirinya dan ibunya sedangkan ayahnya telah lama bekerja di luar negeri nun jauh disana.
Kebingungan, hantaman roket hampir selalu terdengar tiap saat membuat dirinya sangat trauma, Varvara selalu menutup telinganya dengan bantal seandainya terdengar bunyi dentuman keras hingga ibunya sangat khawatir dengan keadaan anaknya tersebut.
Bergegas ia menelpon ayah Varvara "sepertinya anakmu sudah tak kuat lagi disini, sayang"
"Suruhlah dia kemari, aku menunggunya" sahut bapak Varvara dari ujung telepon, ibunya segera menyampaikan kabar tersebut ke Varvara,
"Pergilah ke Indonesia anakku, disana kamu akan aman dan aku akan tetap disini, selamanya!
Karena disini bapak dan ibuku mati maka disini pula lah aku akan mati"
Varvara memeluk ibunya sambil menangis, dia membisikkan sesuatu kepadanya "ibu, jaga dirimu"
Perjalanan dari Kiev ke barat menuju Polandia sebenarnya cukup lancar karena hanya di Ibukota Kiev dan sekitarnya yang hampir setiap beberapa meter terdapat pos pos pemeriksaan setelah keluar dari Kiev, suasana seperti biasa seperti yang pernah Varvara alami sebelum perang ini terjadi.
Dari bandar udara Warsawa sampailah Varvara di Jakarta, disana ayahnya ternyata sudah lama menunggu, menatap Varvara, berlari dan memeluknya ia tak menyangka anaknya masih selamat dari perang yang sangat berkecamuk tersebut, Hamianin langsung memperkenalkan wanita muda disampingnya,
"Kenalkan, ini Marta orang Indonesia yang dulu pernah bekerja di Ukraina, dia akan bersamamu untuk memperkenalkan negeri ini, selamat datang di Indonesia anakku" Hamianin tersenyum.


24 Februari 2022
Waktu itu dunia benar benar dikejutkan oleh peristiwa yang sangat luar biasa, yang imbasnya sampai saat ini dan mengenai beberapa negara di dunia termasuk Indonesia padahal saat itu pun dunia sedang dalam nestapa akibat dari serangan ganas yang berubah menjadi pandemi global yaitu mewabahnya virus Corona Covid-19 namun musibah besar ini tak serta merta menjadikan banyak negara menjadi senasib dan sepenanggungan, konflik besar, ketegangan, berebut hegemoni dan saling curiga terus terjadi, tak bisa mereka lupakan bahkan mungkin takkan bisa mereka hilangkan entah untuk sampai kapan?
Bagi dunia mungkin itu sebuah keterkejutan namun sebenarnya intelejen barat sudah mencurigai keagresifan angkatan bersenjata Rusia waktu itu dengan mengadakan latihan militer dengan jumlah tentara cukup besar di perbatasan negara dan untuk hari itu sebenarnya tentara Rusia sudah masuk tapi secara resminya invasi ini diumumkan oleh presiden Vladimir Putin tanggal 24 Februari dibarengi dengan gempuran pada beberapa kota perbatasan di Ukraina bahkan termasuk serangan ke ibukota kiev.
Bersumber dari konfik selama bertahun tahun sedangkan menurut duta besar Rusia untuk Indonesia sendiri Lyudmila Vorobieva pada 16 Februari menyatakan Rusia tidak pernah berniat untuk menginvasi tetangganya sedangkan kabar tak sedap ini hanyalah provokasi Amerika Serikat, NATO dan aliansi mereka, namun faktanya Rusia benar benar telah menginvasi Ukraina walau dengan nama apapun yang namanya masuk rumah orang dengan tanpa izin pemiliknya apalagi sambil membawa senjata adalah sebuah invasi.

Waktu itu Rusia pun menyerang sebuah pulau yang menurut Deutsche Welle pada 2015 berpenduduk 30 sampai 50 orang yaitu pulau Zmiiniy atau pulau Ular yang tepat 35 kilometer dari pantai Ukraina, sebuah pulau strategis yang kenyataan sebenarnya adalah pulau ini tak memiliki ular sama sekali, dan merupakan salah satu dari banyak tempat yang digempur tentara Rusia yang hampir kesemuanya dipertahankan mati matian oleh tentara Ukraina namun hanya 13 prajurit penjaga pulau ular ini lah yang sangat terkenal bahkan jadi simbol perjuangan bangsa Ukraina menghadapi invasi musuh yang datang menyerbu.
Sangat populer berkat jiwa patriotik ke 13 para penjaga tersebut yang awal kejadian diyakini oleh pemerintah Ukraina telah gugur tersebut, Roman hrybob salah satu dari 13 penjaga tersebut ketika kapal perang Rusia datang dan mengultimatum mereka,
"Ini kapal perang Rusia, letakkan senjata kalian dan hindarilah pertumpahan darah atau kalian kami di bom"
Dengan gagah berani dia menjawab:
"Kapal perang Rusia, enyahlah dari sini"
Hingga komunikasi antara para penjaga itu dengan pemerintah Ukraina pun akhirnya terputus...
Spoiler for :
Kata kata Roman Hrybob ini pun sekarang jadi sumber inspirasi dan semangat juang rakyat Ukraina dan menyebar di berbagai tempat, dari perangko hingga tas jinjing di Ukraina termasuk pula jadi motivasi para pengungsi Ukraina diberbagai penjuru dunia yang melarikan diri dari kejamnya kaum agresor dan salah satunya adalah Varvara Hamianin anak dari dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin.
Sumber: 12 3 4 6
Kisah fiksi tentang penderitaan para pengungsi di berbagai belahan dunia terutama pengungsi korban ganasnya peperangan:
Girl From Heaven in Jakarta

Dia Varvara gadis Ukraina sebagaimana gadis lain di negara itu, negeri yang sangat indah di eropa timur seperti indahnya keinginan mulia wanita ini dengan berjuta impiannya, ingin lulus sekolah, kuliah, bertamasya, bekerja dan bermacam angan angan indah lainnya.
Namun satu tahun lalu cita citanya hilang seketika dimakan oleh sebuah peperangan yang terjadi antara negara Varvara dengan Rusia, tetangganya sendiri dan di Kiev tempat tinggal Varvara hampir semua tetangga mengungsi, semuanya mengungsi hingga tinggal dirinya dan ibunya sedangkan ayahnya telah lama bekerja di luar negeri nun jauh disana.
Kebingungan, hantaman roket hampir selalu terdengar tiap saat membuat dirinya sangat trauma, Varvara selalu menutup telinganya dengan bantal seandainya terdengar bunyi dentuman keras hingga ibunya sangat khawatir dengan keadaan anaknya tersebut.
Bergegas ia menelpon ayah Varvara "sepertinya anakmu sudah tak kuat lagi disini, sayang"
"Suruhlah dia kemari, aku menunggunya" sahut bapak Varvara dari ujung telepon, ibunya segera menyampaikan kabar tersebut ke Varvara,
"Pergilah ke Indonesia anakku, disana kamu akan aman dan aku akan tetap disini, selamanya!
Karena disini bapak dan ibuku mati maka disini pula lah aku akan mati"
Varvara memeluk ibunya sambil menangis, dia membisikkan sesuatu kepadanya "ibu, jaga dirimu"
Perjalanan dari Kiev ke barat menuju Polandia sebenarnya cukup lancar karena hanya di Ibukota Kiev dan sekitarnya yang hampir setiap beberapa meter terdapat pos pos pemeriksaan setelah keluar dari Kiev, suasana seperti biasa seperti yang pernah Varvara alami sebelum perang ini terjadi.
Dari bandar udara Warsawa sampailah Varvara di Jakarta, disana ayahnya ternyata sudah lama menunggu, menatap Varvara, berlari dan memeluknya ia tak menyangka anaknya masih selamat dari perang yang sangat berkecamuk tersebut, Hamianin langsung memperkenalkan wanita muda disampingnya,
"Kenalkan, ini Marta orang Indonesia yang dulu pernah bekerja di Ukraina, dia akan bersamamu untuk memperkenalkan negeri ini, selamat datang di Indonesia anakku" Hamianin tersenyum.

radhinalhaad340 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
1.4K
12
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
6.5KThread•11.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
amekachi
#2
Quote:
0
Tutup

