Ngeri, media sosial tengah dihebohkan dengan kabar pemberitaan terbaru terkait kasus dugaan pencabulan terhadap belasan santri oleh seorang oknum guru ngaji alias ustadz bernama Tachyat Subagio asal daerah Kedungmalang, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Dilansir dari akun Instagram @ndorobei.official, dikabarkan bahwa saat ini Tachyat Subagio telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Polres Batang karena telah terbukti melakukan pencabulan dan sodomi kepada kurang lebih 13 santri di bawah umur sejak tahun 2017 lalu.

Namun sampai saat ini pihak Kepolisian masih terus mendalami kasus karena diduga masih ada korban lain melihat tindakan bejat tersebut telah dilakukan kurang lebih selama 6 tahun.

Adapun modus yang digunakan pelaku Tachyat Subagio yaitu mengajak santri menginap untuk belajar shalat malam. Pada saat inilah kemudian pelaku melancarkan aksi bejat tersebut kepada para santrinya.

Diketahui kasus kejadian pelecehan, kejahatan seksual, dan pencabulan yang menjadikan santri sebagai korban dengan pelaku oknum guru ngaji alias ustadz bukan kali pertama terjadi di Indonesia GanSis.

Telah beberapa kali terjadi kasus serupa di beberapa daerah termasuk di Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang menjadikan puluhan santri dan santriwati korban dari kebejatan guru ngajinya sendiri.

Dari banyaknya kejadian yang seperti ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran dan keresahan di tengah masyarakat terutama kepada para orang tua yang menitipkan anak-anak mereka untuk belajar ilmu agama, karena pada faktanya beberapa diantara anak-anak yang dititipkan untuk belajar ilmu agama ternyata malah menjadi korban kebejatan manusia yang mengatasnamakan diri mereka sebagai guru dan paham ilmu agama.

Melihat dari banyaknya kasus pelecehan dan kejahatan seksual yang dilakukan oleh oknum guru ngaji kepada santri dan santriwatinya, tentu ini dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi kita semua terkhusus para orang tua untuk lebih berhati-hati dalam memilih guru ngaji yang tepat.

Tepat disini tentu berdasarkan beberapa aspek, mulai dari siapa yang mengajar dan sepak terjangnya sebagai seorang pengajar, ilmu yang diajarkan, tempat belajar mengajar, dan juga transparansi prosesi kegiatan belajar ilmu agama yang diajarkan oleh guru kepada murid.

Memperhatikan siapa guru atau ustadz yang memberikan pengajaran dan juga citranya selama mendidik juga perlu untuk diketahui, terlepas orang tua juga harus tetap memberikan kontrol serta pengawasan jika memang ada yang janggal segera melaporkan kejanggalan tersebut kepada pihak berwajib untuk diselidiki.

Sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa apa yang ada di sekitar kita berjalan sebagaimana mestinya GanSis.
Jangan sampai kita terlambat mengetahui sebuah tindakan kejahatan setelah banyak korban berjatuhan.