Aksi 2 Remaja Kanada yang Jadi Asal-Usul Hari Anti-Bullying Sedunia

Beranda

...

The Lounge
Aksi 2 Remaja Kanada yang Jadi Asal-Usul Hari Anti-Bullying Sedunia

diaz420

04-05-2023 00:24

Aksi 2 Remaja Kanada yang Jadi Asal-Usul Hari Anti-Bullying Sedunia

Bullying atau yang diartikan kedalam bahasa Indonesia sebagai Perundunganjika dilihat artinya menurut KBBI berarti mengganggu; mengusik terus-menerus atau menyusahkan. Suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mengganggu, mengusik atau membuat seseorang tidak nyaman dengan cara mengolok orang tersebut secara verbal (misal dikata-katain, dihina sampai direndahin), tindakan fisik (misal di-sleding pas lagi jalan, dipelorotin celananya di depan umum, dll) dan yang terbaru melalui jejaring media sosial, yang bisa kita temuin di kolom komentar. Ane yakin dalam kehidupan kita sehari-hari yang namanya bully itu udah ada dari zaman dulu. Bahkan bisa aja kita ini pernah berada diposisi baik si pelaku atau si korban. Di mata si pelaku, mereka berani mem-bully orang lain karena mereka merasa superior dan lebih baik daripada si korban (dibaca = Si Paling ...). Sedangkan di mata si korban, merekalah objek atau target atau kelinci percobaannya si pelaku. Mirisnya, dari aksi bullying ini bisa mengarah ke tindakan yang bisa Ane bilang ngeri...pembunuhan sampai bundir misalnya. Kayaknya udah nggak aneh juga sih kasus-kasus seperti itu yang motif awalnya dimulai dari bullying, baik dalam maupun luar negeri. Nah, untuk mengurangi, mencegah dan mengedukasi masyarakat tentang bahayanya bullying, Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB meresmikan tanggal 4 Mei sebagai Hari Anti-Bullying Sedunia. BTW, ada sejarah unik soal asal mula Hari Anti-Bullying Sedunia ini, seperti apa? Langsung aja...

David Shepherd & Travis Price, 2 Remaja asal Kanada yang Jadi Aktivis sekaligus Pencetus Hari Anti-Bullying Sedunia

Pada tahun 2007, 2 orang murid kelas 3 SMA asal Berwick, Nova Scotia, Kanada bernama David Shepherd & Travis Price dengan sukarela membeli dan membagikan 50 baju berwarna pink sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap kasus perundungan atau bullying yang terjadi di sekolah mereka di Central Kings Rural High School di Cambridge, Nova Scotia, Kanada. Kasus tersebut menimpa seorang murid baru bernama Chuck McNeil yang dirundung oleh teman-temannya hanya karena mengenakan baju polo berwarna pink ke sekolahnya. Aksi tersebut tidak hanya ditujukan untuk menentang tindak perundungan di sekolahnya, tapi juga di semua sekolah yang ada di Provinsi Nova Scotia, Kanada.

Rodney MacDonald, Perdana Menteri Nova Scotia periode 2006-2009

Gordon Campbell, Perdana Menteri British Columbia periode 2001-2011

Aksi kedua pemuda tersebut menuai pujian dari Perdana Menteri Nova Scotia pada saat itu, Rodney MacDonald. Beliau memuji kreativitas dan keberanian mereka dalam menyuarakan dukungan mereka untuk menentang semua jenis tindakan bullying di semua sekolah di Provinsi Nova Scotia. Berkat mereka, aksi serupa pun mulai diikuti oleh sekolah lain di Nova Scotia untuk ikut bersuara memberantas aksi bullying di sekolah. Puncaknya pada 25 September 2007, David dan Travis dipanggil oleh Perdana Menteri MacDonald bersama dengan Menteri Pendidikan Kanadasaat itu, Jamie Muir untuk meresmikan Hari Anti Perundungan atau Anti-Bullying Day/Stand Up Against Bullying Day. Pemberlakuan Hari Anti Perundungan tersebut secara bertahap mulai diberlakukan di beberapa Provinsi, misalnya pada 27 Februari 2008, dimana Provinsi British Columbia melalui keputusan Perdana Menterinya saat itu, Gordon Campbell resmi menetapkan Hari Anti Perundungan untuk Provinsi British Columbia. Setahun kemudian pada 2009, Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Kanada, Boys & Girls Clubs of Canada membantu masyarakat Kanada dalam mengukuhkan Hari Anti Perundungan ke tingkat Nasional dengan menggunakan baju warna pink secara serentak sambil menyuarakan slogan “Bullying Stops Here” dan “Pink Shirt Day”.

Travis Price saat berpidato di Hari Anti-Bullying Sedunia

Tidak hanya Kanada, Selandia Baru juga turut meresmikan Hari Anti Perundungan Nasional mereka pada bulan Mei 2009. Selang 3 tahun kemudian pada 4 Mei 2012, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan Hari Anti Perundungan Sedunia, disusul dengan UNESCO yang menetapkan peringatan Hari Pemberantasan Kekerasan dan Perundungan di Sekolah Dunia (International Day against Violence and Bullying at School Including Cyberbullying)setiap hari Kamis pertama di bulan November tiap tahunnya.

Sesuai namanya, Anti-Bullying Day ini bertujuan untuk mencegah dan memberantas segala bentuk perundungan yang terjadi dimanapun, kapanpun dan apapun bentuknya, termasuk verbal hingga cyberbullying yang kerap kita temui di sosial media. Untuk merayakan hari tersebut, edukasi tentang bahaya hingga pencegahan tindak bullying perlu disosialisasikan di beberapa tempat, seperti sekolah, perusahaan hingga forum sosial masyarakat setempat. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi di masa sekarang, peran media massa, elektronik hingga para content creator dan influencer di sosial media juga dapat menjadi media edukasi yang tepat untuk menyuarakan pesan anti-bullying ke seluruh lapisan masyarakat. Namun, poin penting yang perlu diperhatikan adalah kredibilitas dari peran media massa, elektronik hingga para content creator dan influencer di sosial media tersebut, ya kali lu pada follow orang-orang BeGe, GeBeElKa dan TeElEl yang bacotnya kagak bisa dipertanggungjawabkan kredibilitasnya. Atau kebanyakan baca maupun nonton berita yang medianya nggak netral, apalagi bentar lagi waktunya Pemilu. Ditambah kebijakan dari para pengguna atau pembaca yang harus mampu menyaring media mana yang menurutnya kredibel sebagai contoh untuk menyuarakan pesan anti-bullying dalam kehidupannya dalam bermasyarakat di dunia nyata dan di dunia maya. Sekalipun kita dicap sebagai salah satu "Negara dengan Tingkat Literasi Rendah di Dunia" pun jangan sampai berbuat hal yang memalukan dan dapat mencoreng nama baik negara kita (*ekhem ngata-ngatain akun resmi Microsoft di IG*).

Sumbernya disini : Anti-Bullying Day