Sumber Gambar

KKB di Papua akhir-akhir ini memang meresahkan. Usai beberapa kali terjadi kontak dengan TNI dan mengakibatkan beberapa prajurit TNI harus gugur di medan tempur. Sulitnya akses ke hutan dan masalah HAM merupakan hal yang kerap kali menyulitkan TNI dalam melakukan tugasnya memebrantas kelompok kriminal bersenjata ini.

Sebelumnya, salah seorang pimpinan KKB dikabarkan kritis usai terlibat baku tembak dengan kubu KKB lainnya. Bahkan satu orang sampai tewas dibunuh oleh sesama KKB. Semua yang mereka lakukan tidak hanya mengancam TNI, tapi juga membuat warga terganggu bahkan terancam. Sehingga banyak warga yang geram dengan aksi para teroris hutan ini.

Beberapa hari lalu, beredar video di mana Kapolsek Sugapa, Intan Jaya tengah berdiri memberi arahan di tengah-tengah warga kampung yang membawa senjata lengkap. Seperti panah dan busur, hingga senjata tajam seperti parang. Mereka bukan KKB. Melainkan perwakilan dari 4 kampung di Intan Jaya yang ingin ikut berperang melawan KKB.


Sumber Gambar

Mereka marah dengan KKB bukan tanpa alasan. Pasalnya KKB sering menjadikan mereka alat untuk berlindung atau tameng. Kabarnya, pada saat terdesak oleh TNI para anggota KKB ini akan menggunakan warga kampung sebagai tameng mereka. Sehingga TNI akan kesulitan untuk membuat tindakan. Salah buat keputusan bisa-bisa warga sipil jadi korban.

Bahkan para KKB ini kerap mempengaruhi para remaja dan pelajar untuk direkrut menjadi bagian dari mereka. Mereka juga sering menyebarkan berita-berita yang menghasut warga lainnya. Wah ternyata di KKB pun ada doktrinisasi ya kaya teroris wkwk. Ya emang teroris sih.

Kini warga sudah muak dengan KKB. Mereka sudah tidak mau lagi diperalat dan dijadikan tameng. Mereka memilih turun ke hutan untuk melawan mereka saking kesalnya. Itulah alasan 4 kampung itu bersatu kemudian mendatangi Kapolsek Sugapa. Tapi Sang Kapolsek berkata bahwa ini bukan saat yang tepat.


Sumber Gambar

Terlalu bahaya bila tanpa perencanaan yang matang dan tanpa informasi yang jelas, mereka masuk ke hutan. Karena mereka sendiri tidak tahu di mana posisi para KKB berada. Jadi akan lebih bijak bila para warga kampung bersabar dan menunggu informasi dari Kodam. Apabila ada operasi, maka warga akan diberitahu jika ingin ikut serta dalam operasi TNI nantinya.

Bahkan sang Kapolsek sendiri yang nantinya akan memimpin mereka. Dia yang akan memasang badan paling depan bila ada KKB berulah. Dan akhirnya, warga yang sudah siap dengan berbagai senjatanya pun tidak jadi turun ke hutan dan mengikuti arahan dari Kapolsek untuk menunggu informasi.

Selain mereka, sebelumnya juga banyak video di mana pemuda dan ibu-ibu asal Papua berteriak-teriak di tengah jalan sambil membawa bendera merah putih. Mereka berteriak-teriak NKRI dan bersumpah akan memasang badan untuk melawan KKB. Kendaraan warga lain yang lewat pun ikut berteriak NKRI saat melihat pemuda itu.


Sumber Gambar

Jadi gimana nih? KKB dan OPM yang katanya melakukan semuanya demi Papua tapi warganya sendiri malah tidak suka. Bahkan hendak dikorbankan. TS paham betul, mereka sengaja menjadikan warga sebagai tameng dan berharap TNI melakukan kesalahan sehingga nantinya akan timbul korban dari warga sipil. Jika sudah begitu, mereka akan teriak-teriak ke luar.

Meminta tolong dunia seakan merekalah yang paling menderita dan teraniaya. Skenario ini sudah banyak diketahui sehingga seharusnya TNI pun tidak terpancing lagi dengan segala usaha mereka. Ya semoga saja para prajurit yang bertugas di sana tetap diberikan kesabaran dan kemudahan dalam menghadapi KKB. Sehingga tidak terjadi kesalahan atau blunder yang nantinya merugikan diri sendiri.



Kalau mereka saja memperlakukan warga sipil Papua seperti itu, jadi sebenarnya KKB dan OPM itu berjuang untuk siapa?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi