Sumber Gambar

Restoran merupakan salah satu tempat di mana orang berkumpul untuk memakan suatu hidangan tertentu. Hidangan yang dimaksud tentunya merupakan makanan atau kuliner otentik yang hanya ada di restoran tersebut. Maka dari itu, banyak pengunjung yang rela datang bahkan dari tempat yang jauh demi makan di suatu restoran.

Bukan hanya sekedar tempat makan, restoran juga menjadi tempat berkumpulnya sekelompok orang. Bisa untuk sekedar berkumpul saja atau juga untuk keperluan lain seperti meeting atau gathering. Kalau di Indonesia yang populer adalah bukber ya. Dan untuk ke restoran, semua orang bisa datang tanpa batasan latar belakang apapun.

Berbeda seperti di Afganistan. Ada satu kaum yang dilarang untuk makan di restoran. Yaitu perempuan. Sebelum berpikir kalau negara ini adalah negara dengan aturan aneh, perlu diketahui bahwa Afganistan di bawah Taliban memang sangat ketat dan memberlakukan berbagai larangan kepada perempuan. Salah satunya adalah makan di restoran.


Sumber Gambar

Mengapa Taliban melarang perempuan makan di restoran? Apakah makanannya mengandung bahan berbahaya untuk perempuan?

Ternyata alasan dibalik larangan Taliban bukan berasal dari rasa makanan, bahan makanan apalagi bumbu-bumbu yang dipakai. Tapi karena alasan sosial di mana bila perempuan pergi ke restoran maka akan bertemu dan bergabung dengan gender lainnya yaitu laki-laki. Sayang sekali, padahal keunggulan makan di restoran adalah kita bisa makan makanan yang masih panas dan fresh dari dapur.

Prinsip TS sejak dulu, kalau ingin melarang sesuatu maka harus menyiapkan penggantinya. Jadi seharusnya kalau memang perempuan dilarang untuk makan di restoran karena alasan tidak ingin adanya percampuran gender, maka buatlah restoran khusus perempuan sebagai gantinya. Seperti yang mereka lakukan pada saat melaksanakan ibadah salat.


Sumber Gambar

Yang membuat larangan ini diberlakukan adalah keluhan seorang ulama di mana ia risih melihat berbagai gender bercampur di dalam restoran. Sehingga ia mendesak para petinggi Taliban untuk memperketat aturan di restoran hingga dibuatlah aturan ini. Ya, kalau memang tidak boleh makan di restoran minimal bisa take away ya.

Ngomong-ngomong soal makanan Afganistan, sebenarnya banyak lho makanan khas Afganistan yang lezat dan kaya akan rempah-rempah. Yang paling menarik adalah Mastawa. Kalau nasi Biryani bentuknya panjang-panjang maka Mastawa kebalikannya. Nasi Mastawa pendek-pendek dan cenderung bulat.


Sumber Gambar

Mastawa dimasak dengan direbus bersama kaldu daging kambing, bawang putih, bawang bombai dan kunyit. Tak lupa ditambahkan daging kambing kering sebagai topping-nya. Afganistan juga punya Mantu, dumpling ala Afganistan yang berisi daging kambing atau domba. Di negara ini, domba dan kambing memang jadi daging yang banyak dikonsumsi.

Makanan-makanan seperti di atas sangat cocok dinikmati bersama-sama seperti di restoran. Sangat disayangkan kalau akhirnya perempuan di sana harus makan makanan lezat itu tapi dengan keadaan yang terasingkan.



Gimana menurut kalian, haruskah larangan ini diberlakukan?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi