Berprofesi sebagai PNS biasanya menjadi impian bagi banyak orang, salah satunya orangtua terdahulu.

Menjadi PNS, berarti seseorang itu akan digaji setiap bulannya dengan jumlah tertentu.

Tak jarang banyak anggapan jika menjadi PNS itu tidak akan kaya raya.

Namun hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan pahit jika gaji PNS adalah termasuk kecil karena menyesuaikan UMR daerah tersebut.

Tidak jarang pula banyak PNS yang kaya raya meski gajinya kecil, bagaimana bisa?

Beberapa netizen lantas menanggapi pertanyaan tersebut di quora sebagaimana berikut:

"Jujur saja banyak yang karena uang tidak jelas.

Mau cerita, orang tua saya seorang pengusaha penjual ATK dan Alat Rumah Tangga.


Terkadang memang diberi rezeki oleh Allah dengan diberi proyek pengadaan di instansi pemerintahan.

Contoh orangtua saya dapat proyek ATK senilai 500 juta dari dinas x, ternyata di gudang dinas x masih sisa stok ATK 150 juta. Nah dari situ, orang tua saya dikontak oleh orang dinasnya untuk mengirim ATK senilai 350 juta saja dan mereka tetap membayar kami 500 awalnya juta tapi kemudian minta untuk dikembalikan ke mereka 150 jutanya. 150 juta ini masuk kantong pribadi mereka.

Ini baru proyek ATK, kalo proyek jalan tol, jembatan, dsb malah gila gilaan nominalnya (orang tua teman saya ada yang kontraktor dan saya diceritakan). Kejadian ini juga hampir terjadi di setiap proyek yang didapat orang tua saya.

Bahkan yang di level sekolah tempat menuntut ilmu pun masih ada yang korupsi. Saya dengan teman teman seangkatan pernah study tour dengan harga yang tidak masuk akal padahal sama-sama di Pulau Jawa, dan satu minggu setelahnya koordinator study tour (guru BK saya) pergi ke sekolah dengan motor baru xixixi.

Tidak menutup kemungkinan juga ada beberapa PNS yang jujur dan semoga selalu ada.", ujar quorawan yang identitasnya dirahasiakan.

"Orangtua saya PNS. Dua2nya dosen. Alhamdulillah di masa menjelang pensiunnya mereka bisa hidup dengan layak, hunian nyaman, kendaraan ada, anak semuanya sarjana (PNS, BUMN, dokter, calon pengacara), dan kami bukan sandwich gen.

Kenapa bisa seperti itu?

Karena orang tua saya sudah menerapkan financial planning dari dulu. Sadar karena income nya pas2an, mereka menambah side job. Dagang. Mulai dari mebel, kos2an, warnet (jaman dulu). Saya masih ingat hampir setiap hari menemani ibu saya mengantar pesanan orang. Sepulang sekolah saya bantu jaga toko.

Selain itu mereka jg sangat hemat.

Barang branded? Tidak ada (kecuali peralatan masak dan furniture yg bisa awet bertahun2) Arisan sosialita? Nope. Jalan2 ke luar negeri? Boro2. Ke Jakarta naik pesawat saja sudah seneng banget.

Alih-alih belanja di mal, kami malah biasanya belanja di pasar. Anak2nya sudah terbiasa hidup hemat dan sederhana. Dulu saya menganggap ortu saya pelit, tapi sekarang saya sangat bersyukur bisa mengendalikan uang dg baik. Ya, beliau mengajarkan kami untuk bijak atur pengeluaran.

Mereka jg rajin sedekah. ART yg punya anak pasti disekolahkan. Juga sering sedekah untuk saudara dan keluarga di kampung.

Mereka berusaha yg terbaik untuk pendidikan anak. Berapapun uang yg saya minta untuk kuliah, langsung dikasih hari itu juga. Tapi kalo minta buat jalan2 ke mal? Beuh. Harus dirinci dulu harga tiket bioskop, harga cemilan, harga nongkrong, dan bakal dikasih pas2an.

Setelah saya renungkan, mereka menikmati buah manis dari yg mereka tanam dulu. Cari income tambahan, Hidup sederhana, dan rajin sedekah", ujar WT Kirana.

Demikianlah pengakuan dari beberapa pengguna quora terkait gaya hidup PNS

https://www.ayobandung.com/umum/amp/...gakuan-netizen

Semakin banyak yg kaya berarti Indonesia makin sejahtera bukannya begitu