amekachiAvatar border
TS
amekachi
Orang Tua Mahasiswa Probolinggo Penghina Nabi Minta Maaf, Penting Pikir Seribu Kali!
Orang Tua Mahasiswa Kota Probolinggo Penghina Nabi Muhammad Akhirnya Minta Maaf, Itulah Pentingnya Berpikir Seribu Kali Sebelum Bertindak!


Namanya kita sebagai orang timur yang sangat identik dengan nilai nilai budaya kesopanan yang luhur, rasa malu yang tinggi dan sangat menjunjung tinggi kehormatan ya bertindaklah sesuai norma norma yang ada.

Sebenarnya dalam demokrasi ya boleh berkata apapun, tentunya yang tidak menyinggung orang lain apalagi masyarakat kita walaupun terkadang saya juga merasa kadang bingung tentang apa sih yang harus saya lakukan/tulis jika untuk mengkritik seseorang (mungkin seorang pejabat atau lainnya) karena saya dirasa,

Pakai ucapan ini akan menyinggung, kalimat ini nanti dianggap memprovokasi, tulisan begini entar menyakiti seseorang, kata begitu nanti di vonis diskreditkan ulama dan sebagainya, hingga kalau mau kritik ya cuma bisanya pakai sarkas, gambaran dan sindiran sajaemoticon-Cape deeehh


Ya memang seperti itu harus kita lakukan, berpikir seribu kali baru berkomentar, baru mengkritik hingga kita baru 500 berpikir pun akhirnya lelah sendiriemoticon-Nohope


Karena bukan hidup di negara eropa yang sangat menjunjung kebebasan berbicara, berpendapat, berekspresi sebebas bebasnya namun berlainan di timur, khususnya di Indonesia jikalau komentar kritikanmu tidak dipikir seribu kali maka imbasnya bukan hanya terhadap kita sendiri tapi keluarga kita, saudara dan orang tua kita pun akan merana atas tindakan ceroboh kita!




Kasus ini pun sedang viral tentang penghinaan terhadap nabi Muhammad dan melecehkan agama Islam dengan menggunakan bahasa daerah oleh MSA seorang mahasiswa di kota Probolinggo dan beredarnya postingan meresahkan itu pun menjadi perbincangan warganet daerah tersebut hingga menjadi perhatian oleh Kepolisian Probolinggo.

Atas tindakan memalukan itu orang tua MSA mewakili anaknya meminta maaf kepada semua yang merasa tersinggung khususnya bagi warga Probolinggo dan menjelaskan kepada kepolisian yang dibenarkan oleh Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa'bani bahwa menurut Wachid ayah MSA, ....


"Anak saya terganggu jiwanya, kami selaku orang tua minta maaf dan untuk kedepannya kami akan lebih ketat lagi menjaga anak kami"


Ya memang kalau sudah diketahui menderita kesehatan mental nggak bisa orang tuanya disalahkan atau juga pelakunya mendapat hukuman karena tindakan orang terganggu dengan orang normal tentu sangat berbeda.

Justru inilah pembelajaran untuk kita, melihat mereka orang tua dari anak yang terganggu jiwanya saja sangat malu terhadap kelakuan sang anak yang posting kalimat melecehkan dan menyinggung perasaan masyarakat, coba bayangkan sendiri bagaimana malunya orang tua anda jika anda terjerat kasus penistaan terhadap salah satu agama?

Jangankan menghina panutan agama, tokoh penting atau yang lainnya jikalau mencaci tetangga sendiri pun kita bisa terkena pasal perbuatan tidak menyenangkan jadi ungkapan berpikirlah seribu kali sebelum bertindak itu memang benar adanya.


Syukur syukur akhirnya nggak jadi bertindak karena kecapean mikiremoticon-Big Grin


"narasi dan opini sendiri"



Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan

1

2

putrakomang
ahlimiliterahli
bukan.bomat
bukan.bomat dan 20 lainnya memberi reputasi
21
3.5K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
B-Log Personal
B-Log Personal KASKUS Official
6.1KThread9.3KAnggota
Tampilkan semua post
penthouse.3Avatar border
penthouse.3
#5
Baperan. Agama lain cuek aja kayaknY
mudokons
caerbannogrbbt
riodgarp
riodgarp dan 3 lainnya memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.