Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

seher.kenaAvatar border
TS
seher.kena
Penetapan 1 Syawal 1444 H Berbeda, UAS: Ulil Amri itu Ulama Bukan Pemimpin


Sosok pendakwah asal Sumatera Ustaz Abdul Somad atau UAS punya pendapat mengenai perbedaan penetapan 1 Syawal antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan dan 1 Syawal lebih dahulu, ketimbang Nahdlatul Ulama (NU). Dalam tayangannya, UAS mengingatkan melalui sebuat kisah.

Di YouTube Goto Islam pada Sabtu, (15/4/2023), ia menggungkapkan soal ketaatan kepada Ulil Amri. Siapa sosok Ulil Amri yang dimaksud, tentu akan sesuai dengan pemikiran yang dirasa benar.

Dia pun kemudian menekankan jika Ulil Amri yang dimaksud bukan pemimpin melainkan ulama.

Baca Juga: Supaya Arus Mudik Lancar, Durasi Lampu Hijau di Jalur Arteri Cirebon Diperpanjang

"Datang dari kelompok ini 'ati'ullaha wa ati rasul wa ulil amri minkum' taatlah kepada Ulil Amri. Kemudian kata yang Muhammadiyah Ulil Amri itu Din Syamsuddin, bukan Jokowi. Karena ini kan tidak diangkat berdasarkan suroh, coba tengok tafsirnya, Ulil Amri itu ulama bukan pemimpin ini demokrasi kata dia, kata yang satu lagi kamu kalau engga mau ikut presiden bakar aja KTP-mu, pergi tinggal di hutan sana, akhirnya berkelahinya," ujar Ustaz Abdul Somad.

UAS pun menilai, pertentangan lebih terjadi Karena sidang isbatnya dibahas ke publik. Sidang isbat sebaiknya dilakukan di ruangan tertutup, sehingga jika NU sama Muhammadiyah kelahi, maka terjadi di ruang tertutup itu

"Tapi satu suara yang keluar," sambung UAS-panggilan populer Ustaz Abdul Somad.

Di Mesir, dicontohkan UAS, juga terjadi perbedaan pandangan dalam menetapkan 1 Ramadhan atau 1 Syawal dilakukan dengan cara kombinasi dua sistem.

"Itu yang terjadi di Mesir, antara hisab ilmu astronomi dengan rukyat dikombinasikan, jadi keduanya bukan dikonfrontir ditabrakan, tapi dikombinasikan, jadi harusnya keluar satu suara," ungkapnya.

Baca Juga: Lokasi Salat Id di Lampung Timur Besok Jumat 21 April 2023

UAS pun menyarankan untuk meyakini apa yang dipikir benar.

"Saya pribadi menyarankan, ikutlah apa yang engkau yakini benar menurut engkau, walaupun seribu orang berfatwa memberikan fatwa kepadamu. Fatwa yang dikeluarin oleh Muhammadiyah benar. Fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) benar," papar UAS.

Perbedaan antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama terletak pada angka minimal.

"MUI dan NU menetapkan angka dua derajat, jika dua derajat dia dapat dikatakan hilal, bila kurang bukan hilal. Tapi Muhammadiyah dia mengatakan 0,5 derajat pun kalau sudah itu hilal, maka dia adalah hilal, maka boleh, di situ letak persimpangannya," tegas UAS melansir metro-jaringan Suara.com.

https://sumatera.suara.com/read/2023...bukan-pemimpin

Menurut ane tergantung dimana tinggalnya kalo di Indonesia ya ulil amri nya jokowi, kalo di Skotlandia ya Houmza Yousaf, atau kalau di Inggris Rishi Sunak
sc5
bhagarvani
gabener.edan
gabener.edan dan 7 lainnya memberi reputasi
6
2.7K
93
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Tampilkan semua post
be3pAvatar border
be3p
#3
Hmm...mengembalikan apa yg diyakini kebenaran menurut diri sendiri..logika nih kita konsultasi ke dokter ahli trus kembalikan kepada mana yg kita yakini...trus pilihan/yakini itu dasarnya apa, kemampuan pun kita tdk punya..emoticon-Bingung (S)
bhagarvani
gabener.edan
gabener.edan dan bhagarvani memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.