Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

amekachiAvatar border
TS
amekachi
KBRI Sudan: Tak Ada WNI Tewas di Perang Khartoum


KBRI Sudan: Tak Ada WNI Tewas di Perang Khartoum

fea | CNN Indonesia
Sabtu, 15 Apr 2023 23:59 WIB
KBRI Sudan: Tak Ada WNI Tewas di Perang Khartoum
Ilustrasi. Tak ada WNI tewas di peristiwa tembak-menembak di ibu kota Sudan, Khartoum. (REUTERS/MOHAMED NURELDIN ABDALLAH)

Jakarta, CNN Indonesia --
Peristiwa tembak-menembak yang terjadi di ibu kota Sudan, Khartoum, tak menyebabkan Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia, menurut pernyataan KBRI Khartoum.

Berdasarkan penjelasan KBRI Khartoum seperti disiarkan Antara, Sabtu (15/4), telah terjadi tembak-menembak antara Angkatan Bersenjata Sudan dengan milisi Pasukan Pendukung Cepat (RSF) di beberapa titik di Khartoum.

Sementara ini peristiwa itu diduga disulu perbedaan pendapat antara RSF dan militer Sudan tentang reformasi keamanan dan integrasi RSF ke militer Sudan sebagai bagian dari proses politik.


Pilihan Redaksi

Paramiliter Sudan Rebut Istana Presiden, Perang Pecah di Ibu Kota

Sudan Gempur Markas RSF Cegah Kudeta, Perang Membara di Ibu Kota

KBRI Khartoum mengimbau seluruh WNI yang berada di Sudan tetap tenang, waspada, menghindari titik rawan dan tidak keluar tempat tinggal serta menjauhi jendela.

Saat ini disebut ada sekitar 1.209 WNI yang menetap di Sudan. WNI di Sudan bisa menghubungi kontak KBRI Khartoum +249 90 797 8701 dan +249 90 007 9060 untuk kondisi darurat.

Sebelumnya dilaporkan RFS telah 'mengontrol sepenuhnya' Istana Kepresidenan dan sejumlah bandara di Khartoum dan Merowe.

Perang antara dua pihak itu terjadi di Khartoum. Angkatan udara Sudan menyerang sejumlah markas dan gudang senjata RFS usai pendudukan istana.

RFS adalah kelompok paramiliter berpengaruh di Sudan yang dibentuk sejak Perang Darfur 2013. RFS dipimpin Jenderal Mohamed Hamdan Daglo alias Hemedti.

(fea/fea)


https://www.google.com/url?q=https:/...jhCWd9YlaSkc4c


Musim mangga arab jilid 2emoticon-Takut

Merembet sih biasanya, mudah mudahan wni disana selamat!
bocilural
provokadrun
bocilura
bocilura dan 15 lainnya memberi reputasi
16
3K
49
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar Negeri
KASKUS Official
80.1KThread13.1KAnggota
Tampilkan semua post
gagal.jadi.nabiAvatar border
gagal.jadi.nabi
#15
Negara mayoritas pemeluk agama damai sekitar 70% ke atas paling cocok dipimpin oleh diktator agar tidak terjadi ribut2 perebutan kekuasaan. Ini bisa terjadi karena kuatnya ego klaim kebenaran oleh setiap aliran agama tsb sekaligus menegasikan keberadaan semua aliran di luarnya.

Jika kita perhatikan saat ini pada negara2 seperti: Yaman, Suriah, Sudan, Irak, Libya dan Pakistan yang terus bergejolak secara politik, terus-menerus terjadi pembunuhan lawan2 politik hingga gerakan2 separatis yg umumnya mendapat pijakan dan dukungan sepenuhnya dari aliran atau ormas agama damai tertentu pengklaim pemegang kebenaran yang utuh. Tidak ada yang berhasil jadi diktator di sana utk saat ini.

Diktator Suriah, Irak, dan Libya pernah ada dan sudah ditumbangkan. Suriah, Irak dan Libya mencoba menjadi negara demokrasi sepeninggal masing2 diktator Assad, Saddam, dan Khadafi, tetapi masih bergejolak hingga saat ini.

Pakistan, dan Yaman mencoba mewujudkan negara demokrasi dari sejak merdeka, tetapi selalu bergejolak hingga saat ini.

Demikian juga dgn Sudan....

Tampaknya, demokrasi memang tidak dikenal di dalam ajaran yang satu itu.
Diubah oleh gagal.jadi.nabi 16-04-2023 22:27
nowbitool
jancumeng
suryoleovaldano
suryoleovaldano dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.