samsol...Avatar border
TS
samsol...
Kisah Heri Candu Porkas: Menang Sekali, Kalah Betubi-Tubi
Pangandaran - Warga Cijulang Heri Suherman (62) membagikan momen saat dirinya berkecimpung mengikuti gegap gempita kupon Pekan Olahraga dan Ketangkasan (PORKAS). Ketika itu pemerintah melegalkan Porkas, walau akhirnya ditentang oleh sejumlah pihak karena mengandung unsur perjudian.
Ia mengatakan waktu itu sekitar 1989 Porkas sangat begitu populer bahkan seperti hobi seluruh kalangan masyarakat.

"Ya ampun kalau dulu a, toko itu berjajar di pinggir jalan di pasar Cijulang hingga Pangandaran pasti ada bandar Porkas," kata Heri saat berbincang dengan detikJabar, belum lama ini.

Menurutnya permainan Porkas sangat begitu sederhana, karena cukup membeli nomor undian saja, lalu menunggu tengah malam saat pengumuman.

"Setiap beli undian itu harganya Rp 1 ribu rupiah untuk 1 kupon berlogo Porkas dengan nomor seri," kata Heri.

Menurutnya nomor akan diundi melalui radio pada setiap Rabu malam tepat pukul 00.00.

"Makanya dulu zaman pos ronda selalu ramai oleh bapak-bapak penunggu undian dan lingkungan pun aman karena bisa nongki sampai subuh," ucapnya.



Untuk setiap pembelian tiket, bandar menyobek kupon yang dibeli dan tiket yang disobek dibawa oleh bandar untuk dikocok.

"Jadi dalam satu kupon itu tampak depan nomor seri sebanyak 3 hingga 12 angka dengan nama dan no KTP. Terus tampak belakang jenis hadiah atau undian," katanya.

Kata Heri, apabila nomor seri sama itu menandakan kupon menang dan layak mendapatkan hadiah sesuai yang ditetapkan.

"Nah dulu bahkan pengumuman nomor seri itu sempat dilegalkan diumumkan di tv. Kabarnya sih uang Porkas itu untuk pembinaan olahraga," katanya.

Heri mengaku selama bermain Porkas sempat mengalami kemenangan besar dan dianggapnya hoki.

"Saya kan tahun 1989 itu baru 6 bulan terjun dan tergoda mengikuti Porkas. Wah pas dapat 350 ribu waktu itu dengan modal Rp 1 ribu. Saya bagikan tuh uang ke anak yatim, bayar zakat, kasih fakir miskin, saking bangganya, bahkan sebagian saya tabungkan dan mainkan lagi," katanya.

Selama main, Heri mengatakan tidak selalu menang, bahkan kalau dihitung banyaknya kalah. "Lah orang judi mah kalah 10 kali menang sekali, bangganya luar biasa," katanya sambil sedikit tertawa memutar ingatan masa itu.

Untuk mendapatkan nomor kupon bagus, bahkan Heri rela pergi ke Gombong, Jawa Tengah. "Dulu terkenal sekali Gombong itu bandar yang sering moncer keuntungannya," ucap Heri.

Pria kepala enam itu mengenang masa kelamnya di dunia Porkas yang penuh liku dan tantangan.

"Saya rela pergi naik bus dari Pangandaran ke Jawa Tengah hanya untuk membeli kupon hoki untuk Porkas," ucap Heri mantan kepala sekolah di Pangandaran.

Menurutnya masa-masa Porkas populer menjadi permainan yang digemari banyak kalangan.

"Kenapa dulu tidak pernah ada kejadian apa-apa di daerah, karena warga fokus main itu," katanya.


https://www.detik.com/jabar/berita/d...xmpcxmp-modelB



emoticon-Traveller
servesiwi
bukan.bomat
gabener.edan
gabener.edan dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.7K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
ANUStertusukAvatar border
ANUStertusuk
#1
bapak ane dulu kayaknya pernah menang SDSB trus dibeliin motor kalo gak salah. sama ada buku kecil tafsir mimpi. bahannya kayak dari kertas merang gitu.
samsol...
gabener.edan
gabener.edan dan samsol... memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.