- Beranda
- Berita dan Politik
Umat Muslim di Bali Harus Mengalah Sholat Tarawih di Rumah Saat Hari Raya Nyepi 2023
...
TS
dragonroar
Umat Muslim di Bali Harus Mengalah Sholat Tarawih di Rumah Saat Hari Raya Nyepi 2023
Umat Muslim di Bali Harus Mengalah Sholat Tarawih di Rumah Saat Hari Raya Nyepi 2023
- 20 Maret 2023, 21:04 WIB
Ramadhan Kareem /editornews.id/
EDITORNEWS.ID - Perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini bersamaan dengan dilaksanakannya salat tarawih hari pertama Ramadan 1444 H/ 2023 M.
Berkaitan dengan hal ini, sepertinya umas muslim yang ada di Bali ahrus mengalah, lantaran Desa Adat Kuta mengimbau warga khususnya umat muslim untuk melaksanakan salat tarawih di rumah.
"Nggak boleh (salat tarawih di masjid), jalan kaki pun kami tidak izinkan, yang boleh itu radius 100 meter dari masjid, kami sudah lakukan pendekatan untuk salat di rumah masing-masing," kata Ketua LPM Kuta Made Adnyana, Senin (20/3).
Namun ia menjelaskan, berdasarkan kesepakatan dengan beberapa elemen, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali, dicantumkan beberapa kesepakatan mengenai salat tarawih.
"Atau melaksanakan salat tarawih di masjid atau musala terdekat dengan berjalan kaki, tidak bergerombol, tidak menggunakan sound system dan menggunakan lampu penerangan yang terbatas,”isi kesepakatan tersebut.
Dikatakan alasan kesepakatan tersebut yakni karena pada saat Nyepi tidak boleh ada warga yang keluar rumah. Desa Adat Kuta berupaya meminimalisasi agar tidak banyak warga yang keluar, begitu pula jumlah pecalang yang berjaga.
Menanggapi hal ini, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tabanan, Bali, sepakat atas keputusan tersebut.
“Kami Lembaga LDII sepakat Nyepi sebagai hari suci umat Hindu harus berjalan aman, nyaman dan damai. Hal ini dilakukan sebagai bentuk toleransi dan menjaga keharmonisan dengan umat Hindu,”kata Ketua Pimpinan Cabang LDII Kecamatan Tabanan, Imam Hambali.***
https://editornews.pikiran-rakyat.com/daerah/pr-1316453412/umat-muslim-di-bali-harus-mengalah-sholat-tarawih-di-rumah-saat-hari-raya-nyepi-2023
gak ada yg berani ngecam bali nieh
- 20 Maret 2023, 21:04 WIB
Ramadhan Kareem /editornews.id/ EDITORNEWS.ID - Perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini bersamaan dengan dilaksanakannya salat tarawih hari pertama Ramadan 1444 H/ 2023 M.
Berkaitan dengan hal ini, sepertinya umas muslim yang ada di Bali ahrus mengalah, lantaran Desa Adat Kuta mengimbau warga khususnya umat muslim untuk melaksanakan salat tarawih di rumah.
"Nggak boleh (salat tarawih di masjid), jalan kaki pun kami tidak izinkan, yang boleh itu radius 100 meter dari masjid, kami sudah lakukan pendekatan untuk salat di rumah masing-masing," kata Ketua LPM Kuta Made Adnyana, Senin (20/3).
Namun ia menjelaskan, berdasarkan kesepakatan dengan beberapa elemen, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali, dicantumkan beberapa kesepakatan mengenai salat tarawih.
"Atau melaksanakan salat tarawih di masjid atau musala terdekat dengan berjalan kaki, tidak bergerombol, tidak menggunakan sound system dan menggunakan lampu penerangan yang terbatas,”isi kesepakatan tersebut.
Dikatakan alasan kesepakatan tersebut yakni karena pada saat Nyepi tidak boleh ada warga yang keluar rumah. Desa Adat Kuta berupaya meminimalisasi agar tidak banyak warga yang keluar, begitu pula jumlah pecalang yang berjaga.
Menanggapi hal ini, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tabanan, Bali, sepakat atas keputusan tersebut.
“Kami Lembaga LDII sepakat Nyepi sebagai hari suci umat Hindu harus berjalan aman, nyaman dan damai. Hal ini dilakukan sebagai bentuk toleransi dan menjaga keharmonisan dengan umat Hindu,”kata Ketua Pimpinan Cabang LDII Kecamatan Tabanan, Imam Hambali.***
https://editornews.pikiran-rakyat.com/daerah/pr-1316453412/umat-muslim-di-bali-harus-mengalah-sholat-tarawih-di-rumah-saat-hari-raya-nyepi-2023
gak ada yg berani ngecam bali nieh
Quote:
Terkait Nyepi Bersamaan Ramadhan, PHDI Bali Tegaskan Tak Ada Toleransi Berlebihan
Minggu, 19 Maret 2023 08:15
Ilustrasi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pelaksanaan Nyepi Tahun Saka 1945 tahun 2023 akan berlangsung bersamaan dengan hari pertama Ramadhan 1444 Hijriah, 22 Maret 2023.
Terkait hal ini, Parisada Hindu Dharma Indonesia sebagai Majelis Agama Hindu telah menyepakati pedoman pelaksanaan upacara tersebut bersama majelis lintas agama dan Kesbangpol Provinsi Bali, melalui rapat 13 Maret 2023 lalu.
Ketua PHDI Bali, I Nyoman Kenak menyebut pelaksanaan hari keagamaan Hindu yang bersamaan dengan agama yang lain, bukanlah hal baru.
Hal tersebut sebelumnya pernah terjadi, dan berlangsung secara lancar dan tertib berlandaskan nilai toleransi beragama.
"Pelaksanaannya mengacu kepada kesepakatan sebelumnya, tidak ada perubahan krusial. Melihat pelaksanaan sebelumnya yang lancar, sehingga pedoman itu yang jadi rujukan," ungkap Kenak pada Sabtu 18 Maret 2023.
Dia menilai kerukunan umat beragama dilihat dari toleransi beragama di Bali, hingga saat ini berlangsung baik.
Lembaga umat lintas agama disebutnya memiliki komitmen yang sama dalam menjaga ketentraman, keamanan dan kenyamanan dalam beribadah.
Menanggapi isu di Kabupaten Bangli terkait pelaksanaan Nyepi yang bersamaan Ramadhan, Kenak telah berkomunikasi dengan Ketua FKUB Bangli yang juga Ketua PHDI Bangli, Nyoman Sukra.
"Dalam surat yang disepakati di Bangli, sudah diatur bahwa pelaksanaan Sholat Taraweh dilaksanakan di rumah masing-masing. Itu sudah sesuai dengan kesepakatan di tingkat Provinsi," ungkapnya.
Kenak menegaskan, hingga saat ini toleransi di Bali sangat terjaga.
Tidak ada toleransi yang berlebihan.
Untuk itu dirinya mengajak semua pihak untuk menjaga Bali dengan keberagaman suku, agama dan budaya.
Untuk itu dirinya berterima kasih kepada seluruh majelis umat di Bali yang telah bersama menjaga Bali.
Majelis inilah yang disebutnya menjadi benteng kerukunan di Bali, yang didukung serta disepakati oleh masyarakat di Bali.
"Dari dulu kita sangat rukun. Jadi jika ada yang menghembuskan narasi perpecahan, tentu tidak sesuai dengan fakta yang ada. Untuk itu saya mengajak seluruh pihak untuk menjaga Bali dari upacara perpecahan," tuturnya.
Selain bersama majelis lintas agama, PHDI juga telah menyerahkan usulan pelaksanaan Nyepi bersamaan Sholat Taraweh kepada Polda Bali.
Usulan itulah yang menjadi dasar kesepakatan bersama untuk pelaksanaan Nyepi tahun ini.
Salah satunya yang menjadi pertanyaan publik adalah pelaksanaan Sholat Taraweh.
Nyoman Kenak menyebut telah disepakati Sholat Taraweh dibijaksanai oleh umat Islam dengan beribadah di rumah masing-masing.
Majelis-majelis agama dan lembaga sosial keagamaan Provinsi Bali tahun 2023 tentang pelaksanaan rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Çaka 1945.
Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor: 422.3/15315/PK/BKPSDM Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2023.
https://bali.tribunnews.com/2023/03/19/terkait-nyepi-bersamaan-ramadhan-phdi-bali-tegaskan-tak-ada-toleransi-berlebihan?page=all
Minggu, 19 Maret 2023 08:15
Ilustrasi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pelaksanaan Nyepi Tahun Saka 1945 tahun 2023 akan berlangsung bersamaan dengan hari pertama Ramadhan 1444 Hijriah, 22 Maret 2023.
Terkait hal ini, Parisada Hindu Dharma Indonesia sebagai Majelis Agama Hindu telah menyepakati pedoman pelaksanaan upacara tersebut bersama majelis lintas agama dan Kesbangpol Provinsi Bali, melalui rapat 13 Maret 2023 lalu.
Ketua PHDI Bali, I Nyoman Kenak menyebut pelaksanaan hari keagamaan Hindu yang bersamaan dengan agama yang lain, bukanlah hal baru.
Hal tersebut sebelumnya pernah terjadi, dan berlangsung secara lancar dan tertib berlandaskan nilai toleransi beragama.
"Pelaksanaannya mengacu kepada kesepakatan sebelumnya, tidak ada perubahan krusial. Melihat pelaksanaan sebelumnya yang lancar, sehingga pedoman itu yang jadi rujukan," ungkap Kenak pada Sabtu 18 Maret 2023.
Dia menilai kerukunan umat beragama dilihat dari toleransi beragama di Bali, hingga saat ini berlangsung baik.
Lembaga umat lintas agama disebutnya memiliki komitmen yang sama dalam menjaga ketentraman, keamanan dan kenyamanan dalam beribadah.
Menanggapi isu di Kabupaten Bangli terkait pelaksanaan Nyepi yang bersamaan Ramadhan, Kenak telah berkomunikasi dengan Ketua FKUB Bangli yang juga Ketua PHDI Bangli, Nyoman Sukra.
"Dalam surat yang disepakati di Bangli, sudah diatur bahwa pelaksanaan Sholat Taraweh dilaksanakan di rumah masing-masing. Itu sudah sesuai dengan kesepakatan di tingkat Provinsi," ungkapnya.
Kenak menegaskan, hingga saat ini toleransi di Bali sangat terjaga.
Tidak ada toleransi yang berlebihan.
Untuk itu dirinya mengajak semua pihak untuk menjaga Bali dengan keberagaman suku, agama dan budaya.
Untuk itu dirinya berterima kasih kepada seluruh majelis umat di Bali yang telah bersama menjaga Bali.
Majelis inilah yang disebutnya menjadi benteng kerukunan di Bali, yang didukung serta disepakati oleh masyarakat di Bali.
"Dari dulu kita sangat rukun. Jadi jika ada yang menghembuskan narasi perpecahan, tentu tidak sesuai dengan fakta yang ada. Untuk itu saya mengajak seluruh pihak untuk menjaga Bali dari upacara perpecahan," tuturnya.
Selain bersama majelis lintas agama, PHDI juga telah menyerahkan usulan pelaksanaan Nyepi bersamaan Sholat Taraweh kepada Polda Bali.
Usulan itulah yang menjadi dasar kesepakatan bersama untuk pelaksanaan Nyepi tahun ini.
Salah satunya yang menjadi pertanyaan publik adalah pelaksanaan Sholat Taraweh.
Nyoman Kenak menyebut telah disepakati Sholat Taraweh dibijaksanai oleh umat Islam dengan beribadah di rumah masing-masing.
Majelis-majelis agama dan lembaga sosial keagamaan Provinsi Bali tahun 2023 tentang pelaksanaan rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Çaka 1945.
Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor: 422.3/15315/PK/BKPSDM Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2023.
https://bali.tribunnews.com/2023/03/19/terkait-nyepi-bersamaan-ramadhan-phdi-bali-tegaskan-tak-ada-toleransi-berlebihan?page=all
Diubah oleh dragonroar 21-03-2023 01:54
jiresh dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.2K
49
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
670.7KThread•40.8KAnggota
Tampilkan semua post
steinberger
#20
tarawih sunah, gak masalah dikerjakan di rumah.
Hormatilah orang yg tidak nyepi = sesat, terdengar aneh dan anti toleransi.
Hormatilah orang yang tidak puasa = sesat, tapi terdengar semakin wajar karena sering digaung2kan.
semakin banyak logika2 sesat 9 tahun belakangan ini.
Hormatilah orang yg tidak nyepi = sesat, terdengar aneh dan anti toleransi.
Hormatilah orang yang tidak puasa = sesat, tapi terdengar semakin wajar karena sering digaung2kan.
semakin banyak logika2 sesat 9 tahun belakangan ini.
TeRriii2nd dan 2 lainnya memberi reputasi
-1
Tutup