Kiky Saputri 'naik' lagi karena mengkritik Jennie BlackPink.

Kiky Saputri diserang Blink sebab bilang Jennie BlackPink ogah-ogahan pas konser Born Pink in Jakarta.

Kiky Saputri sampai dihina fisik akibat mengatai Jennie BlackPink yang dianggap Blink menyakiti idolanya.

Di akun Twitter @kikysaputrii ramai netizen, ada yang pro dan kontra. Seperti biasa setiap muncul sebuah konflik atas sesuatu, pasti ada kubu yang mendukung dan sebaliknya.

Tentu saja para Blink mengamuk dan kontra atas tingkah Kiky yang dianggap merendahkan idola mereka.

Padahal menurut Kiky yang menjadi penonton di konser mahal tersebut, dia hanya menyampaikan opini.

Namun, tentu saja hal itu tak diterima Blink. Buat para penggemar fanatik BlackPink, kelakuan Kiky adalah sebuah penghinaan terhadap idol. Di sini Blink kukuh bilang seharusnya Kiky tidak ikut nonton.

Memang kenapa tidak boleh ikut nonton konser, sih?

Anggaplah Kiky bukan penggemar BlackPink, ya, misalnya.

Apa dengan demikian Kiky terlarang untuk ikut ke konser?

Apakah ada sebuah larangan seseorang yang tak mengidolakan sebuah grup untuk hadir ke konser mereka?

Rasanya tidak ada. Konser bukannya bebas buat siapa saja yang mau dan mampu beli, kemudian datang untuk menikmati pertunjukan? Kenapa ini dilarang oleh orang-orang yang mengaku fans?

Sungguh dunia ini makin lucu. Beli tiket sendiri, di sini masih dipermasalahkan. Hanya karena satu kritikan.

Gini, deh, memangnya kalau kita beli sesuatu itu ada larangan untuk berkomentar? Bukannya tak ada larangan tentang itu? Bukannya sudah biasa untuk mengomentari sesuatu yang kita beli atau tonton?

Apa karena itu grup K-POP yang konon latihan di masa trainee berat? Sepertinya semua artis hampir memiliki kesulitannya masing-masing. Di sini ane sebagai salah satu penikmat grup K-POP, tersentak.

Ane juga berada di tengah fandom besar K-POP yang tidak kalah bar-bar. Hanya saja ane tak mau ikutan. Buat ane membela grup kesayangan tidak salah dan malah wajib.

Hanya saja kita harus lebih adil dalam bersikap, kudu lebih adem dalam melihat sebuah kalimat di area publik. Apakah satu kritikan, opini, hate speech, yang masuk ke ranah bully. Di sini Kiky menurut ane memang betul hanya beropini.

Dia tak ada menyebut yang aneh-aneh atau sebut hal menyakitkan semacam mengatai fisik seperti Blink.

Orang-orang yang mengaku Blink ini 'menyerang' fisik.

Kiky dikatain mirip monyet. Kan kocak banget. Ini kenapa jadi berbalik? Sekarang kalau sudah gini, siapa yang jadi perundung alias pem-bully?

Miris sekali melihat hal seperti ini terus berulang terjadi.

Sepertinya memang media sosial bagi sebagian orang hanya akan menjadi penambah dosa. Jadi media sosial seolah-olah jembatan untuk menuju sebuah masyarakat pem-bully. Sungguh ini miris.

Pesan ane untuk siapa pun. Untuk yang menjadi penggemar idola sebelah mana pun. Tolong jadi lebih bijak supaya dunia ini tidak menjadi arena perang di media sosial.

Sudah gitu biasanya kalau tersandung sesuatu di media sosial dan kena tangkap, maka hanya bisa menangis.

Ironis.

Mari bermedia sosial yang lebih bijak lagi. Sabar dan bijak menjadi netizen juga wajib. Janganlah terpancing!

Ingat, jarimu adalah harimaumu! Berhati-hati lagi ke depannya supaya tak ada hati yang terluka di mana pun berada. Jadilah netizen yang baik lagi bijak dan tidak mudah terpancing!

Sekian dulu opini ane tentang kasus Kiky Saputri, GanSis.

Sumber: Opini Pribadi dari sumber ini
Sumber Foto: ini