Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • Akhir Tahun Ini Malaysia Akan Operasikan Radar Intai Jarak Jauh AN/TPS-77 di Labuan

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Akhir Tahun Ini Malaysia Akan Operasikan Radar Intai Jarak Jauh AN/TPS-77 di Labuan
Quote:


Adakah Agan yang berasal dari Kabupaten Pandeglang ? Pasti tak asing dengan nama Labuan yang merupakan salah satu kecamatan di kabupaten itu. Rupanya di Malaysia ada pulau yang juga bernama Labuan, dan kabar terbaru menyebutkan jika pada akhir tahun ini Malaysia akan mengoperasikan radar AN/TPS-77 hasil hibah dari Amerika di pulau tersebut.

Sebagai tambahan informasi bagi Agan, pada 9 Juni 2020 US Government’s System for Award Management merilis informasi kontrak bernilai US$77 juta untuk hibah 3 unit radar AN/TPS-77 kepada Malaysia dan Indonesia. Tetapi negara kita pada akhirnya menolak hibah radar tersebut, pasalnya Amerika memberi syarat jika Indonesia mengoperasikan radar tersebut, radar tidak boleh diarahkan ke Singapura dan Australia.

Radar yang dihibahkan Amerika ke Malaysia merupakan varian radar mobile yang ditempatkan di platform truk, selain itu ada juga versi radar portable. Versi mobile radar ini dikenal sebagai TPS-77 MRR (Multi Role Radar) yang ditempatkan pada truk 6x6. Radar ini termasuk kategori long range air surveillancealias radar pengawasan jarak jauh. Melalui program Building Partner Capacity, pada 2021 Lockheed Martin sudah diberi kontrak senilai US$25.1 untuk memasok satu radar AN/TPS-77 ke Malaysia sekaligus memberi dukungan serta pelatihan untuk kru Angkatan Udara Malaysia.

Quote:


Radar TPS-77 rencananya akan ditempatkan di Bukit Kubong, Labuan, lokasi di mana dulu radar Alenia buatan Italia ditempatkan. Radar baru kelak akan dioperasikan oleh Skuadron 340 dari Angkatan Udara Malaysia (TUDM). Sebagai tambahan bagi Agan, saat ini radar Alenia sudah tidak aktif.

Sementara dari sisi performa, radar AN/TPS-77 dapat beroperasi secara maksimal dengan akurasi 99,5 persen. Dengan search elevation -6 sampai 20 derajat serta track elevation -6 sampai 50 derajat, radar dapat mengidentifikasi target pada jarak 300 sampai 470 km. Sementara ketinggian deteksi maksimumnya 30,5 Km dan masa penggunaan radar ini adalah 2.000 jam. Untuk penggantian dan perbaikan komponen yang aus hanya dibutuhkan waktu kurang dari 45 menit.

AN/TPS-77 memamai teknologi AESA (Active Electronic Elevation Scanning Array)dengan frekuensi 1215 sampai 1400 Mhz. Transmsi radar memakai solid state dengan power frekuensi radio 19,9 Kw. Antena bekerja memakai dual scan rate, 5/10 atau 6/12 RPM.

Quote:


Hibah radar AN/TPS-77 ke Malaysia punya nilai strategis, terutama dalam menghadapi eskalasi di Laut China Selatan. Salah satu konsep yang akan diterapkan Amerika adalah penyediaan C3I (Command Control Communications and Intelligence) and Sensor systemsyang dapat digunakan untuk mendukung Operasi Udara bersama militer AS.

Selain itu, pemberian sistem radar buatan Lockheed Martin ini bertujuan agar sistem pertahanan udara di Asia Tenggara dapat mengawasi wilayah udara dan laut secara bersamaan. Saat ini radar AN/TPS-77 juga telah dikembangkan ke beberapa versi, salah satunya adalah AN/FPS-117. Merupakan versi AN/TPS-77 yang dibuat sebagai sebagai fixed radar dan ditempatkan pada satu titik tertentu.

Sejauh ini tidak diketahui, bagaimana nasib dua radar AN/TPS-77 yang tersisa setelah Indonesia membatalkan hibah radar tersebut. Apakah dua radar yang tersisa akan dihibahkan ke negara Asean lainnya ? Kemungkinan besar Filipina jadi negara yang cocok menerima radar ini, karena saat ini mereka sedang mesra dengan Amerika dan sekutunya. Selain itu sekarang Amerika sudah diizinkan mengakses dan menempati 4 pangkalan militer milik Filipina.



----------




Referensi Tulisan: indomiliter.com, Lockheed Martin& Defence Security Asia
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 21-03-2023 13:49
jazzcoustic
gabener.edan
geopoliticsgeek
geopoliticsgeek dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.9K
41
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.3KAnggota
Tampilkan semua post
gonugraha76Avatar border
gonugraha76
#12
No comment soal syarat dan ketentuan yang berlaku yang jelas NKRI negara yang merdeka dan berdaulat dan tidak mau ada intervensi.

Soal radar militer memang sudah lama menjadi kendala baik karena kuantitas dan kualitasnya serta kondisi geografisnya yang menyebabkan coverage satu tipe radar tak selalu cocok bila ditempatkan merata di semua wilayah pertahanan.
Hingga kini penempatan radar TNI masih mempertimbangkan tingkat potensi ancaman sebagai parameter utama penempatan unit radar.

Supplier radar trimatra TNI sendiri sudah lama didominasi oleh French - Thales yang juga membantu pengembangan radar nasional.
Dari kebutuhan minimal 34 unit radar, saat ini TNI AU sudah mengoperasikan 20 unit radar terintegrasi dengan sishanud yang dibagi dalam 4 sektor dibawah operasional Wing 200 Komando Operasi Udara Nasional / Koopsudnas. 13 unit radar kini tengah dibangun berdasarkan hasil kesepakatan kerjasama PT LEN Industri dan Thales di tahun 2022 lalu. Salah satu yang menjadi tantangan bagi TNI adalah pengadaan rudal pertahanan jarak menengah dan jauh yang kini sedang dirintis kerjasamanya antara Kemenhan RI dan Turki - Roketsan yang dinamakan sishanud Trisula.

Pengembangan radar nasional juga membaik dengan diperkenalkannya radar Ground Controlled Interception / GCI pada tahun 2022 yang diinisiasi oleh Balitbang Kemenhan RI dan dibuat oleh PT LEN Industri, LAPI ITB, RTI dan Infoglobal. Kemenhan RI sendiri sudah memesan 13 unit radar GCI. Radar GCI sendiri berfungsi sebagai C4ISR yang merupakan bagian penting dari Network Centric Warfare / NSW TNI yang utamanya bertugas untuk melakukan konektifitas komunikasi dan data antar unit militer dan panduan operasi serta komando secara real time. Dengan NSW pula kemampuan deteksi dan identifikasi object radar TNI dapat diperluas karena mampu mengintegrasikan hasil deteksi dan identifikasi radar stationary di tiap sektor dengan mobile radar milik TNI AD, radar surveillance milik kapal perang TNI AL, radar pesawat MPA milik TNI AL dan radar pesawat AEW milik TNI AU sehingga dapat meminimalkan blind spot.

Peta sebaran satrand dan coverage nya
Akhir Tahun Ini Malaysia Akan Operasikan Radar Intai Jarak Jauh AN/TPS-77 di Labuan

Berdasarkan peta sebaran satrad dan coverage nya, wilayah barat dan tengah relatif sudah baik sebaran dan coverage nya sedangkan wilayah timur yang masih banyak area blind spotnya.

Untuk meningkatkan kualitasnya selain penambahan unit radar, TNI juga melakukan modernisasi di tiap satuan radar secara bertahap. Yang terbaru TNI kembali mendatangkan radar L Band buatan Italia - Leonardo RAT 31 DL/M yang mempunyai coverage 360 derajat, range 400 km dan ketinggian deteksi 30.500 meter. Mobile radar yang juga banyak dioperasikan oleh negara negara anggota NATO ini diklaim sanggup mendeteksi rudal balistik dan secara teknis siap untuk kebutuhan perang elektronik.
Diubah oleh gonugraha76 18-03-2023 23:39
si.matamalaikat
dhickkrist
mynameisant
mynameisant dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.