Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gabener.edanAvatar border
TS
gabener.edan
Survei Litbang Kompas: Pendukung Jokowi dan Prabowo Masih Terpecah ke Banyak Capres
JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Litbang Kompas pada Januari 2023 merekam, pendukung Presiden Joko Widodo dan pendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Pemilu 2019 hingga kini belum terkonsentrasi pada satu sosok capres.
Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu mengatakan, suara para pendukung Jokowi dan Prabowo masih tersebar pada banyak tokoh politik. Arus dukungan politik juga masih terbuka karena dari tiap kelompok simpatisan memiliki jumlah pemilih mengambang.

"Peluang tokoh-tokoh lain merebut simpati dari kelompok pemilih Jokowi dan pemilih Prabowo tetap terbuka lebar," kata Yohan dikutip dari Kompas.id, Senin (13/2/2023).

Pada kelompok pendukung Jokowi, tercatat masih ada 22 persen yang belum menentukan siapa sosok presiden pilihannya dalam survei bulan Januari 2023.
Angka pemilih mengambang (undecided voters) ini mengalami kenaikan dibanding survei sebelumnya.

Pada Januari 2022, angka pemilih bimbang dari simpatisan Jokowi mencapai 12,9 persen. Angkanya lalu meningkat menjadi 16,2 persen pada Juni 2022. Kemudian pada survei Oktober 2022, pemilih yang belum menentukan sosok capres ini naik menjadi 17,1 persen.

Hal yang sama terbaca dari kelompok responden simpatisan Prabowo. Pada survei Januari 2022, kelompok pemilih yang belum memutuskan pilihannya tercatat 3,9 persen. Angkanya meningkat menjadi 14,4 persen pada survei Januari 2023.

"Adanya kecenderungan makin tingginya jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan, hal ini bisa memberikan sinyal bahwa pemilih masih menimbang dengan penuh kalkulatif dan rasional kepada siapa suaranya akan diberikan," beber Yohan.

Pada akhirnya, kata Yohan, semua tokoh yang selama ini berpeluang menjadi capres pada pemilu tahun 2024 mendapatkan kesempatan yang sama untuk merebut hati pemilih, terutama mereka yang masih bimbang dengan pilihan politiknya.

Apalagi, kecenderungan pemilih lebih mengutamakan sosok calon presidennya dibandingkan pengaruh dari luar termasuk endorse dari Jokowi.

Tercatat di kalangan pemilih Jokowi, sebanyak 21,1 persen responden memastikan akan memilih capres yang disarankan Jokowi.
Namun, ada 38,4 persen pemilih Jokowi yang akan mempertimbangkan dulu capres yang disarankan.


Lalu, ada 23,7 persen pemilih Jokowi yang tidak akan memilih capres yang disarankan Jokowi.

"Meskipun kelompok pendukung Jokowi lebih tinggi potensinya mengikuti pilihan politik Jokowi, sosok akan tetap menjadi tumpuan pertimbangan pemilih dalam menentukan siapa calon presiden yang diinginkan," ucap Yohan.

https://nasional.kompas.com/read/202...ecah-ke-banyak

Anies jelas meraup banyak dari pemilih yg kmaren milih prabowo.
Menurut ane wajar karna pemilih prabowo kmaren itu sekitar 20% asal bkn jokowi alias bani kadrun yg tdk punya pendirian hidup hanya mengikuti arahan tetuanya yg katanya agamais.
Prabowo tentu punya basis massa juga yg sifatnya lebih ngefans sosok militer.
Jdi menurut ane.
Prabowo dan anies itu berebut mangkok yg sama.
Sedangkan bila ganjar maka gerbong nasionalis alias cebong akan kesana sambil menunggu jari jokowi ke ganjar.
Bila puan yg di pilih maka cebong akan ke prabowo sebagian adapula yg non aktif memilih.emoticon-Traveller
diinamasaia
nomorelies
bukan.bomat
bukan.bomat dan 8 lainnya memberi reputasi
7
1.5K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Tampilkan semua post
scorpiolamaAvatar border
scorpiolama
#3
Saatnya militer, yess! emoticon-Cool




emoticon-Cool Gentian, militer berjaya!
gabener.edan
gabener.edan memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.