amekachiAvatar border
TS
amekachi
Tanpa Kritik Belajarlah Kepatuhan dari Bangsa Jepang, Bodoh Nurut Pinter Ngajar!























2 bom besar meledak meluluh lantakan 2 kota di Jepang, 6 dan 9 Agustus 1945 adalah hari paling menjadi ingatan bagi warga Jepang, memang sebagaimana sekutunya Jerman, Jepang pun di tahun itu penuh dengan kemunduran dan kekalahan demi kekalahan terus terjadi, namun setidaknya posisi tentara Jepang masih kuat di berbagai wilayah termasuk di Hindia Belanda/Indonesia

Kaisar Hirohito mengumumkan menyerah kalah kepada musuhnya 14 Agustus 1945, rakyat Jepang menangis tidak percaya, sebagian tentaranya menolak menyerah namun kaisar tetap pada pendiriannya, cuma satu harapan untuk kembali jepang bisa bangkit dari kehancuran pertanyaan pertamanya setelah kalah perang "berapa jumlah guru yang tersisa?" menyiratkan tekadnya untuk membangun manusia Jepang setelah perang usai

Diamini rakyatnya, tanpa protes tanpa demo tanpa mengeluh apalagi caci maki, mereka bersatu padu membangun Jepang, kerjasama menata ulang Jepang dari awal kembali dan tak ada penggambaran tentang bangsa Jepang itu yang lebih tepat selain mereka adalah seperti semut yang selalu kompak melakukan kerjasama, mempunyai insting yang sangat tinggi bagaimana cara membuat timnya berhasil, tanpa protes atau kritik tak berguna






















Karena sebenarnya orang kalau selalu protes tanpa solusi itu adalah orang dungu, bahkan menurut psikolog termasuk dalam kategori orang dengan lemah mental karena itu termasuk bentuk kompensasi dirinya terhadap rasa tidak percaya diri yang ia miliki

Bukanlah kritik ini dan itu dengan kalimat kalimat wah menandakan orang itu pintar (sering terlihat di medsos, orang dengan tulisan yang khas, detail dan berbeda dengan yang lain) tapi orang pintar adalah sebagaimana orang Jepang mereka disiplin dan patuh tanpa mengeluh hanya dengan modal 45.000 guru yang tersisa membangun bangsa!

Karena kritik itu sangat berbeda dengan feedback, kritik tujuannya untuk menjatuhkan maka ingatlah kembali pada seorang pemimpin kita dulu yang terkenal dengan ucapan pedasnya


"kita ini sudah terlalu banyak tukang protes, ahli debat tapi pengalamannya tidak sampai, cuma kritik, kalau bodoh itu harus nurut, kalau pinter ya ngajar"

(Basuki Tjahaja Purnama/Ahok 2015)


Kepatuhan itu nomer satu, semut saja ngerti!


"kami adalah tentara kaisar, musuh kami adalah musuh kaisar, jenderal dan tentara musuh pemberani dan tak takut mati namun kami lebih baik daripada mereka, sekaranglah waktunya untuk mati, maju dan jangan mempermalukan diri dengan penundaan"

Diambil dari lagu heroik Battotai


Tangerang, 11 Maret 2023

@amekachi


Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2

3

4
red.indobigi
bigbabyirl
kasihudinsekali
kasihudinsekali dan 15 lainnya memberi reputasi
16
2.6K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
B-Log Personal
B-Log Personal KASKUS Official
6.1KThread9.5KAnggota
Tampilkan semua post
willz.smithAvatar border
willz.smith
#8
Kalo dimari lebih penting triliunan apbn apbd buat pmn bumn bumd pesakitan, hibah ormas, bangun tempat ibadah internesyenel, rapat di hotel bintang 5, tapi gaji guru banyak yg msh di bawah umk, lapor disnaker mentok mediasi, ngegugat minim 2 taon br kelar perkara blm tentu menang pulak.

Jujur2an aja deh dimari, seumur hidup bergaul ama berbagai kalangan, gak pernah nemu yg cita2 jd guru krn ya identik dgn ga sejahtera, yg ada krn dah putus asa ga bs dpt kerjaan gaji gede, cari yg gampangan dikit, jadi guru. Jgn ngomongin sekolah nasional plus / internasional, guru di sono wajib s2, LOL.

Eh lupa, kan mang sengaja melihara rekor rata2 iq rakyat terendah a.k.a terguoblog se asean setelah timor leeste, klo pada cerdas ntar bisa2 revolusi, ga bs ngegarong duit buat rubicon, lobster lagi dong.
emoticon-Leh Uga
amekachi
amekachi memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.