WE NewsWorthy, Jakarta -

Perkataan lama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggelegar di tengah gaduh harta mencurigakan keluarga Mario Dandy Satrio, pelaku penganiayaan David.

Harta mencurigakan keluarga Mario Dandy membuat publik gaduh karena sang ayah, Rafael Alun Trisambodo saat itu merupakan pejabat Direktorat Jenderal Pajak, tapi bisa mempunyai kekayaan yang tak wajar.

Sementara itu, persoalan harta tak wajar tersebut terungkap usai anak Rafael, Mario Dandy melakukan tindakan penganiayaan yang direkam dan viral di media sosial.

Rafael sempat mengundurkan diri dari jabatannya namun pengunduran dirinya ditolak dan Rafael harus diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait harta kekayaannya.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta Rafael mencapai Rp56,1 miliar, mendekati jumlah harta milik Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Terkait dengan harta kekayaan Rafael, seorang warganet dengan akun @qqqnong mengunggah video lawas Ahok yang tengah membicarakan soal harta pejabat.

Di dalam video, Ahok mengatakan syarat menjadi pejabat adalah harus bisa membuktikan asal-usul hartanya dan bagaimana gaya hidupnya.

“Siapapun yang mau jadi pejabat, harus bisa membuktikan hartanya dari mana, biaya hidupnya seperti apa. Kalo dia gak bisa menuhin itu ya gak bisa jadi pejabat,” ujar Ahok, dikutip NewsWorthy dari video yang dibagikan akun @qqqnong pada Jumat (3/3/2023).

Selain itu, Ahok juga mensyaratkan para pejabat untuk melaporkan hartanya LHKPN serta bukti pembayaran pajaknya.

“Makanya dari dulu saya konsisten bilang kalo mau jadi pejabat harus lapor LHKPN. Kalo kamu lapor ke LHKPN, harus buktikan pajak yang kamu bayar berapa? Baru kamu bisa pantes ngomong teriak-teriak,” ujar Ahok.

wartaekonomi.com