Jakarta - Kementerian Perhubungan atau Kemenhub buka suara soal penjualan mobil listrik yang masih rendah di Indonesia. Menurut Kemenhub, masalahnya bukan terletak di produk atau infrastruktur, melainkan ketakutan konsumen soal harga jualnya yang jatuh.

Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Danto Restyawan mengatakan, masyarakat Indonesia selalu mau 'cari aman' saat membeli kendaraan. Saat ini, kata dia, yang dianggap memenuhi keinginan tersebut hanya mobil bertenaga bensin.

"Jadi begini, masyarakat tuh berpikirnya masih... mobil-mobil biasa itu kan ketika dibeli ada nilai jual kembalinya. Kalau kendaraan listrik mereka masih gamang, masih ada nilai jualnya atau tidak. Masyarakat kita masih seperti itu (berpikirnya)," ujar Danto saat ditemui di bilangan Jakarta Pusat.



Menurut Danto, keberadaan pom pengisian daya atau SPKLU yang terbatas bukan menjadi penghalang konsumen membeli kendaraan listrik. Sebab, fasilitas tersebut kini sudah lebih mudah ditemukan di banyak lokasi.

"Kalau SPKLU segala macam nggak jadi masalah, itu akan terus bertambah. Nanti akan ada kebijakan setiap kantor pemerintah ada charging station, dan di setiap kantor swasta juga diminta untuk ada itu," ungkapnya.

"Jadi memang SPKLU bukan masalah, tapi itu tadi, nilai jual kembali yang masih menjadi masalah untuk konsumen," kata dia menambahkan.



Diketahui, meski ada peningkatan, namun penjualan mobil listrik selama 2022 memang masih sangat rendah, yakni 10 ribuan unit. Padahal, di periode yang sama, mobil bensin laku 1 juta unit setahun.

Berikut Daftar Mobil Listrik Terlaris di Indonesia Selama 2022
1. Wuling Air ev - 8.053 unit

2. Hyundai Ioniq 5 - 1.829 unit

3. Lexus UX300e - 127 unit

4. Nissan Leaf - 63 unit

5. Hyundai Ioniq EV - 45 unit

6. MINI Cooper EV - 32 unit

7. Hyundai Kona EV - 20 unit

8. DFSK Gelora EV - 11 unit

9. Toyota bZ4X - 1 unit.

https://oto.detik.com/mobil/d-659866...ah-dijual-lagi