• Beranda
  • ...
  • Health
  • Waspada, Pria yang Terlalu Ingin Berotot Kekar Berpotensi Besar Hilang Kesuburan

KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Waspada, Pria yang Terlalu Ingin Berotot Kekar Berpotensi Besar Hilang Kesuburan

Tubuh tegap, kekar, dan berotot tentu jadi idaman setiap pria. Termasuk agan-agan di sini, kan ya?
 
Pria mana sih yang tidak mau terlihat perkasa. Satu ciri laki banget itu kan tubuhnya kekar berotot. Maka dari itu ada sebagian pria ingin mendapatkan hasil instan dengan konsumsi obat-obatan tertentu. Tampil perkasa bisa sayangnya mengorbankan kesuburan atau tidak memiliki sel sperma lagi.
 

Paradoks Mossman-Pacey
 
Sebagian pria termotivasi untuk tampil kekar berotot besar agar menarik di mata wanita. Sayangnya kesuburan mereka jadi tumbalnya. Fenomena ini disebut sebagai paradoks Mossman-Pacey, sesuai nama ilmuwan yang menemukannya.
 
Dikutip dari berita BBC, Dr James Mossman, saat menempuh Pendidikan guna meraih gelar doktor di Sheffield menemukan kasus penyalahgunaan steroid. Beberapa pria datang kepada Mossman untuk melakukan tes kesuburan. Mereka adalah pria-pria berotot sangat besar. Mereka terlihat seperti pria-pria unggul namun bukan pemberi bibit unggul. Mereka sama sekali tidak memiliki sperma saat ejakulasi.
 

Penyebabnya adalah penggunaan steroid anabolic. Para bina binaragawan sering menggunakan steroid untuk meningkatkan pertumbuhan otot. Steroid anabolic adalah hormon testosteron buatan. Namun steroid menyebabkan kelenjar hipofisis otak berhenti memproduksi dua hormon yang sangat penting untuk menghasilkan sperma.
 
Profesor Allan Pacey dari University of Sheffield juga mengatakan bahwa satu ironi bahwa pria pergi ke gym untuk terlihat perkasa guna menarik wanita, namun secara tidak sengaja menurunkan kesuburan mereka.
 
Obat Kebotakan Juga Bisa menyebabkan Dampak Serupa
 
Para peneliti juga menemukan bahwa perawatan untuk mencegah kebotakan juga bisa merusak kesuburan pria. Finasteride yang terkandung di dalam obat kebotakan mempengaruhi produksi testosteron, dan juga menyebabkan disfungsi ereksi. Meskipun tidak berdampak permanen pada kesuburan, penggunaan finasteride diketahui menurunkan jumlah sperma dan motilitas sperma.
 

Lebih lanjut, Profesor Pacey memaparkan bahwa penggunaan steroid anabolik cenderung menjadikan pria steril, sekitar 90%. Kebotakan efeknya lebih ringan namun penggunaan secara terus menerus dapat menimbulkan masalah hubungan seksual.
 
Ada baiknya Agan waspada dengan penggunaan steroid dan obat-obatan perawatan rambut yang mencegah kebotakan. Baiknya berkonsultasi pada dokter dan para ahli jika memang terpaksa menggunakannya. Jangan sampai terlihat kekar dan perkasa namun tidak bisa membahagiakan istri tercinta.

Sumber  123
Foto Ilustrasi dari Canva
ilikea
bukan.bomat
bukan.bomat dan ilikea memberi reputasi
2
2.7K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.6KThread9.9KAnggota
Tampilkan semua post
KokonataAvatar border
TS
Kokonata
#1
Kalau ini hasil suntik pakai minyak, Gan

0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.