ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Apa yang Akan Terjadi Jika Rakyat Berhenti Bayar Pajak?


Twitter memang selalu memunculkan topik-topik yang nyeleneh untuk dibahas. Kali ini topiknya adalah; apa yang akan terjadi jika rakyat berhenti bayar pajak? Pertanyaan ini muncul karena ramainya cuitan twitter yang menghimbau masyarakat untuk berhenti bayar pajak karena seorang oknum di bidang pajak ketahuan tidak bayar pajak dan malah bergelimang harta yang entah dari mana.

Mengesampingkan latar belakangnya, ini memang pertanyaan yang menarik. Akan jadi apa Indonesia jika tak ada yang namanya pajak? Seperti yang kita tahu, pajak merupakan penghasilan utama dari negara ini. Tanpa pajak otomatis pendapatan negara akan berkurang drastis. Pertanyaannya, apa yang akan terjadi setelah itu?



Tak ada anggaran berarti tak ada proyek, ini berarti proyek-proyek yang saat ini tengah berjalan seperti ibu kota baru atau proyek kereta cepat harus berhenti di tengah jalan dan jika proyek-proyek besar seperti itu sampai terhenti di tengah jalan maka akan sangat sulit untuk melanjutkannya lagi, apalagi jika sudah ganti presiden. Kalau sudah begitu maka ratusan atau ribuan trilyun dari anggaran tahun-tahun sebelumnya otomatis terbuang sia-sia.

Satu hal yang perlu dicatat, pajak bukan satu-satunya pemasukan negara. Negara bisa saja meminjam uang dari dalam maupun luar negeri untuk mempertahankan APBD/APBN. Masalahnya, tak mungkin negara meminjam ribuan trilyun dalam waktu singkat. Jika sudah seperti ini berarti ada proyek atau program yang harus dipangkas. Kira-kira mana yang akan dipangkas?



Pembangunan infrastruktur tentu harus stop. Toh, rakyat kan tidak makan infrastruktur.

Gaji PNS? Yang satu ini sih tak mungkin ditunda, bisa-bisa PNS satu Indonesia sepakat mogok kerja. Kalau sudah begitu hancurlah segala macam roda sistem Indonesia.

Gaji pejabat? Huh, nggak usah dibahas.

Subsidi BBM? Hmm … cocok nih. Denger-denger Indonesia bersiap galakkan penggunakan kendaraan listrik ya? Momentumnya pas banget dengan ketiadaan anggaran. Itu artinya subsidi-subsidi lain juga bisa dihapus sekalian. Toh masyarakat tak bayar pajak, harusnya punya uang kan beli tanpa subsidi?

Oh ya, segala macam beasiswa juga harus dihapus dong. Mahasiswa-mahasiswi bidikmisi yang sebentar lagi skripsi sebaiknya segera cari pinjaman, soalnya uang kuliah itu nggak murah. Dana hibah untuk MUI dan semua lembaga lain juga nggak mungkin bisa cari lagi jadi segeralah minta donasi umat.



Jadi, apakah Indonesia bisa bertahan jika rakyatnya berhenti bayar pajak? Jawabannya bisa, tapi tidak akan terlalu lama. Mungkin setahun, mungkin juga cuma enam bulan. Kalau bukan dari pajak dari mana lagi hutang luar negeri bisa dibayar? Bayar hutang pakai hutang? Bisa sih, tapi cuma tinggal tunggu waktu sampai tak ada lagi negara yang mau memberi hutang.

Dan apa yang akan terjadi setelah semua kekacauan itu? Pemerintahan runtuh, infrastruktur tak terawat, segalanya pun jatuh ke tangan swasta. Jika Indonesia sampai jatuh ke kondisi ini maka sudah pasti negara lain akan mengambil kesempatan untuk menjajah atau mengklaim pulau-pulau sebagai bagian dari negara mereka.



Tak ada militer, tak ada pemerintahan, tak ada yang benar-benar bisa menjaga rakyat bila sesuatu berskala global terjadi. Akhirnya semua kembali ke hukum rimba, yang kuat atau yang kayalah yang akan berkuasa.
Bagaimana? Masih punya niat tidak bayar pajak?

Saya tahu Anda semua kesal saat melihat uang pajak malah digunakan untuk memperkaya oknum tertentu, tetapi berhenti membayar pajak bukanlah pilihan bijak. Pajak bukan cuma sekedar kewajiban tapi juga usaha kita untuk membuat negara ini menjadi lebih baik. Jadi, ayo bayar pajak!
ferist123
b42l4t4k
bang.toyip
bang.toyip dan 6 lainnya memberi reputasi
7
4.3K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Tampilkan semua post
YuwenAvatar border
Yuwen
#11
Saya ngak setuju dengan TS. Uang itu hanya selembar kertas yang dicetak dengan gambar dan angka. Bahasa Inggris nya Bank Note. Sebenarnya ngak ada bedanya dengan kartu ATM atau sejilid buku tabungan bank manapun.

Dan angka dari selembar uang itu juga hanya sebuah nilai. Ekonomi sebuah negara sebenarnya ngak bergantung pada uang, melainkan pada sumber daya alam dan manusia yang dimilikinya. Jadi walau ngak ada uang pun sebenarnya negara tidak akan mengalami masalah, selama masih punya SDA dan SDM yang mencukupi. Dan kalau mau jual beli juga bisa barter.

Andai rakyat tidak bayar pajak sekalipun, pemerintah juga masih bisa jalan dan melakukan pembangunan. Yaitu dengan mencetak uang baru. Toh angka yang tersemat pada selembar uang itu cuma sebuah nilai. Kalau misal hari ini harga semen 1000 rupiah, negara tinggal cetak uang 1000 untuk pengadaan semen. Kalo setelah itu terjadi inflasi besar-besaran, dan harga semen naik jadi 100.000, ya negara tinggal cetak uang dengan angka 100.000 di kertasnya.

Yang repot kalo terjadi inflasi besar-besaran sebenarnya malah rakyat. Karena yang paling membutuhkan nilai dari selembar uang itu rakyat. Tujuan negara memungut pajak adalah untuk menekan angka inflasi. Sebab dengan pajak, maka jumlah rupiah dipasaran pun berkurang. Sehingga nilai mata uang dapat terjaga dengan baik. Setelah ditarik, baru negara bisa memakai ulang uang itu lagi untuk membeli SDA atau jasa SDM.

Makanya saya paling ngak suka dengan demo buruh minta kenaikan gaji. Karena ujung-ujungnya justru akan merugikan buruh sendiri. Sebab kalo gaji semua pegawai naik, justru harga dan barang juga ikut naik secara signifikan. Sehingga bisa menimbulkan inflasi.
Diubah oleh Yuwen 26-02-2023 06:32
jazzcoustic
seifer87
sahabat.006
sahabat.006 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.