ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Mengapa Industri Anime Jepang Belum Bisa Mengungguli Animasi Amerika?


Dengan meningkatnya popularitas anime di seluruh dunia beberapa tahun belakangan ini, satu hal yang perlu kita pertanyakan bersama adalah mengapa animasi Jepang belum bisa bersaing dengan industri animasi dari Amerika?

Saya tidak membahas masalah kualitas (karena beberapa anime bahkan lebih baik dibanding film animasi terkenal Amerika), yang saya maksud adalah fakta bahwa rata-rata film animasi Amerika berhasil meraup keuntungan yang lebih besar dibanding anime Jepang. Entah itu pendapatan bioskop atau jumlah streaming di platform online.



Animasi Jepang dan Amerika memang berbeda, tetapi secara garis besar keduanya sama. Dibuat dengan gambar (atau cgi), diberi pengisi suara manusia, dan dimainkan dari frame ke frame sehingga gambar-gambar itu terlihat bergerak layaknya aktor di layar kaca. Meski demikian film-film animasi Amerika lebih sukses dalam skala internasional. Mengapa?

Satu, sejarah yang lebih panjang.
Industri animasi di Amerika sudah dimulai sejak abad ke 18 dan cukup digemari dengan teknik stop motion yang mereka gunakan. Sejak saat itu teknik-teknik animasi terus saja berkembang dan menghasilkan karya-karya yang kita pasti tahu namanya seperti: Mickey Mouse, Donald Duck, Pinokio, Putri Salju, dan lain-lain.



Sedangkan animasi Jepang baru dimulai pada tahun 1917 yang mana saat itu dunia tengah mengalami perang dunia pertama. Setelah perang dunia industri anime mulai mengalami kenaikan, tetapi setelahnya perang dunia kedua datang dan industri anime sempat mengalami guncangan. Semua industri memang mengalami guncangan kala itu.

Namun dengan momentum revolusi industri Jepang, industri animasi mulai mendapat tempat di dunia entertainment dengan karya-karya seperti The Take if the White Serpent. Industri anime mengalami peningkatan yang amat besar pasca kemunculan studio Ghibli oleh Hayao Miyazaki yang digadang-gadang merupakan Sang Maestro animasi melalui karya-karyanya.



Amerika memiliki ratusan tahun untuk mengembangkan industri animasi sedangkan anime Jepang baru benar-benar berkembang selama beberapa puluh tahun terakhir. Ini adalah satu alasan mengapa film animasi Amerika lebih memiliki reputasi di mata dunia.

Dua, animasi Amerika ramah anak.
Satu alasan mengapa film-film animasi Amerika begitu laris adalah karena film-film itu memang dikhususkan sebagai tontonan anak-anak dan keluarga. Anak-anak kecil ingin menonton dan mau tak mau orangtua harus ikut mendampingi dan menghabiskan family time menonton film-film bertema keluarga dan persahabatan. Cukup jarang ada film animasi Amerika yang menampilkan adegan ciuman, apalagi hal-hal tak senonoh.



Namun, film animasi Jepang tidak seperti itu. Banyak yang bilang bahwa film animasi adalah tontonan anak-anak dan hal itu berasa dari stereotype film animasi Amerika, tetapi anime Jepang memiliki cakupan yang lebih luas. Beberapa anime memang dikhususkan untuk anak-anak, tapi tak jarang juga muncul anime yang mengarah pada penonton remaja dan dewasa sehingga adegan-adegan 18+ bisa dilihat di mana-mana. Bahkan ada industri khusus bernama hentai yang merupakan film porno berbasis animasi.

Dengan melihat tren ini, tentunya animasi Jepang tak bisa memasuki sebuah genre khusus yang bisa dinikmati golongan tertentu. Orangtua melarang anak mereka menonton anime dan para remaja yang menonton anime menjadi terlalu tenggelam dan berubah jadi otaku. Well, intinya anime bukan tontonan yang aman untuk satu golongan pun.



Ketiga, kultur.

Banyak orang Amerika senang dengan film animasi Amerika, tetapi di Jepang anime itu sendiri memiliki predikat yang cukup buruk dari cukup banyak orang. Pertama, banyak pecinta anime yang berubah jadi otaku dan otaku dipandang begitu aneh oleh orang-orang sekitar. Kedua, anime terasa kurang realistis karena penggambaran karakter yang terlalu eksentrik dan gaya bicara yang lebay.

Jika di dalam negeri saja kurang disukai maka pantas saja anime kesulitan menembus pasar internasional. Dewasa ini beberapa anime memang sudah bisa dinikmati di platform online seperti Netflix atau Disney Hotstar, tetapi untuk film layar lebar animasi Jepang belum mendapatkan tempat di semua negara. Beberapa movie anime yang hits seperti Spirited Away dan Kimi no Nawa memang sempat membuat pasar internasional bergejolak, tetapi itu adalah fenomena sekali dalam beberapa tahun.




Dan ya, jika kita melihat kondisi Jepang yang semakin krisis sumber daya manusia maka sulit untuk berharap pasar anime bisa sebesar pasar animasi Amerika. Meski demikian tak ada yang tahu ke mana masa depan akan bergerak. Mungkin sesuatu yang tak terprediksi akan terjadi. Mungkin ….

sumur
Diubah oleh ih.sul 12-03-2023 10:20
oxcyte
vaantw88
bukan.bomat
bukan.bomat dan 20 lainnya memberi reputasi
15
9.9K
109
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Anime & Manga Haven
Anime & Manga HavenKASKUS Official
6.5KThread8.5KAnggota
Tampilkan semua post
ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
#1
Well, mungkin dengan banyaknya unsur lgbt dalam film-film terbaru Disney, anime Jepang bisa mengambil kesempatan dan mengeluarkan sesuatu yang bisa mendunia. Dengar-dengar karya studio Ghibli punya pasar yang lumayan di luar Jepang.

Diubah oleh ih.sul 24-02-2023 23:33
zenmalik
vaantw88
bukan.bomat
bukan.bomat dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.