- Beranda
- Stories from the Heart
Random Access Memory - Horror?
...
TS
slametfirmansy4
Random Access Memory - Horror?
WELCOME TO ANOTHER THREAD

Tak perlu perkenalan karena kalian semua mengenal gw dg baik dan benar melalui tulisan sebelumnya.
Gw tengah memcoba menulis kisah horror yg pernah gw alami dg seorang Nerissa. Tak perlu basa basi lagi....
Rules
1. Gw gak pernah salah
2. Jika gw salah maka kembali ke pasal 1
3. Ikuti aturan H2H
4. Jangan pernah menghakimi hidup gw, lu gak kenal gw, lu kenal gw hanya dalam tulisan. Berani menghakimi gw, gw hakimi balik lu!
5. Tangapi thread ini dg santai, akan banyak konten dewasa, rasis, kriminal dan brutal.
6. yg paling penting, tanamkan ini di otak kecil kalian. Slametfirmansy4 adalah kaskuser paling tampan sejagat kaskus.
Quote:
Dilarang copy tanpa izin atau tulis ulang dalam bentuk apapun. cerita ini hanya dapat dinikmati di kaskus. Sebab akibat dan konsekuensi menanti bagi pelanggar
TERIMA KASIH DAN SELAMAT MEMBACA
©Hak Cipta dilindungi Slamet Firmansyah dan HKI, bukan undang undang
Prologue
Alarm berbunyi merdu ditelinga, karena masih mengantuk gw menunda 5 menit. Alhasil gw terlelap kembali selama hampir 2 jam.
" Fuck!!" Maki gw
Gw merapikan kembali PlayStation yg semalam gw mainkan tak lupa botol minum yg menemani. Gw akan terlambat menjemput emak gw di luar kota, entah hajat apa di rumah keluarga besar hingga gw harus wajib datang? Cukup menyusahkan.
Untuk mempersingkat waktu, gw mandi secukupnya tak perlu berbincang dg Ludovico einaudi adik kecil gw. Hingga terdengar deru mesin merapat, siapa lagi kalau bukan seorang nerissa.
" Rumah lu kek kapal pecah aja" gerutunya
" Emang lu pernah liat kapal pecah??" Tanya gw
Ia memegang sesuatu dan langsung menyemprotkan amarah
" Kenapa lu mabuk lagi??"
" Mana ada gw mabuk" kata gw bohong
Matanya menatap dari atas hingga bawah....
johny251976 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
6.9K
173
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
slametfirmansy4
#42
Part 3
" Bangsa penyihir sepertimu bisa hidup tanpa jantung"
Gw tak percaya apa yg keluar dari mulutnya terlebih dg apa yg terjadi.
" Bangsa mu juga bisa hidup tanpa hati" Mbah Asih menunjukan 1 kotak lagi dan mengocoknya, efeknya perut gw terasa nyeri.
" Bahkan tanpa isi kepala" ia sudah memegang kotak kayu itu dg santai di kursinya.
ia menghentakkannya, saat itulah pandangan gw langsung menghitam.
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
Gw kembali tersadar masih dg banyak orang ditempat ini. Mereka memandangi gw dg heran, apa yg salah dari gw??.
" beruntunglah tak ku ambil juga matamu itu, kalian juga bisa melihat tanpa mata bukan??"
Gw muak dg ini semua. Mbah Asih mendekat dan memberi gw sebuah kayu berbentuk persegi.
" Bukankah kalian tak bisa hidup tanpa ini?? Kalian bisa berjalan tanpa melihat dg benda ini bukan?"
" Apa kita harus membawanya ke raja??" Tanya salah seorang warga disini
" Raja apa??" Tanya gw
" Kau tak tau raja Poh Pitu?? Kerajaan Mataram" mereka menjawab
Gw kaget bukan main, mengingat tak ada lagi kerajaan di jaman reformasi ini. Tiba tiba seorang warga datang dg tergopoh-gopoh, memberi sepucuk daun untuk Mbah Asih. Mbah Asih melihatnya sejenak.
" Apa yg kau bawa dari asalmu itu?" Tanya Mbah Asih, tapi rasa penasaran gw lebih tinggi dg apa yg ada di tangannya
" Apa yg ada di tanganmu itu?"
" Ini adalah surat" kata nya
" Hanya keluarga kerajaan yg bisa membacanya" imbuh Laksmi
Mbah Asih memperlihatkan daun itu, semacam janur yg di ukir membentuk tulisan Jawa kuno. Tulisan yg gw pelajari di jaman sekolah dasar untuk tetap melestarikan budaya Jawa. Gw memicingkan mata untuk melihat dg jelas walau sudah dekat, mencoba membaca dg mengingat ingat aksara Jawa beserta bunyi nya
" Du.. Mateng Poro war... Go" gw membacanya dan buru buru Mbah Asih menariknya.
Semua terkejut, mundur dg penuh keheranan.
" Keturunan raja mana kau ini??" Tanya Laksmi
" Raja apa?? Tak ada garis raja sama sekali dalam diriku ini" kata gw baru menyadari hal hal aneh ini.
Apa gw terjebak di masa lalu?? Bagaimana bisa ini terjadi??
" Tahun berapa ini??" Tanya gw
" Apa itu??" Tanya warga yg membuat gw memutar otak
" Tahun adalah hitungan yg bangsaku gunakan untuk menentukan jaman"
" JANGAN MENYELA!" bentak Mbah Asih
" Bagaimana kau bisa membaca ini!"
" Ibuku mengajariku, dan itu digunakan orang orang terdahulu bangsa ku"
" Keturunan raja mana kau anak muda?" Tanya Mbah asih
" Aku orang biasa"
Langsung saja Mbah Asih memainkan kotak berisi jantung gw,rasa sakit membuat sekujur tubuh gw lemas tak bisa melawan.
" JAWAB!!" Paksa Mbah asih yg membuat gw bingung, tapi otak gw bekerja dg baik disaat seperti ini
" Baiklah... Ibuku dari Persia, putri kerajaan Alamut" jawab gw ngawur mengingat live action game prince of persia
" Inna a'tainal-kautsar, fa salli lirabbika wanhar, Inna syaniaka huwal-abtar" gw melafalkan Al Kautsar agar terdengar bisa berbahasa arab
" Dia terdengar seperti saudagar dari negeri Arab Mbah" kata seorang warga yg kagum
" Arab dan Persia kerajaan yg berhubungan baik" jawab gw
" Kenapa??" Tanya gw heran melihat raut aneh Mbah Asih
Mbah asih masih diam, ada raut yg tak bisa dijelaskan.
" Apa kau tau kekuatan kerajaan Persia?"
" Melintasi zaman" jawabnya
" Tapi sayangnya aku tak menuruni kehebatan itu" jawab gw
" Lalu apa yg kau lakukan di wilayah ini?" Tanya salah seorang warga
" Aku ingin menjemput ibuku pulang" gw jujur kali ini
" Apa yg kau bawa dalam pedati itu?? Dan siapa yg menyerang dan membakar pedatimu?" Tanya Laksmi
" Itu bukan pedati, itu adalah makhluk hidup... Sebuah banteng dari besi dan bernafaskan api, banyak makhluk hidup bernafaskan api di negerinya... Besi di sana begitu melimpah hingga apapun yg kau punya akan terbuat dari besi"
" Benar" jawab gw
" Dan kau tau? Bahkan ada juga manusia yg bisa bernafaskan dg api... Dan aku salah satunya" kata gw tersenyum
Gw minta tas dan mengeluarkan sebungkus Surya 12 lalu mencabut sebatang.
" Bahkan aku bisa mengendalikan api"
Gw menyalakan korek dan membakar rokok ini. Gw hembuskan asap ke arah warga yg membuat mereka terbatuk.
" Cobalah"
Salah seorang warga menghirup dan batuk parah hingga muntah dan hal itu membuat gw terkekeh tapi rasa sakitembuat gw menahan tawa.
" Hanya orang tertentu" kata gw menyalakan sebatang lagi yg baru.
Gw hembuskan seperti santai di pantai
" Bisa kau tutup pintu agar tak ada cahaya masuk, akan ku tunjukan bahwa aku bisa mengendalikan cahaya"
Gw menyalakan senter, menyetel dalam keadaan paling terang tak lupa mode kedip beberapa kali agar mereka terkesan.
" Dan tau kekuatan yg hanya bisa ku miliki seorang diri dalam negeriku?? Aku bisa mengendalikan petir" gw menunjukan stun gun dg kilatan listrik menyala yg membuat mereka mundur.
Tapi gw tak kalah cepat menempelkan ujung muatan pada tubuh seorang warga. Ia segera pingsan diselingi kejang diiringi Warga yg kaget karena ikut tersambar listrik karena saling menyentuh.
" Cukup! Kalian tahu kekuatan orang dari bangsa penyihir??" Tanya Mbah asih pada warga
" Sehebat apapun mereka, tetap saja kau punya kelemahan... Jadi apa yg kau lakukan di wilayah ini??"
" Sudah kubilang, aku ingin menjemput ibuku... Tapi banteng besi milikku hilang kendali dan......" Kata gw mengingat sesuatu
" Dan apa??"
" KAK NESS!!" pekik gw mengingat Nerissa yg tak ada disini
Diubah oleh slametfirmansy4 20-02-2023 17:48
agoezsholich107 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup