- Beranda
- Pandora Community Room
Video Game Pertama di Masa Belia
...
TS
Rinka17
Video Game Pertama di Masa Belia
Dahulu ketika duduk di bangku TK, aku mengenal video game di rumah sepupuku. Di masa itu jarang ada yang punya peralatan untuk main video game. Tetapi masih banyak yang main tetris di game watch. Anak sekecil itu bosan dengan game watch, malah papaku yang sering main.
Ketika itu sedang ada acara kumpul keluarga besar, pamanku baru beli konsol NES dengan beberapa cartridge untuk anaknya yang baru masuk SD. Harganya mahal, biasanya orang kaya yang bisa beli. Aku lihat ada saudara sepupu yang main Mario Bros, kelihatannya sangat menarik, apalagi aku sering menonton film-nya di TVRI.
Akan aku ceritakan beberapa judul video game yang buat aku jatuh cinta ke video game. Ketika PlayStation belum masuk Indonesia. Singkat cerita, ini dimulai ketika duduk di kelas 1 SD.
Ini game pertama yang membuatku ketagihan. Permainannya sangat lucu untuk ukuran anak yang baru masuk SD. Disini juga ada yang mengajariku cara main video game di NES. Baik sepupu yang tertua, termuda, dan bibi yang paling muda juga ikut mengajari cara main ini.
Aku masih ingat kamar yang dipakai untuk bermain. Di dalamnya ada ranjang bertingkat, ada TV kecil dan konsol NES. Di sampingnya ada pintu, kaca jendela, dan kaca nako. Dan letaknya ada di dekat dapur rumah.
Yang paling menyebalkan di game ini adalah, kita bisa mempermainkan teman sendiri. Seandainya main dengan orang yang semaunya sendiri, permainan ini menjadi permainan yang merusak hubungan baik.
Permainan lainnya adalah Baloon Fight. Disana ada bibi yang paling muda mengajariku cara main ini. Ketika baru mencoba memainkannya, aku bingung harus bagaimana. Ternyata cara mainnya itu cukup menjatuhkan pemain lain dengan cara memecahkan balon.
Lucunya, aku bisa menang dengan mudah karena stik turbo. Kalau main berdua dengan saudara sepupu, permainan ini sangat seru karena membuat kita tertawa ketika melihat lawan yang baru saja dikalahkan. Ada yang digigit buaya, kena petir, dan terjun payung ke tempat buaya.
Baloon Fight bisa merusak pertemanan ketika kita bermain dengan teman yang tidak mau diajak kerjasama, misalnya sengaja membuatmu game over.
Battle City adalah permainan yang aku suka sesudah punya NES sendiri. Papaku beli ini ketika aku baru kelas 2 SD. Jadi tidak perlu menginap lagi untuk main video game. Permainan ini sangat sederhana, tugas kita hanya melindungi patung Garuda sambil mengalahkan semua musuh.
Bagian yang sangat berkesan adalah ketika menghitung nilai. Pemain akan merasa senang ketika mendapatkan nilai lebih tinggi dari teman sebelahnya. Namun, permainan ini bisa merusak pertemanan ketika ada pemain menembak teman sendiri, apalagi kalau sampai ada yang menghancurkan patung garuda.
Singkat cerita, di tahun 1996 mamaku sempat melihat ada konsol bagus di sebuah toko, namanya PlayStation. Konsol itu belum terkenal, dan harga CD PS pun beragam, namun yang paling mahal adalah game khusus dewasa. Kemudian papaku juga menemukan toko yang jual CD game dari macam-macam konsol seperti 3DO, PlayStation, dan Sega Saturn.
Ujung-ujungnya aku sangat menginginkan PlayStation. Di kelas 5 SD aku sudah punya PlayStation sendiri. Sedangkan teman-temanku di sekolah biasanya hanya menyewa di dekat rumah masing-masing. Kemudian aku dibelikan Dual Shock yang katanya harganya mahal, 100.000 Rupiah.
Ketika itu sedang ada acara kumpul keluarga besar, pamanku baru beli konsol NES dengan beberapa cartridge untuk anaknya yang baru masuk SD. Harganya mahal, biasanya orang kaya yang bisa beli. Aku lihat ada saudara sepupu yang main Mario Bros, kelihatannya sangat menarik, apalagi aku sering menonton film-nya di TVRI.
Akan aku ceritakan beberapa judul video game yang buat aku jatuh cinta ke video game. Ketika PlayStation belum masuk Indonesia. Singkat cerita, ini dimulai ketika duduk di kelas 1 SD.
Spoiler for Ice Climber:
Ini game pertama yang membuatku ketagihan. Permainannya sangat lucu untuk ukuran anak yang baru masuk SD. Disini juga ada yang mengajariku cara main video game di NES. Baik sepupu yang tertua, termuda, dan bibi yang paling muda juga ikut mengajari cara main ini.
Aku masih ingat kamar yang dipakai untuk bermain. Di dalamnya ada ranjang bertingkat, ada TV kecil dan konsol NES. Di sampingnya ada pintu, kaca jendela, dan kaca nako. Dan letaknya ada di dekat dapur rumah.
Yang paling menyebalkan di game ini adalah, kita bisa mempermainkan teman sendiri. Seandainya main dengan orang yang semaunya sendiri, permainan ini menjadi permainan yang merusak hubungan baik.
Spoiler for Baloon Fight:
Permainan lainnya adalah Baloon Fight. Disana ada bibi yang paling muda mengajariku cara main ini. Ketika baru mencoba memainkannya, aku bingung harus bagaimana. Ternyata cara mainnya itu cukup menjatuhkan pemain lain dengan cara memecahkan balon.
Lucunya, aku bisa menang dengan mudah karena stik turbo. Kalau main berdua dengan saudara sepupu, permainan ini sangat seru karena membuat kita tertawa ketika melihat lawan yang baru saja dikalahkan. Ada yang digigit buaya, kena petir, dan terjun payung ke tempat buaya.
Baloon Fight bisa merusak pertemanan ketika kita bermain dengan teman yang tidak mau diajak kerjasama, misalnya sengaja membuatmu game over.
Spoiler for Battle City:
Battle City adalah permainan yang aku suka sesudah punya NES sendiri. Papaku beli ini ketika aku baru kelas 2 SD. Jadi tidak perlu menginap lagi untuk main video game. Permainan ini sangat sederhana, tugas kita hanya melindungi patung Garuda sambil mengalahkan semua musuh.
Bagian yang sangat berkesan adalah ketika menghitung nilai. Pemain akan merasa senang ketika mendapatkan nilai lebih tinggi dari teman sebelahnya. Namun, permainan ini bisa merusak pertemanan ketika ada pemain menembak teman sendiri, apalagi kalau sampai ada yang menghancurkan patung garuda.
Singkat cerita, di tahun 1996 mamaku sempat melihat ada konsol bagus di sebuah toko, namanya PlayStation. Konsol itu belum terkenal, dan harga CD PS pun beragam, namun yang paling mahal adalah game khusus dewasa. Kemudian papaku juga menemukan toko yang jual CD game dari macam-macam konsol seperti 3DO, PlayStation, dan Sega Saturn.
Ujung-ujungnya aku sangat menginginkan PlayStation. Di kelas 5 SD aku sudah punya PlayStation sendiri. Sedangkan teman-temanku di sekolah biasanya hanya menyewa di dekat rumah masing-masing. Kemudian aku dibelikan Dual Shock yang katanya harganya mahal, 100.000 Rupiah.
Rinka
jokoariyanto dan 14 lainnya memberi reputasi
15
2.5K
101
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pandora Community Room
499Thread•1.3KAnggota
Tampilkan semua post
nobodysnafkin
#6
Ane dulu dibeliin Spica (sejenis NES) pas kelas 4 SD. Setahun kemudian ada sepupu ane yang dibelikan Playstation 1. Kasetnya piringan mengkilat pelangi dgn lubang di tengahnya. Ini konsol memang mutakhir banget, uda menggeser NES, Super Nintendo, & Sega Saturn ketika awal ane melihatnya. Meskipun ane ngiler melihat grafik 3D nya, tapi ane gak pernah diajak maen bareng ama sepupu ane (Sepupu ane orangnya pendiam & tertutup banget). Otomatis ketika berkunjung ke rumah sepupu hanya bisa melihat dia main Bloody Roar sama Legend of Legaia sepanjang hari Minggu.
muldi dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup