Halo agan dan aganwati yang beautiful... Izin ane melanjutkan alur cerita Kisah cinta sepasang indigo yang alurnya acak banget. Karna ini kehidupan saya yang sebenarnya, namun ada beberapa hal yang saya kurangi dan saya tambahkan untuk menambah cita rasa dalam membaca.
.
.
.
.
.
Terimakasih untuk temen temen yang sudah mengikuti story ini yang berawal dari 2020 lalu, ga kerasa udah 3 tahun aja.😅
.
.
.
*Lanjutan part 33*

Terlihat Lia mengeluarkan banyak darah. Gw khawatir nya, dia muntah
dialam bahwa sadar juga terbawa sampai dunia nyata. Dan disaat ada satu mahluk yang cukup besar didepan gw dan disaat itu gw merasakan dada gw diteken dan leher gw di cekek. Gw seperti akan kehabisan nafas. Entah mahluk apa yang ada didepan gw.

Suasana semakin mencekam. Gw berasa seperti lagi bermimpi, namun disatu sisi gw sadar juga bahwa ini memang nyata.
"Niss.. kamu dimana" teriak gw lirih seperti melemah
Nafas gw rasanya udah di ujung kematian, gw berpasrah sembari terus mengigat Allah sebagai benteng utama.

Disaat itu hidup dan mati gw tawakal kepada Allah. Tapi gw juga punya satu keyakinan. Mahluk yang lebih rendah dan hina dibandingkan menusia tidak akan bisa membunuh manusia.

Terdengar suara anis cukup keras..

"Aldoo...lawannn" suara anis terdengar nyaring
.
Gw yang awalnya berpasrah dan semakin melemah mulai tersadarkan dan langsung mencoba untuk melawan sosok yang mencekek leher gw. Dan Atas izin Allah gw berhasil lepas. Diwaktu bersamaan juga anis udah ada di depan gw bersama sosok perempuan yang mengaku sebagai adik gw dan namanya ialah "Larasati"

"Doo.. mau ga mau kita harus bunuh lia disini", ucap anis

"Ehh ehh, maksud kamu opo to nis..", masa lia mau dibunuh protes gw

"Aldoo.. dia bukan lia..." Itu anak buah perempuan itu. Dia ga berani nemuin kamu dalam keadaan seperti ini, karna dia tau dia akan mulai lemah ketika kamu mau melawan dia" ucap anis

"Yang bener nis, aku disini gak mau salah langkah, kamu tau kan hal seperti ini bukan hal yang kecil. Apalagi menyangkut nyawa. Jin tersebut bisa jadi dia menumbalkan lia" debat gw

"Doo... Aku mohon, kita gak punya waktu banyak, kita bisa saja terjebak disini nantinya. Aku mohon sama kamu, kali ini percaya sama aku" ucap anis meyakinkan gw

Dan Belum selesai anis bicara, laras langsung nyerang si lia sampai lia-pun langsung tersungkur.

"Berhentiii!! Teriak gw dengan cukup keras.
"Niss aku ga mau salah langkah, aku ngerasa punya tanggung jawab ke lia" ucap gw belum yakin
"Aku paham do. Aku juga ga mungkin mau nyakitin lia, kita gak punya banyak waktu " ucap anis meyakinkan gw.

Dan disaat laras mau nikam si lia, gw langsung dorong si laras, karna gw masih gak yakin dengan ucapan anis.
"Aldoo " apa yang kamu lakuin" ucap anis kecewa. Dan disaat itu pula suasana dab tempat langsung berubah. Gw seketika berada disebuah tempat yang cukup sepi, rumah kosong dengan tanaman dan hewan hewan langka didalamnya..
.

"Disaat itu gw ngerasa udah ngelakuin kesalahan"

Dan saat itu juga sosok perempuan yang biasa gw liat muncul dengan wujud yang manis anggun dan cantik banget cuy.

"Kamu siapa sebenernya " tanya gw penasaran

"Baiklah, sudah ratusan tahun aku berada dikeluargamu, sampai buyutmu. Dan hanya kamu yang mencoba melawanku" ucap sosok itu dengan wajah manis..

"Kamu melakukan hal yang salah, makanya aku melawanmu" jawab gw.
"Kamu masih terlalu muda untuk memahami maksudku, dari dulu sampai sekarang niat serta kesetiaanku kepada keluarga mu tidak pernah berubah,

"Lantas kenapa kamu berani nyakitin si lia" tanya gw
"Aku hanya mencoba melindungimu, engkau tidak tau seberapa bahayanya kamu dekat dengan perempuan itu" ungkapnya
"Maksud kamu anis? Tanya gw dengan bingung

"Sosok itu mengangguk dan langsung memeluk gw.

Suasana menjadi canggung, hangat tubuhnya terasa jelas, pelukannya cukup erat.
"Aku sudah hidup lama dan baru kali ini aku bisa merasakan perasaan cinta" ujarnya sambil tetap memeluk gw dibarengi dengan suara tangisan. Gw yang ada di posisi itu jadi canggung juga. Bagaimana ceritanya, gw sampai melepas sukma gw dengan niatan awal melawan sosok ini malah membuat gw jadi terharu.

Kemudian masih dalam suasana yang manis, terdengar suara anis dari kejauhan.
"Aldooo" terdengar suara anis dari kejauhan.
Gw melepas pelukan sosok itu dan melihat ke arah sekitar namun tetap saja tidak ada orang.
"Sekarang aku menyerah kan keputusan ke kamu, apakah kamu akan membunuhku dan memilih perempuan itu, atau kamu tetap bersamaku dan terus berada disampingmu sampai kapanpun" ucap sosok yang masih gw belum tau juga namanya.
.
Diposisi itu gw bimbang banget. Gw sedikit terharu dengan alasan sosok jin ini, tapi disatu sisi gw juga punya perasaan lebih kepada anis. Akhirnya gw bilang, gw bakal tetep sama dia dengan syarat lepasin si lia. Dan gw akan menata semuanya dengan sebaik mungkin" ucap gw
Sosok tersebut menatap gw dengan mata yang berkaca sambil mengucapkan "kamu berjanji dengan hatimu?"
Gw pun mengangguk menandakan setuju. Kemudian sosok perempuan itu tersenyum dan mengatakan, dimanapun kamu, aku tetap melihat dan bersamamu" ucapnya tersenyum,
.
"Behh gila, gw kaya diawasin banget deh. Cuma gw meng-iyakannya, dan disaat gw mau tanya nama dari sosok ini..tiba tiba gw langsung tersadar dan dan didepan udah ada anis yang natap gw dengan khawatir.
"Doo... Ya Tuhan, maafin aku yah, aku gak bisa bantu kamu" ucap anis berkaca kaca
"Gw tersenyum dan mengangguk, gw liat kesamping. Keadaan si lia masih gak sadarkan diri" gw coba pegang nadinya Ternyata masih ada.
"Alhamdulillah" ucap gw lega.
"Ada apa doo, kamu dibawa kemana tadi" tanya anis
"Aku dibawa ketempat yang cukup indah nis, disitu sepertinya tempat tinggal sosok itu, tapi syukurnya dia mau melepaskan si lia" ucap gw lega
"Syukur.. ternyata sosok yang ada di diri kamu lebih kuat dibandingkan dengan yang menjaga aku do, aku udah berusaha semaksimal mungkin, namun cukup sulit untuk menembus pertahanan-nya" ucap anis
"Gpp nis, santai, yang penting sekarang lia udah bisa baikan. Dan makasih banget ya karna udah mau bantu aku" ucap gw tersenyum.
Si Anis juga natap gw dengan penuh cinta (gw keGeeran ya) 🤣
.
.
Setelah semua selesai gw izin ke anis buat pulang, dan sepertinya si lia juga mau dibawa pulang kekampung untuk sementara waktu sama orang tuanya.
.
Setelah bawa lia balik kerumah, bertepatan banget emak bapaknya udah sampe, disana terlihat emak dan ririn baru balik dari rumah sakit, jadi suasana rumah masih berantakan.
"Lohh liaa" ibu bapak nya langsung meluk dia dan terjadi adegan haru antara orang tua dan anak. Namun disitu keadaan si lia memang masih sedikit kebingungan dengan keadaan yang terjadi.
.
Emak : "Lohh dooo, niss,, udah lama to ga main kesini" ucap emak kegirangan
"Si anis tersenyum tipis dengan malu malu", "iyya buu, soalnya Aldo ngelarang saya main kesini.. ucap anis
"Laahh, piye iki, kok aku" protes gw
"Anis aja bu yang terlalu sibuk tuh" balas gw
"Ehh, udah udah, kok malah saling salahin, sini makan makan dulu" ucap emak
Tapi sebelum makan gw teringat intan yang masih ada dirumah sakit, waktu itu dia bilang dia mau balik ke kampungya di ciamis.
Gw coba telpon untuk menanyakan kabarnya, namun nomor hpnya gk aktif, gw yakin dia masih dirumah sakit, karna dia gak bakal bisa keluar karna gw yang menjadi penanggung jawab administrasi nya.
"Hmm niss" aku boleh minta tolong gak?", Tanya gw ke anie
"Apa do" jawab anis sambil bersiap makan
"Maaf banget, kita makannya nanti aja yah. Sekarang kita ke rumah sakit dulu' bisik gw
"Emang ada siapa lagi di RS do" jawab anis
"Temen aku nis, aku yang ngurusin administrasi nya kemaren, dia gak punya keluarga" balas gw
"Ohh iyya... Ayoo" ucap anis.

Dan kita berdua pun langsung izin buat pergi dulu karna keadaan mendesak
Kalo dibilang capek, ya pasti gw capek banget, apalagi baru tadi gw melepaskan sukma dari raga gw, dan itu begitu mengurasa energi
"Dan 35 menit kemudian, gw dan anis sampe dirumah sakit.
Gw langsung masuk ke ruangan nya, dan ternyata disana ia sudah tidak ada, otomatis gw bingung dong. Padajal tadi pagi dia masih disini.
Gw dan anis bergegas menuju meja informasi dan menanyakan keberadaan intan. Namun setelah gw dapet kabar tentang intan. Kaki gw terasa gak menginjak lagi dibumi, otak gw membeku, hati gw sakit, nyesek dan gw langsung meneteskan air mata. Gw masih gak percaya.
Akhirnya gw di arahin ke salah satu ruangan, gw mulai masuk dan melihat ada sosok perempuan yang sudah ditutupi kain. Gw berjalan dengan gemetar ke arah perempuan yang terbaring itu, gw buka kain penutup nya dan...😓
.

"Annjjjiiiggg" kok gini sihhh" teriak gw cukup kenceng
Si intan sudah terbujur lemas dengan wajah yang begitu manis di akhir hidupnya bersama dengan janin yang ia kandung.
"Luu kok tega teganya pergi tanpa ngasih tau gw dulu, bukannya gw udah bilang sama lu buat kuattt hadepin semua ini. Apa selemah ini eloooo", kenapa lu gak tungggu gw dulu. Kenapa?? Teriam teriak gw menyesal.😭

"Jujur, belum sebulan gw mengenal intan , namun gw merasakan kehilangan yang mendalam banget.",😓
Hampir setengah jam gw menetap jadadnya dengan penuh penyesalan, gw gak bisa ngebayangin dia sendirian di akhir hidup nya. Gw sangat menyesal didalam hati kecil gw.
Anis mencoba menenangkan gw dan dengan masih di selimuti duka, gw mengurus semua administrasi nya dan langsung ngecek semua barang barang nya.
.

Gw liat hpnya, ternyata baterainya lowbat, gw charge dengan niat untuk menelpon keluarganya untuk mengabarkan hal ini, setelah hpnya nyala gw telpon salah satu kontak yang bernama "papa"

"Haloo om" ucap gw perlahan
"Kamu siapa?" Tanya bapak itu
"Saya aldo temennya intan om. Maaf sebelumnya, saya mau ngabarin bahwa intan telah dipanggil tuhan om..." Ucap gw menahan tangis
"Maksud kamu apa??" Jangan main main kamu sama anak saya" ucap bapaknya dengan sedikit emosi

"Maaf banget sebelumnya om, bisa langsung ke RS....****" Jelas gw
Sejenak bapaknya terdiam, hening dan langsung menangis. "Intannnnm" teriaknya dan lamgsung mematikan telpon.
.
Gw gak bisa bayangin gmna shocknya orang tua intan saat itu. Gw aja yang baru kenal udah ngerasa kehilangan banget.
.
Gw ga sengaja ngeliat isi hpnya dan ngeliat salah satu video yang di record pagi itu. Terlihat wajah intan sangat pucat dan dengan air mata yang menetes. Kurang lebihnya ia berpesan
.
"Maa,,,paa... Maafin intan yah, gak bisa ngabarin papa dan mama kalo intan selemah ini, jujur dari dalam lubuk hati yang paling dalam intan sayang sama papa dan mama, maaf kalo selama ini intan belum bisa memberikan kalian kebahagiaan. Mama dan papa tetep bahagia ya, walaupun gak ada intan lagi disamping kalian, tapi intan tetep kok ngeliat kalian dari atas sana, apalgi intan gak sendirian, intan punya malaikat di diri intan (bayinya). Papa dan mama harus tetap bahagia yah" ucapnya lemah. Jujur gw langsung meneteskan air mata melihat videonya😭

Dan untuk aldo laki laki yang baru aku kenal, terimakasih atas segala support dan perhatian kamu, terimakasih sudah hadir di akhir cerita kehidupan ku, kamu pria yang baik, kamu pantas mendapatkan yang baik. Maaf ya selama kita kenal aku ngerepotin kamu, kamu pasti kesel sama aku. Tapi aku doain kamu menjalani kehidupan dengan baik dan bahagia, aku gak mau kamu sedih ya jika kamu ngeliat video ini. Aku mau kamu tersenyum, karna aku juga bahagia disini, intinya aku bahagia selama kenal kamu, maaf ya aku sepertinya harus nyerah do, dunia ini gak cocok buat aku" ucapnya semakin melemah. Dan diaaat itu kuga intan mengakhiri video nya dengan senyuman lemah di pipinya.

Gw langsung menangis ngeliat pesan terkahir intan, gw gak nyangka tuhan memperkenalkan gw begitu singkat dengan sosok yang kuat seperti dia. Gw gak tau rencana tuhan apa
Gw masih nyesek ketika nullis ceritan ini.

Sorry gw baru bisa tulis sebagian. Gw gak sanggup mengenang temen gw itu.
Dia perempuan yang baik dan kuat, Tuhan selalu punya alasan mempertemukan kita dengan orang kuat dan hebat, agar kita belajar dan lebih berhati hati kedepannya. Gw masih simpen foto almarhumah di memorycard, karna disitu gw bisa mengenang dan tetap mendoakan dia... Dia perempuan hebat.

Tenang disurga sana ntan... Saya juga minta tolong buat agan dan aganwati yang membaca story ini. Walaupun agan agan gak kenal intan. Saya minta dari hati yang paling dalam untuk sekedar mengirimkan doa agar ia bisa bahagia dan tenang disana.
Aamiin.
Terimakasih
Next continue