jawaban1Avatar border
TS
jawaban1
Akhirnya! RI-China Ada Kesepakatan soal Biaya Bengkak Kereta Cepat
Kementerian BUMN menyatakan biaya cost overrun atau bengkak biaya proyek kereta cepat Jakarta Bandung sudah disepakati. Sebelumnya, sejak tahun lalu negosiasi alot terjadi antara pihak China dan Indonesia soal biaya bengkak ini.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebutkan dalam diskusi insentif di Beijing, besaran cost overrun untuk kereta cepat akhirnya bisa disepakati. Namun, dia tidak menjelaskan berapa besar nominal bengkak biaya yang disepakati.

"Kemarin kami baru dari Beijing dan kita telah sepakat dengan cost overrun yang disepakati oleh pihak Indonesia dan China, sehingga bisa cair segera ke KCIC," papar Kartika dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (13/2/2023).

Pemerintah sendiri sudah menyuntikkan penyertaan modal negara (PMN) Rp 3,2 triliun ke PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI untuk menambal bengkak proyek kereta cepat. Dengan disepakatinya biaya bengkak kereta cepat itu, suntikan modal negara bisa dicairkan langsung ke PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator kereta cepat.

Perlu diketahui, pembiayaan bengkak biaya proyek kereta cepat akan ditutup dengan cara menyetor ekuitas tambahan dari konsorsium KCIC dan juga menambah pinjaman ke pihak China Development Bank (CDB).


Persentasenya 25% akan dibiayai dengan tambahan modal ke konsorsium Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), sementara sisanya akan dilakukan dengan pinjaman oleh CDB. Artinya, pihak Indonesia harus menyetor modal tambahan ke PT KCIC.

Nah suntikan modal ke PT KAI selaku pimpinan konsorsium Indonesia di KCIC dilakukan untuk memenuhi setoran modal ke KCIC senilai 60%. Sisanya akan ada setoran modal dari konsorsium perusahaan China di KCIC.

Mengenai besaran bengkak kereta cepat, dalam catatan detikcom, dari dua kali asersi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhitung bengkak Kereta Cepat Jakarta-Bandung US$ 1,49 miliar atau Rp 21,8 triliun (kurs Rp 15.600). Pemerintah Indonesia mengajukan angka bengkak proyek ke China sebesar itu.

Namun di sisi lain, hitungan China justru sangat jauh lebih kecil jumlahnya. Bahkan, menyentuh US$ 1 miliar pun tidak. Bulan November lalu, Dwiyana mengungkapkan hitungan pihak China, cost overrun cuma mencapai US$ 980 juta atau sekitar Rp 15,2 triliun.

Sampai saat ini, secara keseluruhan investasi pembangunan kereta cepat ditetapkan sebesar US$ 6 miliar atau sekitar Rp 93,6 triliun.

Kartika melanjutkan saat ini pihaknya juga sedang membicarakan syarat dan ketentuan pinjaman tambahan ke China Development Bank (CDB) untuk ikut menambal sisa bengkak biaya proyek kereta cepat.

"Kita sekarang negosiasikan terms untuk pinjaman dari CDB untuk porsi loan-nya, mungkin bisa selesai 1-2 minggu ini," ujar Kartika.


sumbernya


ujung-ujungnya tetep Indo yang nanggung sebagian besar biaya kesalahan perhitungan China saat pre project

mana bunga pinjamannya lebih mahal nyaris 20 kali lipat daripada jepang

emoticon-Cape d...
accretia8
thewawans
nomorelies
nomorelies dan 6 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Tampilkan semua post
cacarakanAvatar border
cacarakan
#6
didududi
didududi memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.