Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
China Ngaku Sebagai Pemilik Balon Mata-Mata di Langit Amerika


Balon itu merupakan peralatan sipil yang digunakan untuk uji terbang.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Luar Negeri China (MFA) di Beijing, Senin (6/2/2023) mengakui bahwa satu lagi wahana nirawak yang disebut sebagai balon mata-mata yang terlihat di Amerika Latin adalah milik China. Benda itu merupakan peralatan sipil yang digunakan untuk uji terbang.

"Terkait dengan balon di atas Amerika Latin, telah diverifikasi bahwa pesawat tak berawak itu berasal dari China," kata juru bicara MFA Mao Ning.

Benda yang dipengaruhi oleh cuaca dan kemampuan sistem pengendali mandiri yang terbatas itu disebutkan menyimpang jauh dari jalur yang direncanakan hingga memasuki wilayah udara Amerika Latin dan Karibia.

Terkait insiden itu, kata Maodalam konferensi pers reguler di Beijing, mengungkapkan bahwa langkah penanggulangan sudah diambil. Ia mengatakan China adalah negara yang bertanggung jawab dan selalu bertindak sesuai dengan hukum internasional.


"Kami telah menginformasikan kepada pihak terkait agar ditangani dengan benar dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara mana pun. Mereka telah menyampaikan pengertiannya," ujarnya.
Sebelumnya, satu "balon mata-mata" juga terlihat di atas Montana, Amerika Serikat. Piranti intelijen tersebut kemudian ditembak jatuh oleh jet tempur AS di atas perairan Samudra Atlantik pada Sabtu (4/2/2023) atas persetujuan Presiden Joe Biden.

Kemunculan balon tersebut membuat AS berang sehingga Menteri Luar Negeri Antony Blinken menunda kunjungannya ke China, yang sedianya dilakukan pada Jumat (3/2/2023). Namun, Beijing menyatakan tidak pernah ada pembicaraan sebelumnya mengenai rencana kunjungan Blinken ke China.

Wakil Menlu China Xie Feng mengajukan protes resmi atas penembakan balon tersebut terhadap AS melalui kedutaan di Beijing pada Senin. Kementerian Pertahanan China juga telah mengajukan protes pada Ahad (5/2/2023) karena menganggap AS bertindak berlebihan dengan menembak jatuh wahanasipil nirawakitu, yang disebutnya diterbangkan untuk tujuan penelitian meteorologi.

"Masuknya pesawat secara tidak sengaja merupakan insiden force majeure yang sama sekali tidak terduga. Kami secara spesifik meminta pihak AS menanganinya dengan tenang, profesional, dan tepat tanpa melakukan tindakan yang memaksa," kata Mao.

Ia menambahkan bahwa sebagai negara yang bertanggung jawab, China sebelumnya memberi tahu AS soal peristiwa itu agar disikapi secara wajar.

Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan AS, mengatakan bahwa selama pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, ada tiga buah balon mata-mata China yang terbang di wilayah udara AS. Pernyataan itu dibantah oleh Mao.
"Saya mencatat bahwa Tuan Trump telah membantah klaim tersebut," ucapnya.



sumber
0
462
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.9KAnggota
Tampilkan semua post
budakdelusiAvatar border
budakdelusi
#2
China Ngaku Sebagai Pemilik Balon Mata-Mata di Langit Amerika

Ini berita hoax, masa china ngaku pemilik balon mata 2, china ngakunya.pemilik balon cuaca. Kata mata2 adalah kata dari bule paok. emoticon-Ngakak
jancumeng
jancumeng memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.