Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Geger Balon Pengintai, Ini Daftar Mata-Mata China di AS!


Jakarta, CNBC Indonesia - Balon China yang diduga sebagai pengintai masuk ke wilayah Amerika Serikat pekan ini. Hal tersebut membuat kondisi diplomatik kedua negara kembali memanas hingga Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken membatalkan jadwal perjalanannya ke Beijing.
Jika dilihat ke belakang, AS dan China punya rekam jejak panjang saling memata-matai satu sama lain.
AS sendiri telah berupaya mengumpulkan intel untuk membuntuti pemerintah China dengan menggunakan berbagai metode. Salah satunya, pesawat pengintai di atas pulau-pulau sengketa yang diklaim oleh Beijing.
Namun, pemerintah AS mengklaim upayanya berbeda dengan China. Menurut negara adikuasa, tindakan spionase China lebih 'terang-terangan' dan berani.


Pejabat AS menuding China menggunakan setiap alat yang dimiliki untuk mendapat keuntungan strategis dari AS sebagai saingan geopolitiknya. Sebaliknya, China juga mengatakan hal serupa tentang AS. Beijing berkali-kali menuduh AS soal upaya spionasenya.
Soal balon pengintai, China mengelak bahwa pihaknya menggencarkan upaya mata-mata. Menurut Negeri Tirai Bambu, balon tersebut untuk kebutuhan riset meteorologi dan tersesat di wilayah udara AS.
Berikut rekam jejak saling mata-mata kedua negara, dirangkum dari CNN International, Minggu (5/2/2023). 


Balon dan Satelit
Menggunakan balon sebagaia alat pengintai sudah dilakukan sejak Perang Dingin (Cold War). Sejak saat itu, AS telah menggunakan balon sebagai alat monitor musuh, kata Peter Layton, profesor Griffith ASia Institute di Australia sekaligus mantan angkatan udara Royal Australian.
Pejabat AS juga mengatakan bahwa insiden balon pengintai China sebelumnya sudah terdeteksi dalam beberapa tahun terakhir di Hawaii dan Guam. "Aktivitas ini sudah diobservasi selama beberapa tahun ke belakang, termasuk sebelum administrasi ini," kata dia.
Namun, setelah penemuan teknologi satelit, penggunaan balon sebagai alat mata-mata sempat tak lagi digunakan. Hingga akhirnya sekarang kembali dioperasikan.
"Muatan balon sekarang bisa lebih ringan sehingga ukurannya lebih kecil, lebih murah, dan lebih mudah diluncurkan daripada satelit," kata Layton.

Menara Selular
Pabrikan HP China, Huawei membuat menara seluler di AS. Menara itu tak digunakan operator utama di AS dan pemerintah federal karena masalah keamanan nasional.
Namun, teknologinya digunakan luas oleh sejumlah operator kecil bersubsidi yang membeli perangkat keras buata China dengan harga lebih murah. Dalam beberapa kasus, jaringan seluler tersebut memberikan jangkauan ke daerah pedesaan yang dekat dengan pangkalan militer AS.
Pada 2018 lalu, akhirnya petinggi agensi intel AS, termasuk FBI dan CIA, mengimbau AS untuk berhenti menggunakan perangkat dan produk Huawei sama sekali. Ahli keamanan mengatakan teknologi Huawei memberikan ancaman yang lebih besar untuk negara.


Pembelian Lahan
Pada 2017 lalu, pemerintah China menyampaikan niatan untuk menggelontorkan US$100 juta untuk membangun taman China di National Arboretum di Washington, DC. Bersamaan dengan itu, dibangung pagoda putih setinggi 70 kaki.
Hal ini membuat senang pejabat daerah karena berharap bisa menarik minat turis setiap tahun. Sayangnya, setelah diselidiki agen intel AS, mereka menemukan banyak kejanggalan.
Pagoda yang hendak dibangun China diletakkan secara strategis di titik tertinggi Washington, hanya 2 mil dari GedungKapitol. Spot itu terlalu sempurna untuk mengumpulkan sinyal intel.


Pelajar, pengusahan, dan ilmuwan
Menurut ahli, Beijing juga kerap menyisipkan ilmuwan, pengusaha, bahkan pelajar China untuk menyamar dan memata-matai AS. Pada Januari lalu, mantan pelajar dari Chicago ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara 8 tahun karena dituduh memata-matai pemerintah AS atas perintah China.
Pada 2018 lalu, Ji Chaoqun, pelajar electrical engineering di Illinois Institute of Technology tahun 2013 dan terdaftar sebagai cadangan Angkatan Darat AS, juga ditangkap.
Menurut Departemen Kehakiman, Ji ditugaskan untuk memberikan informasi biologis kepada petugas intel untuk perekrutan mata-mata China. Adapun yang dianggap berpotensi adalah insyinyur dan ilmuwan China di AS. Beberapa di antaranya bekerja untuk lembaga pertahanan AS.
Mata-mata Ji adalah upaya intel China untuk mendapat akses ke teknologi pertahanan dan satelit canggih yang tengah dikembangkan AS, sebagaimana dilaporkan Departemen Kehakiman.


sumber
qavir
qavir memberi reputasi
1
1.1K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.9KAnggota
Tampilkan semua post
qavirAvatar border
qavir
#2

Sebetulnya secara soft PKC alias pemerintah China sudah melancarkan perang kepada Amerika.

Kalau tidak percaya baca dan tonton saja berbagai siaran pers, media cetak, siaran televisi, maupun medsos di dalam negeri China yg penuh kebencian, hinaan, bahkan ancaman untuk menghabisi negara2 Barat khususnya Amerika.

Sayangnya, tidak banyak dari pihak Barat yg menangkap hal itu karena kendala sensor keluar maupun kendala pemahaman bahasa Mandarin.
Denmas.Loenard
Denmas.Loenard memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.