Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Bgssusanto88Avatar border
TS
Bgssusanto88
Lelaki Panggilan
Lama gak main di KASKUS jadi kangen pingin berbagi cerita.
Di sini saya pingin berbagi cerita keseharian ane sebagai salah satu lelaki panggilan yang sering dipanggil ibu-ibu yang lagi butuh jasaku, eh tapi buat benerin parabola ya gan, bukan untuk urusan lain.


Sebelum bercerita saya mau kasih tahu dulu nih lokasi tempat tinggal saya, saya tinggal di daerah kalimantan barat tepatnya di kabupaten KETAPANG. Di sini saya tinggal bukan di kotanya tapi di pedesaannya ya gan, maklumlah perantau yang gak tahan sama biaya kontrakan di kota, jadi ya pilih di pedesaan aja. Yang pastinya di daerah sini gak bakalan bisa nonton TV tanpa menggunakan parabola.
Dan satu lagi, di sini itu yang sering membutuhkan hiburan televisi itu ya ibu-ibu, soalnya para suami sibuk dengan urusannya masing-masing. Jadi ya lebih keseringan ibu-ibunya yang menghubungi saya ketimbang yang bapak-bapaknya.

Oke kita mulai ceritanya, jadi karena bisanya nangkap jaringan cuma pakai parabola mau gak mau yang pingin nonton acara TV ya harus beli parabola, yg gak beli ya dompleng nonton tempat tetangga😆.
Hampir tiap hari saya dapet panggilan, maklum di sini gak banyak yang bisa utak atik parabola. Ya ada beberapa yang bisa, itupun amatiran gan, termasuk saya sendiri juga amatiran, soalanya saya gak pernah sekolah begituan alias otodidak. Tapi gak tahu kenapa jasa saya lebih sering digunakan ketimbang yang lain. Kalau kata pelanggan sih kerjaanku lebih cepet gan, sedang yang lain agak kelamaan.

Singkat cerita,
Pernah beberapa waktu yang lalu saya sengaja tanya sama pelanggan, anggap saja namanya PAINEM.

Lelaki Panggilan
ilustrasi

"Lohhh mbak kok saya yang disuruh kesini? Kan dekat situ juga ada tukang servis, kan lebih deket mbak" kataku.

"Ora lah mas, kelamaan nyarinya sinyal, keburu anakku rewel pingin nonton kartun, kalau sama kamu kata orang lebih cepet, jadi ya langsung WA sampean aja lah mas biar bocahku ra ngedumel terus" kata mbak Painem.



Karena saya tahu mbak painem orangnya suka guyon dan gak gampang baper jadi saya ya sedikit mengajaknya bercanda, kebetulan juga mbak Painem juga lumayan manis dan semlohe,

"oooo... tak kirain aku lebih ganteng mbak, ketimbang yang lain, makanya mbaknya hubungin saya hehehe... tapi lain kali kalau perlu bantuan yang lain juga boleh kok pake jasaku mbak " celotehku lurrr, maklum pejantan normalll liat wong ayu hahaaaa,

Tapi mulut kadang ngawur bolehkannn?? Penting iman tetep gak boleh goyah. Apalagi yang di depan bini orang, jadi makin gak mungkin dong mau berbuat yang aneh-aneh.

Mbak Painem pun merespon candaanku,
"Ya itu juga mas persoalannya"
sambil senuyum-senyum sedikit menggodaku,
"Sampean itu lho mas gak usah ngomong gitu, aku juga tahu kok kalau sampean ganteng"
Sambungnya dengan nada sedikit menggoda dan manja, hahahaha aku sampe GR lurrr...

Kurang ajar mbak Painem memang mental jos, digodain malah balik godain.
"Ya udah trus apa ni keluhannya mbak?" Tanyaku.

"Sini masuk mas, ini lho mas, channel escetepe sama ikan terbangnya gak kliatan" terang mbak Painem sambil mempersilahkan masuk dan nunjukin TVnya menyala tanpa gambar.

Lelaki Panggilan
Dok.pri

Lelaki Panggilan
Dok.pri

Langsung deh kumulai pegang remot terus ngecek satu persatu channel yang lain, dan ternyata memang beberapa channel tidak kliatan termasuk escetepe channel andalan mbak Painem buat nonton sinetron favorit. Jelas sekali informasi kualitas sinyal sangat lemah, mungkin karena antena parabolanya ada sedikit pergeseran kemiringan, mungkin karena terpaan angin beberapa waktu yang lumayan kencang. Maklumlah wilayah kami sering terjadi angin kencang, mungkin karena pemukiman kami dekat dengan pantai, sekitaran 1-2km dari bibir pantai.
Cussss.... saya langsung keluar menuju antena parabola yang letaknya di pinggir rumah. Saya coba cek kemiringan dengan cara melihat dari sisi barat. Ternyata memang iya, parabolanya terlalu miring ke arah utara. Langsung aja ku kendorkan baut dan saya gerakkan perlahan ke arah selatan sampai akhirnya terdengar suara TV, segera ku kencangkan kembali baut. Saya langsung masuk kembali ke depan TV dan mengecek ulang siaran yang lain. Alhmdulillah ternyata channel sudah nampak semua, kurang lebih 15 menit pekerjaan udah kelar. Ohhh iya saya biasa menyetel parabola hanya dengan melihat kemiringan dan mengarahkan pada sattelit berdasarkan kebiasaan dan feeling saja. Karena saya tidak mempunyai sattfinder (alat untuk mencari arah sattelit) soalnya lumayan susah nyari di toko-toko daerah sini.


Karena udah kelar, langsung remot reciver saya serahkan ke  tuannya trus pamitan undur diri.
"Udah mbak, udah kliatan semua ini channelnya. Saya pulang dulu ya?"

Mbak Painem langsung menyahut dengan cepat ucapanku.
"Eh nanti dulu mas kopinya diminum dulu"

Karena udah kadung dibuatin kopi mau gak mau harus duduk dulu buat nyrutup kopi buatan mbak Painem. Sambil clingak clinguk perlahan ngabisin kopi, tangan mbak Painem yang lagi megang lembaran uang kertas biru-biru nyosor ke tanganku sambil bilang,
"nih mas buat uang rokoknya, dikit gak papa ya, makasih banyak dah dibantuin."

Sambil senyum menatap tatapannya yang mengagumkan dan menerima lembaran uang hehehe.
"Oh iya mbak sama-sama, terimakasih kembali"
kataku. Kumasukan saja uang itu ke saku tanpa kuperiksa berapa rupiah uang itu. Sengaja aku terima uang itu karena kuperhatikan mbak Painem secara ekonominya bisa dibilang orang kaya.
Oh iya gan, gak semua uang rokok dari pelanggan saya terima, tapi kalau pelanggan jasa terlihat orang mampu saya terima. Tapi kalau terlihat ekonominya agak susah saya kembalikan uang itu. Kalau tidak mau saya kembalikan kadang saya berikan pada anaknya, atau bisa juga saya mau terima tapi hanya sebagian saja. Biar orangnya kalau terkendala lagi masalah hiburan TV tidak sungkan-sungkan menghubungi saya lagi. Karena hidup bukan saja perkara nyari duit, tapi juga tolong menolong.


Lanjut, dan akhirnya saya habiskan kopi dan segera pulang istirahat, soalnya masih ada beberapa pelanggan jasa yang belum saya datangi. Dan salah satunya adalah pelanggan yang bikin saya malas untuk mengerjakannya.

Tapi ngomong-ngomong ceritanya udah dulu ya gan ya sist,  matanya udah mulai menggantung. NGUANTUKKK...

Lanjut besok....emoticon-Salah Kamar



bgssusanto88


Lanjutkan 👇

bagian 1

bagian 2

bagian 3

bagian 4

bagian 5
Diubah oleh Bgssusanto88 01-02-2023 18:06
ym15
cos44rm
MOH4X12
MOH4X12 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
4.6K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
Bgssusanto88Avatar border
TS
Bgssusanto88
#16
"Hahhhh...." kataku dalam hati.

Apa yang dilakukan Sri membuatku terkejut. Sungguh membuatku heran. Sedikitpun aku tak menduga dia akan mengecup bibirku.
Brasa kayak mimpi Gan, Sri mengangkat tangan kirinya yang tadinya di bawah lenganku kini berpindah ke atas mengalung keleherku.
Pelukannya semakin erat, bibirnya mulai bergerak, dengan kedua bibirnya ia mulai menjepit bibir bawahku. Dadanya semakin ia tekankan pada dadaku.
Aku hanya diam, tidak tahu harus gimana. Terlebih lagi kami cuma berdua dalam ruangan itu, ane takut kalau saja tiba-tiba ada orang yang melihat kami dalam keadaan seperti ini. Tapi Sri tetap saja seperti itu dan tak mau lepas.

"Ah bodho amat..." akhirnya ane hilang kontrol juga Gan. Gimana mau enggak? Orang Sri nya juga terus aja kayak gitu. Kupegang pinggangnya dengan lembut. Kupejamkan mataku dan mulai membalas kecupannya.
Tanpa sadar, tangan ini seakan tak mau diam, tanganku mulai meraba kemana mana, sampai akhirnya berhenti di bagian dadanya. Mengusap usap halus bagian itu, sementara Sri agak merenggangkan tubuhnya, mungkin dia memberiku ruang untuk lebih leluasa bermain di bagian dada itu.

Nafasnya ter engah engah, sesekali ia juga menggigit kecil bibirku.
Ediannnn Gannnn... ane bener-bener gak bisa brotak. Justru ane malah terlarut dengan semua perlakuannya.
Dia terus mencium dengan lembut. Semua itu berjalan lumayan lama Gan/sist. Sampai sampai aku tak sadar kalau ternyata pelukan Sri membuatku tertarik hingga kami berdua terjatuh pelan kelantai. Dia terbaring dan tubuhku menindihnya dengan masih berciuman.

Kagak nyangka bakal ber cipok ria kayak gitu.

Sedikitpun tak ada suara, yang terdengar hanya deru nafas. Tiba tiba Sri berhenti menggerakkan bibir dan lidahnya. Sadar dengan yang dia lakukan akupun menarik wajahku hingga tepat di depan wajahnya. Aku masih tetap diam, hanya jari jari ku saja yg bergerak membelai lembut keningnya.

"Mas, aku sayang kamu..."  tiba-tiba saja Sri berkata pelan.

Mendengar apa yang dia ucapkan aku mulai tersadar, aku udah lepas kontrol. Nggak seharusnya itu semua terjadi. Untung saja tak ada yang melihat apa yang sedang kami lakukan. Andai saja ada yang melihat tentu akan menjadi masalah untuk dia begitupun juga untuk aku.

Secepatnya aku kembali duduk dan menariknya untuk bangun. Ku belai rambutnya dan berusaha merapikan. Sri terdiap dan terus memandangku, sorot matanya seakan dia ingin terus ada bersamaku.

Aku menarik nafas dalam dalam dan menghembuskan perlahan menormalkan kembali detak jantungku.
Tubuhku perlahan mulai tenang, ku pegang dedua pipinya dengan penuh rasa sayang.

"Maafin mas dek..." ucapku merasa bersalah telah menjamah tubuhnya.

"Maaf buat apa mas? Harusnya aku yang minta maaf, aku udah bersikap seperti wanita yang tak punya adap" sahutnya penuh rasa bersalah dan malu atas tindakannya.

"Nggak gitu, harusnya aku bisa ingetin kamu dek. Tapi udah lah, udah kadung terjadi." Kataku meyakinkan aku yang patut disalahkan.

"Tapi beneran mas..., Sri sayang sama mas Hendra, Aku nyaman aku seneng deket mas Hendra." Ucapnya kembali meluapkan perasaannya buat ane.

Astogeeee... mimpi apa ane? dia beneran suka sama ane. Nggak nyangka cewek yang selama ini ane idolain ternyata juga demen sama ane.
Ah masa iya gua beneran seganteng itu? kaya yang sering pelanggan bilang, sampai Sri aja kepincut sama ane. Tapi ya udahlah kalau emang nyatanya harus kayak gini, toh dari dulu juga ane ngebet ama Sri.

Yah paling tidak kejadian tadi bisa buat bekal mo tidur entar malem (cengar cengir sendiri dalam kamar inget inget pas lagi ngucel ngucel) hahaha... nasibbbb... nasibbb... kalo emang lagi dapet itu ada aja jalanya, nggak minta juga di kasihhh... emoticon-Hammer2

"Makasih dek buat sayangnya, tapi sekali lagi maaf ya buat yang tadi, untunggg aja tadi gak sampai bikin dedek... bisa bahaya dongggg kalo sempet iya hehehe..." sahutku membuatnya tersenyum malu.

Suasana yang tadinya agak kurang ngenakin akhirnya bisa ane kembaliin seger kembali. Kami pun kembali mengobrol dan bercanda  sembari menghabiskan kopiku. Ane seneng liat dia mulai bisa tertawa lepas. Dan pastinya yang paling bikin ane bahagia dia jadi lebih akrab sama ane.

Kalo urusan bercipok ria, mungkin itu perbuatan yang kurang baik menurut ane. Tapi ane juga nggak munafik, jujur ane seneng dengan kejadian itu, ane juga ngrasa ada kenikmatan tersendiri. Buat ane itu semua adalah Dosa terindah. Entah kalau buat Sri? Terserah dia mau menyimpulkan sebagai apa, yang jelas itu terjadi.

"Tulilut... tulilut..." android ane tiba-tiba bunyi ketika aku dan Srintil asik cengengesan. Kubuka HP ku dan terlihat pemberitahuan 1 chat Wa telah masuk. Ku buka isi pesannya, ternyata ane dapet job lagi. Tertulis pesan dari nomer tanpa nama (mas bisa nggak kalo nanti habis isa programkan tv ku,? Ini mbak Siska!) Langsung saja saya balas (bisa mbak).
Ikut mendengar bunyi itu, Sri penasaran dan bertanya dari siapa. Aku pun memberi tahu kalau itu pesan dari mbak Siska, minta di programin tv nya.

Karena sudah lumayan lama, dan kopipun sudah habis. Aku segera berpamitan pada Srintil. Aku melangkah menuju pintu keluar. Sesampainya di dekat pintu tiba tiba saja Sri memanggilku.

"Mas... mass.." kuhentikan langkahku dan membalikkan badan. Tanpa meminta dan berkata Sri melangkah mendekat, sambil berjitjit nyelong mengecup pipiku (udah kayak bini aja, padahal kata pacaran aja belum ke ucap)  hahaaa...

Ku balas kecupnya dengan senyumku yg penuh pesona sambil berjalan kembali menuju motor.

Huhhh... hari yang penuh hal yang tak terduga tapi mengesankan. Tinggal satu tugas lagi yang perlu diselesaikan, TV mbak Siska yang cuantik, ibuk ibuk muda beranak 2, sayangnya bukan janda.
Semoga saja berbuah hasil yang memuaskan, kerjaan di rumah mbak Siska nanti.


Bersambung...
rinandya
oktavp
pulaukapok
pulaukapok dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.