Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

perojolan13Avatar border
TS
perojolan13
Terbongkar! Biang Kerok di Balik Naiknya Angka Kemiskinan RI


Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono melaporkan terjadi kenaikan angka kemiskinan di Indonesia pada September 2022 dibandingkan periode sebelumnya Maret 2022.
Dari segi jumlah penduduk miskin jumlahnya naik sebesar 0,20 juta orang mencapai 26,36 juta orang. Sedangkan dari angka Garis Kemiskinan (GK) naik sebesar 5,95% menjadi Rp 535.547,00 per kapita per bulan.

Berdasarkan catatan BPS, kenaikan tingkat kemiskinan selama periode Maret hingga September 2022 disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya:

1.Penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM)


Pada tanggal 3 September 2022 pemerintah menaikkan harga untuk jenis bahan bakar Pertalite, Solar, dan Pertamax (nonsubsidi). Penyesuaian harga BBM ini berpengaruh pada meningkatnya biaya produksi pertanian. BPS mencatat terjadi kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal subsektor tanaman pangan dan perikanan tangkap pada September 2022. Kenaikan ini terutama didorong oleh kenaikan harga bensin, solar, dan ongkos angkut.

"Pada September 2022 ada penyesuaian harga BBM, hal ini berdampak pada biaya produksi, ini mendorong kenaikan indeks produksi dan barang modal di tanaman pangan dan perikanan tangkap," ujar Margodalam konferensi pers, Senin (16/1/2023).


Baca: Persentase Penduduk Miskin RI: Papua Tertinggi, Bali Terendah
Selain itu, Margo mengatakan penyesuaian harga BBM ini juga berdampak pada inflasi. BPS mencatat inflasi pada bulan September 2022 sebesar 1,17% (mtm) dan 5,95% (yoy).

"Dampak penyesuaian harga BBM, inflasi sepanjang tahun 2022 mencapai 5,51% khusus September sendiri 5,95%," lanjutnya.

Namun, menurutnya dampak dari penyesuaian harga BBM ini tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya karena pemerintah memberikan bantalan ekonomi berupa pemberian kompensasi atas penyesuaian harga BBM berupa kenaikan bansos sebesar Rp150.000,00 per bulan; subsidi upah sebesar Rp600.000,00 per pekerja; serta subsidi transportasi angkutan umum ojek online dan nelayan.

2.Kenaikan harga eceran komoditas bahan pokok


BPS mencatat secara nasional jika dibandingkan dengan Maret 2022, harga eceran 5 komoditas pokok yang mengalami kenaikan diantaranya beras naik 1,46%, harga gula pasir naik 2,35%, harga tepung terigu naik 13,97%, harga telur ayam ras naik 19,01%, dan harga cabai merah naik nyaris setengah kali lipat sebesar 42,60%.Kenaikan harga ini merupakan dampak dari penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mengalami kenaikan di bulan yang sama.

"Beberapa harga komoditas yang dikonsumsi oleh penduduk miskin kalau dibandingkan Maret 2022 ada peningkatan. Jadi di satu sisi pemerintah sudah menyiapkan bantalan untuk menjaga daya beli tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kenaikan harga BBM itu juga berdampak pada beberapa komoditas yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat miskin," terang Margo dalam konferensi pers, Senin (16/1/2023).

3.Tingginya angka penduduk kerja terdampak pandemi dan PHK


Sepanjang September 2022 terjadi Pemutusan Hubungan Kerja di sektor padat karya seperti industri tekstil, alas kaki serta perusahaan teknologi. Menurut Margo, kejadian ini berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Belum lagi memang masih terdapat 4,15 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi pada Agustus 2022.

"Masih terdapatnya penduduk usia kerja yang terdampak pandemi sampai Agustus 2022 sebanyak 4,15 juta orang," ujarnya.


"Peristiwa-peristiwa lain yang juga berpengaruh pada September 2022 terjadi pemutusan hubungan kerja di TPT, alas kaki, dan perusahan teknologi," lanjutnya.

4.Kondisi ekonomi pada triwulan III/2022


BPS mencatatperekonomian triwulan Ill/2022 tumbuh sebesar 5,72% (yoy) atau lebih tinggidaripada triwulan I/2022 yang sebesar 5,01%. Pada triwulan III/2022 (yoy), secara tahun Konsumsi Rumah Tangga tumbuh melambat, yakni turun sebesar 0,12% jika dibandingkan triwulan II/2022. Selain itu, Upah Buruh Tani Harian juga mengalami penurunan sebesar 1,99% dari Rp 51.447 ke Rp 52.494 pada September terhadap Maret 2022.

Terkait tenaga kerja,Pada Agustus 2022 BPS melaporkanterjadi penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,86% atau turun sebesar 0,63% dibandingkan Agustus 2021 (6,49%). Selain itu, terjadi peningkatan proporsi pekerja penuh pada Agustus 2022 sebesar 68,46% atau meningkat dibandingkan Agustus 2021 (64,30%). Kemudian, secara rata-rata upah buruh pada Agustus 2022 meningkat sebesar 12,22% dibandingkan Agustus 2021.

link

Biang kerok gan
s.c.a.
bukan.bomat
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 6 lainnya memberi reputasi
1
1.9K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Tampilkan semua post
caliberAvatar border
caliber
#10
Intinya di lapangan pekerjaan yg bisa dibuat pemerintah

Malaysia, singapore, thai, saking surplusnya lapangan pekerjaan sampai impor TKA dari negara sekitar(indonesia-filipina) sampai TKA dari bangladeh
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.