iskrimAvatar border
TS
iskrim
Kalau Ceker Ayam Bisa Populer, Kenapa Ceker Bebek Tidak?


Kalau ceker ayam saja bisa populer kenapa ceker Bebek tidak, ya? Padahal kalau dilihat sekilas perbedaannya hanya ada selaput pada sela jari kaki bebek. Dulu yang namanya kaki ayam atau dikenal sebagai ceker ayam ini adalah limbah atau bagian tubuh ayam yang tidak bisa dikonsumsi tapi hanya bisa gunakan untuk pelengkap kaldu kuah.

Seiring dengan inovasi masakan modern mulailah dikenal jenis olahan ceker ayam yang digoreng kriuk yang rasanya gurih segaring krupuk biasa kita makan. Tulang ceker digeprek atau ada yang dikuliti sehingga hanya bagian dagingnya saja yang diolah menjadi keripik ceker atau ceker utuh yang direbus menjadi toping makanan aneka soto sampai campuran mie ayam.

Ceker yang kesan awalnya limbah, kotor dan jorok kelamaan diterima oleh masyarakat menjadi camilan ringan atau teman makan yang cukup nikmat sampai sekarang. Ceker pun kini naik kelas berada sejajar dengan berbagai camilan jenis kerupuk bahkan sampai di ekspor ke berbagai negara.

Menyinggung ceker bebek di awal paragraph timbul satu pertanyaan dari saya, kalau ceker ayam saja bisa populer kenapa ceker atau kaki bebek tidak?



Kita tahu, bebek goreng khas Madura kini juga mulai merajalela menjadi makanan yang kian populer, rasanya gurih dan nikmat saat dimakan hangat. Tapi sekali lagi kenapa kaki aka ceker bebek tidak ikut populer seperti halnya soto ceker ayam?

Dekat rumah saya ada penjual bebek goreng yang terkenal enak dan selalu ramai, suatu ketika saya tanya ke penjualnya mengapa kaki bebek tidak terkenal menjadi olahan seperti kaki ayam.

Ca Amin, mengatakan kalau kaki bebek sebenarnya bisa diolah seperti ceker ayam tapi orang kurang begitu senang karena dagingnya tidak sebanyak ceker ayam, kakinya cenderung kecil sensasi menggigitnya atau emutnya jadi kurang greget, ukuran jari jemarinya yang lebih panjang dari ukuran jari ayam (agak geli seperti cacing atau usus) dan adanya selaput pada sela jari-jari bebek jadi kurang menggugah selera.



Alasan lain adalah jika digoreng atau diolah warna cekernya cenderung berubah menjadi lebih gelap, berbeda jauh dengan ceker ayam yang bisa kuning bersih dan satu hal yang tidak kalah penting adalah jika kita tidak bisa mengolahnya maka rasanya cenderung amis. Inilah klimaks ketidak populeran ceker bebek dimasyarakat.

Nah, dari cerita diatas apakah kamu setuju atau punya pengalaman makan celer bebek ini. Ceritakan dong disini bagaimana sensasi, tekstur dan rasanya, gan? Kuy, laaah!




Sebuah opini
Img. Gugel




Copyright © 2016 - 2022 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Diubah oleh iskrim 21-01-2023 08:41
eskopicoklat
GigiTato.
jiresh
jiresh dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.9KAnggota
Tampilkan semua post
ytbjtsAvatar border
ytbjts
#7
Baru aja ane baca di Quora tentang begini. Keluar juga di Kaskus.
GigiTato.
jiresh
jiresh dan GigiTato. memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.