TS
OWNER
vitawulandari
[Lounge Formil Raya - Part 24] The Largest Indonesian Military Community - Part 1
Selamat Datang di FORMIL
Lounge ini adalah tempat ngumpul formilers.
Daripada OOT di thread diskusi, mending ngobrol, sharing, kangen - kangenan, chit - chat disini sampai klimaks.
SEJARAH FORMIL
Quote:
BACA RULES DULU SEBELUM POSTING
Quote:
Selamat bergabung, semoga trit ini dpt memperkukuh tali persaudaraan antar penghuni kaskus pada umumnya dan penghuni FORMIL khususnya.
rizkyalfariz022 dan 35 lainnya memberi reputasi
26
730.3K
20.3K
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
20KThread•7.3KAnggota
Tampilkan semua post
prihtvitattwa
#5645
Ini di Indonesia heboh soal Solar Cell, Nikel dan baterai.
Seolah2 energy masa depan semua ada di sana.
Tapi di belahan dunia lain ada sebuah riset besar bernama ITER terkait nuclear fusion yang bisa menghasilkan power density lebih besar daripada Renewables. First Plasma sendiri sudah pasti di launch tahun 2025
Terkait Storage juga, di Jepang, pengembangan terkait Hydrogen Storage juga cukup maju dibandingkan baterai, serta tidak membutuhkan replacement infrastructure yang terlalu massif(peralihan dari infra BBM ke baterai).
Ini belum soal future transmissionnya lho.
Di ITER sendiri satu negara Asia Tenggara yang menjadi partner hanyalah Thailand. Negara Asia ada Cina Daratan dan India yang ikut serta.
Indonesia sama sekali ga ikut. (Kadang saya heran juga knp kok sepertinya sok2 ikut2an dari tren tanpa memahami sebenernya apa yang terjadi.)
Maksud saya, G20, Indonesia kan dapat Clean Energy Act sebesar 20 billion USD tuh dari negara2 lain. Terus kebijakan yang dilakukan malah subsidi mobil listrik.
Dengan uang segitu berapa persen buat R&D, buat design technologynya, buat kerja sama SDM dengan negara2 lain, dsb?? Apakah di benak para pemangku yang dapat uang itu, kalau bicara Clean Energy, cuma hanya berpikir solar cells, kincir angin, mobil listrik sama batere nikel (bahkan batere nikel ini saja teknologinya sudah mulai direplace) ya.
Saya sendiri pernah ikut seminar 3 tahun lalu dengan IEA, pembicaranya Fatih Birol. Dia sendiri mengatakan bahwa dunia tidak bisa bersandar dengan Renewables saja sampai kapanpun. Pengembangan teknologi nuklir dengan proses yang paling aman itu juga harus diprioritaskan.
#Ini saya bilang begini jangan terus dibilang saya anti-Renewables dan baterai ya.
Saya menganggap itu penting, cuma lebih baik juga melihat banyak opsi2 secara perkembangan teknologi terkini dan tidak terpaku sama opsi2 tertentu saja.
Seolah2 energy masa depan semua ada di sana.
Tapi di belahan dunia lain ada sebuah riset besar bernama ITER terkait nuclear fusion yang bisa menghasilkan power density lebih besar daripada Renewables. First Plasma sendiri sudah pasti di launch tahun 2025
Terkait Storage juga, di Jepang, pengembangan terkait Hydrogen Storage juga cukup maju dibandingkan baterai, serta tidak membutuhkan replacement infrastructure yang terlalu massif(peralihan dari infra BBM ke baterai).
Ini belum soal future transmissionnya lho.
Di ITER sendiri satu negara Asia Tenggara yang menjadi partner hanyalah Thailand. Negara Asia ada Cina Daratan dan India yang ikut serta.
Indonesia sama sekali ga ikut. (Kadang saya heran juga knp kok sepertinya sok2 ikut2an dari tren tanpa memahami sebenernya apa yang terjadi.)
Maksud saya, G20, Indonesia kan dapat Clean Energy Act sebesar 20 billion USD tuh dari negara2 lain. Terus kebijakan yang dilakukan malah subsidi mobil listrik.
Dengan uang segitu berapa persen buat R&D, buat design technologynya, buat kerja sama SDM dengan negara2 lain, dsb?? Apakah di benak para pemangku yang dapat uang itu, kalau bicara Clean Energy, cuma hanya berpikir solar cells, kincir angin, mobil listrik sama batere nikel (bahkan batere nikel ini saja teknologinya sudah mulai direplace) ya.
Saya sendiri pernah ikut seminar 3 tahun lalu dengan IEA, pembicaranya Fatih Birol. Dia sendiri mengatakan bahwa dunia tidak bisa bersandar dengan Renewables saja sampai kapanpun. Pengembangan teknologi nuklir dengan proses yang paling aman itu juga harus diprioritaskan.
#Ini saya bilang begini jangan terus dibilang saya anti-Renewables dan baterai ya.
Saya menganggap itu penting, cuma lebih baik juga melihat banyak opsi2 secara perkembangan teknologi terkini dan tidak terpaku sama opsi2 tertentu saja.
cahmeneng dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup