Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

santrilakilakiAvatar border
TS
santrilakilaki
Ketua PBNU Minta Parpol Tak Manfaatkan Kiai-Ibu Nyai Jadi Jurkam
Ketua PBNU Minta Parpol Tak Manfaatkan Kiai-Ibu Nyai Jadi Jurkam

Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta partai politik, politikus dan berbagai pihak untuk mengedepankan cara-cara berpolitik yang bersih serta menjunjung tinggi etika. PBNU mendorong agar tokoh agama seperti kiai atau ibu nyai tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik yang bersifat praktis.

Ketua PBNU Ishfah Abidal Aziz mengatakan, kiai atau ibu nyai memiliki tugas sangat luhur dalam mencetak generasi bangsa yang berpendidikan sekaligus berakhlak mulia. Seperti di lingkungan pesantren, peran kiai adalah mengasuh dan mengajar santri serta mendidik agar mereka bisa menjadi pribadi yang mandiri. Tak hanya itu, peran kiai atau ibu nyai juga sangat besar dalam mengajarkan akan kecintaan terhadap bangsa dan negara.

"Intinya kiai atau ibu nyai tugasnya mendidik secara mendalam tentang pengetahuan keislaman dengan harapan santri bermanfaat untuk masyarakat. Tidak tepat jika tugas kiai malah dimanfaatkan untuk tujuan pendek, apalagi sekadar menjadi jurkam (juru kampanye)," ujar Ishfah melalui keterangan tertulis, Rabu (18/1/2023).

Menurut Ishfah, pemanfaatan kiai atau ibu nyai dalam percaturan politik praktis justru mengerdilkan peran strategis para tokoh dan pemuka agama. Ishfah menuturkan, ada tugas lebih besar yang diemban kiai dan ibu nyai dalam pendidikan maupun dakwah.

"Seperti di tengah masyarakat, peran kiai benar-benar menjadi teladan, mendamaikan ketika terjadi perselisihan, memberikan pencerahan, dan menjadi solusi terhadap problematika umat," tandasnya.

Ishfah berharap, para pihak yang berniat memanfaatkan para kiai, ibu nyai dan tokoh agama, bisa berpikir jernih dan tidak hanya mementingkan kepentingan politik pendek. Selain akan mendegradasi tugas utama kiai dan ibu nyai, menurutnya hal ini juga rawan memicu kegaduhan di tengah masyarakat. Ishfah pun sangat berharap para kiai menjadi garda terdepan untuk menebarkan nilai-nilai kedamaian.

"Sangat rawan sekali jika kiai atau ibu nyai terjun ke politik, sulit untuk lepas dari potensi pemanfaatan politik identitas keagamaan, termasuk bawa-bawa bendera ormas," jelasnya.

Lebih lanjut Ishfah mengatakan, melalui keputusan NU yang kembali ke Khittah 1926, NU dengan tegas mengembalikan perjuangan organisasi seperti saat awal didirikan, yakni dakwah keagamaan dan sosial kemasyarakatan (jam'iyyah diniyyah ijtima'iyyah).

"Tegas sekali tujuan NU bukan untuk melanggengkan politik praktis. Apalagi menggunakan organisasi untuk tujuan politik tersebut,"tegas Ishfah.

https://news.detik.com/berita/d-6522...di-jurkam/amp?
nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
773
12
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Tampilkan semua post
rambowariorAvatar border
rambowarior
#11
Lha pkb gimana?
emoticon-Leh Uga

Bisa bisa ga punya jurkamemoticon-Leh Uga
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.