Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tuguKenanganAvatar border
TS
tuguKenangan
You're Still The One
Halo agan dan sista semuanya, sebelum memulai ijinkan aku memperkenalkan diri dulu yak, karena ada pepatah 'tak  kenal maka kenalanlah' hehehe


Kisah nyata tak nyata dibawah ini akan diceritakan oleh seonggok laki - laki bernama Genandra, produk asli made in jawa tengah. Kisah ini nyata tak nyata, dan mungkin akan sangat panjang sekali, ini juga versi remake karena sudah terlampau lama tidak diupdate. Without basa basi, gaskeun...!


Spoiler for INDEX:


Spoiler for PROLOG:


Spoiler for MULUSTRASI:

Diubah oleh tuguKenangan 30-01-2024 05:15
Bgssusanto88
irvansadi
alcipea
alcipea dan 8 lainnya memberi reputasi
9
6.2K
80
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.9KAnggota
Tampilkan semua post
tuguKenanganAvatar border
TS
tuguKenangan
#28
Part. 11 (Kebenaran?) Yang Terungkap


-Mas gen, maasss
+eh iya iya gimana nat?
-kok gimana, ada telpon masuk ya mas? Tadi sempet ke hold kayaknya
+iya tp udah mati ini nat,
-bossmu mas?
+eeh iya kayaknya, aku belum sempet lihat


Belum sempat aku mengangkat telpon kinan, tapi sudah keburu mati, perasaanku campur aduk, kenapa tiba - tiba dia menelpon, tapi tidak ada chat masuk darinya.


Setelah telponan dengan natasya aku mencoba menelpon kinan, namun tidak ada jawaban.


“nan, kamu kemana? Kenapa jadi gini sih nan? Aku udah terlanjur sayang sama kamu, gabisa kita ngomong baik - baik?’’


Pesan WA kukirim ke kinan, centang 2, tapi tetap saja tidak terbalas.


Sepertinya memutuskan untuk mengungkapkan dan menerima perasaan dari kinan memang salah, dari awal memang salah, aku yang masih belum mampu lepas dari bayang mbak anin justru maalah menambah masalah dan luka, tapi memang, apa yang aku harapkan dari seseorang yang akan menikah? Aku hanya mampu menyesali ketololanku.


Karena kesibukan dan pikiran soal kinan, aku sampai beberapa hari lupa dengan rutinitasku chat/telp dengan natasya.


’hai nat, lama tak bersua hehe’’

‘’hai mas gen, sibuk banget yaa? Apa udah gamau kontakan sama aku lagii?’’

‘’eh sibuk nat, beneran kok, masa aku gamau kontakan sama dedek gemes, kalo diambil orang piye?’’

‘’ya biarin diambil orang, mas gen ngilang kok’’

‘’hahha emang kalo ga ngilang kamu mau diambil sama aku nat?’’



1 menit, 2 menit, sampai 10 menit tidak ada balasan, aku merasa salah ngomong, jangan - jangan natasya merasa nggak nyaman dengan bercandaanku.


‘’mau mas….’’

‘’eh nat, maaf kalo bercandaku keterlaluan yaa’’

‘’ooh jadi mas gen cuman bercanda?’’

‘’bukan gitu natt’’

‘’trus gimana mas?’’

‘’apanya nat?’’

‘’aku jadi mbo bawa ngga?’’



Ini namanya aku cari perkara kayaknya, aku mengakui kalo natasya ini perempuan yang menarik sebenarnya, hanya saja aku masih punya masalah yang complicated juga.


‘’jadi nat, tapi kayaknya ngga bisa sekarang nat…’’

‘’kenapa mas? Mas gen bener kan udah punya pacar?’’

‘’bukan itu nat, masih ada masalah yang complicated’’



1 menit, 5 menit, 6 jam, sampai 3 hari tak ada balasan dari natasya, sepertinya ada yang salah, aku tidak mau merasa gr, tapi memang ada sesuatu yang nggak beres.


‘’gen, ikut keruanganku’’ kata pak boss membuyarkan lamunanku

‘’eh iya boss, sekarang ini?’’

‘’nggak, tahun kemaren’’ kata bossku sewot

‘’hahaha canda boskuu’’


Aku pun mengikuti bossku ke ruangannya, ada firasat tak menentu kalau I boss menengajak ke ruangannya pagi - pagi.


‘’duduk gen’’

‘’tengkyu boss, gimana boss?’’

‘’ini gen kemarin dokumen yang kamu bawa dari sragen udah selesai dan hasil asessement juga udah beres, kamu besok ke sragen ya, bawa ini meeting sama mereka’’

‘’yaah boss, harus besok banget ya? Nggak bisa minggu depan?'

‘’gabisa gen, harus besok, urgent ini, udah gausah kebanyakan nanya’’

‘’hadeeehh, oke deh boss’’



Aku nego dengan boss bukan karena perkerjaannya sebenarnya, aku masih belum siap ketemu natasya, tapi sepertinya semua sudah di sekenario. Sorenya aku mengabari natasya kalau aku besok ke kantornya.


‘’nat, aku besok ke sragen, abis meeting ada waktu?’’

5 menit berselang

‘’ada mas’’


Sepertinya natasya masih marah, yasudahlah, lebih baik besok aku akan menjelaskannya secara langsung. Pikiranku benar - benar terkuras memikirkan pekerjaan dan 2 orang perempuan yang justru malah semakin membuat pusing.


Paginya aku menuju ke sragen, tak lupa sebelum berangkat aku mengirim pesan WA ke natasya dan masih dibalas dengan singkat - singkat khas perempuan yang sedang ngambek.
Aku juga masih menghubungi kinan, namun belum juga ada balasan. Aku pun pasrah, aku hanya fokus untuk segera menyelesaikan perkerjaan, dan aku rencana akan mengambil cuti untuk sekedar merefresh peikiranku.


Jarak yang dekat membuat perjalanan ke sragen terasa begitu singkat, mungkin juga karena kali ini perjalanan ke sragen sedikit menguras pikiran.


Aku sudah sampai kantor natasya dan berjalan menuju lobby, tak kulihat ada dia disana menyambutku, tak seperti biasanya.


‘’Pagi mbak, saya ada janji sama bu natasya jam 9’’ kataku kepada resepsionis

‘’Oh iya pak, dengan bapak genandra ya, silahkan isi buku tamu setelah itu langsung ke ruangannya ya pak’’ kata resepsionis ramah

‘’okay
terima kasih mbak’’

Aku pun menuju ruangan natasya, tak biasanya masuk ke ruangannya berasa seperti masuk ke ruangan ujian skripsi, hawa horror dan dingin menyeruak.

‘’tok tok tok, perimisi’’

‘’masuk’’ jawab natasya singkat

Natasya masih serius berkutat dengan dokumennya yang bahkan tak melirikku sama sekali.

‘’silahkan duduk pak genandra’’

Wait, what?? kenapa tiba - tiba jadi formal begini ya

‘terima kasih bu’’

Kehaningan menyeruak, tak lama setelah natasya selesai dengan dokumennya dia mengajakku meeting dan meminta dokumen yang kubawa, 1 jam meeting berasa sangat lama karena dia formal sekali.


Setelah meeting selesai, aku mendekati natasya dan mengajaknya ketemuan nanti siang.

‘’nat, kamu nantii ada waktu kan? Aku mau-..”

‘’tunggu aja di kantin mas, nanti siang aku kesana’’ jawab natasya dengan acuh


Aku hanya bisa bengong melihat natasya ngeloyor pergi masuk ruangannya, dan dengan langkah gontai aku menuju ke kantin.


Satu setengah jam aku menunggu natasya ditemani kopi susu dan sebungkus marlboro merah, kuurungkan niatku menyalakan batang ke 7 ketika kulihat dia berjalan ke arahku.


‘’hai nat, mau minum apa?’’

‘’mas ga liat aku bawa minum ini?’’ jawab natasya sewot

‘’kamu kenapa to nat? Udah beberapa hari ga ada kabar, sekarang marah - marah aja’’ kataku komplen’’

‘’mas gen yang kenapa? Kenapa mas gen waktu chat terakhir kayak gitu?’’

‘’kayak gitu kenapa to nat? Aku cuman beranggapan kalo aku bercandanya keterlaluan’’

‘’ya itu salahnya mas gen’’ kata natasya

‘’apaa bilang dong nat salahku dimana’’

‘’…………………………’’


Natasya diam, menunduk, tangannya memainkan gelas minumnya. Aku pun hanya terdiam memandangnya, aku bingung harus bersikap seperti apa, dia seperti menjadi anak remaja yang sedang kasmaran.


Masih dalam diam, aku mencoba mencairkan suasana dengan memainkan smartphoneku, kubuka instagram, ketika aku sedang scrolling, ada satu postingan yang membuat hatiku mencelos.

2 hari lalu, kinan update feed instagram, bersama calon suaminya, mereka lagi healing di bali. Captionnya? ‘’love without you is a earthquake, disaster’’



Aku seketika merasa perasaanku campur aduk, marah, iri, cemburu, malu, semuanya mengalir deras. Dan belum selesai kekalutanku, tiba - tiba natasya berucap lirh


‘’aku suka sama mas gen’’

Hah? Ga salah denger ini aku?

‘’eh apa nat? Kamu bilang apa?’’ kataku tak percaya

‘’aku suka sama mas gen!’’


Matek aku rek

To be continued….
Diubah oleh tuguKenangan 21-01-2023 02:54
rinandya
alcipea
sicepod
sicepod dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.