Miris, publik di media sosial tengah dihebohkan dengan sebuah kabar pemberitaan yang sangat diluar nalar karena tidak seharusnya dilakukan oleh manusia yang katanya berakal dan memiliki perasaan.

Dilansir dari akun Instagram @memomedsos, dibagikan sebuah pemberitaan dimana telah terjadi kasus pencabulan yang terjadi di salah satu sekolah SMP swasta di Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung.

Menurut penjelasan dari Kasatreskrim Iptu Fajrian Rizky, beliau membenarkan telah melakukan penangkapan terhadap seorang Kepala Sekolah berinisial AT (50 tahun), atas dugaan pencabulan terhadap 2 orang siswinya sendiri di sebuah ruang UKS sekolah yang terjadi pada tanggal 1 Desember 2022 lalu.

Adapun kronologis kejadian yaitu ketika korban NVP (12 tahun) dan AS (12 tahun) yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP melapor telah menjadi korban pencabulan dari teman sekolahnya kepada AT selaku kepala sekolah.

Alih-alih menerima laporan dan aduan dari kedua muridnya yang menjadi korban pencabulan dari temannya, AT berdalih melakukan pemeriksaan di sebuah ruang UKS dengan
membuka baju dan rok dari kedua korban.

Merasa tidak terima, orang tua dari murid yang menjadi korban pun melaporkan AT ke Kantor Polisi setempat dengan dugaan pencabulan kepada anak di bawah umur.

Atas laporan tersebut saat ini AT telah ditangkap dan diamankan di Polres Mesuji untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan secara intensif.

Melihat dari adanya kejadian ini tentu benar-benar membuat banyak orang semakin bertanya-tanya, pada siapa seorang korban kejahatan seksual harus melaporkan saat dirinya menjadi korban, karena selain perspektif negatif yang akan didapatkan dari orang sekitar, juga tidak menutup kemungkinan keadaan tersebut dimanfaatkan oleh orang-orang dengan akal dan pikiran bejat untuk membuat korban menjadi korban berkali-kali sebagaimana kasus yang terjadi di Mesuji Lampung tersebut.

Di dalam kasus pelecehan seksual atau kekerasan seksual, korban benar-benar perlu pendampingan dari orang yang bisa dipercaya dan tidak memanfaatkan keadaan karena korban tengah mengalami trauma besar atas apa yang dialaminya sehingga untuk dapat berpikir jernih pun juga menjadi kendala tersendiri.

Peran orang tua serta Komnas Perempuan dan Anak menjadi sangat penting untuk korban karena memang korban tidak akan mungkin berani dan kuat untuk menghadapi apa yang dialaminya sendirian sedangkan pelaku bisa jadi masih berkeliaran memberikan ancaman.

Tentu dari adanya kejadian ini menjadi pembelajaran dan teguran bagi semua pihak, untuk lebih aware kepada orang sekitar terutama kepada korban kejahatan yang membutuhkan bantuan untuk mendapatkan keadilan.

Berikut tadi GanSis sekilas tentang kejadian yang membuat heboh publik karena sangat tidak manusiawi dan diluar akal sehat manusia.

Manusia akan menjadi lupa akan banyak hal saat dihadapkan dengan harta dan wanita, bahkan bisa lupa bahwa mereka adalah manusia yang terlahir dengan akal, pikiran, dan perasaan yang lebih sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya.

Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan ada pelajaran baik yang bisa Agan Sista ambil dari kejadian tersebut.