Merdeka.com - Kasus dugaan perselingkuhan dan pemerkosaan yang dilakukan seorang kiai pondok pesantren di Kabupaten Jember, Jawa Timur masih terus diselidiki aparat kepolisian resor (Polres) setempat.

Terduga pelaku, Kiai FM disebut melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah santriwatinya.

"Kami telah melakukan olah tempat kejadian perkara atas dugaan tindakan asusila yang dilakukan FM terhadap beberapa santriwati," terang Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jember Iptu Dyah Vitasari, di Jember, Selasa (10/1/2023).

Ini fakta kasus barunya.

Unit PPA Polres Jember meminta belasan santriwati di pondok pesantren tersebut untuk melakukan visum di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember.

"Hasil visum masih belum keluar, menunggu informasi dari dokter. Sejumlah santri juga kami panggil untuk dimintai keterangan," imbuh Dyah, dikutip dari ANTARA.

Pernyataan Kuasa Hukum Terduga Pelaku

Kasus dugaan tindakan asusila Kiai FM terungkap, setelah istrinya HA melakukan konsultasi ke Unit PPA Polres Jember terkait tindakan yang dilakukan suaminya kepada para santriwati di pondok pesantren yang mereka asuh.

Sementara itu, kuasa hukum Kiai FM, Andi C Putra mengaku dia juga diberi mandate menjadi kuasa hukum para santriwati, baik yang dewasa maupun yang masih di bawah umur.

"Orangtua santriwati meminta kami mendampingi pemeriksaan di Polres Jember. Hari ini (10/1/2022) ada tiga santriwati yang dimintai keterangan, satu di antaranya masih di bawah umur," ungkap Andi.

Kuasa hukum terduga pelaku itu mengungkapkan, hingga kini sudah ada empat santriwati yang divisum.

Sementara itu, sebagian orang tua menolak apabila semua santriwati diminta melakukan visum terkait kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan Kiai FM sebagaimana permohonan pihak PPA Polres Jember.

Terduga Pelaku Sakit

Adapun, terduga pelaku Kiai FM dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada Selasa (10/1) sore, namun yang bersangkutan tidak bisa hadir ke Mapolres Jember.

Andi mengatakan bahwa kliennya belum bisa memenuhi panggilan penyidik Polres Jember dikarenakan sedang sakit.

Dikutip dari akun Instagram @infojember, Kiai FM menegaskan bahwa apa yang dilaporkan sang istri terkait dugaan perselingkuhan dan pemerkosaan tidak benar. Sebaliknya, ia berencana melaporkan sang istri atas pencemaran nama baik.

https://m.merdeka.com/amp/jatim/fakt...ku-sakit.html?