- Beranda
- Anime & Manga Haven
Kenapa Harus Ada Genre Ecchi Di Anime?
...
TS
c4punk1950...
Kenapa Harus Ada Genre Ecchi Di Anime?

Hi sobat anime,
Penikmat kartun Jepang saat ini semakin meluas hingga ke berbagai negara, tentu semakin meluasnya penikmat anime di seluruh dunia khususnya dari Jepang ini membuat para animator memberikan semua yang terbaik hingga akhirnya mereka mengembangkan berbagai macam genre anime.
Di Jepang sendiri masyarakatnya memang membaca Manga dan menonton Anime sudah menjadi kebiasaan, bisa dibilang anime sudah menjadi kebiasaan hidup mereka.
Nah para fans anime juga ada beberapa tingkatan juga kalau kita klasifikasikan, diantaranya ada Newbie, Anime Lovers, Otaku, Otamega, Nijikon, Hikikomori, Weeabo, Wapanesee.

Nah pada tingkat Wapanesee ini bisa dibilang mereka sering mengalami delusi, seperti ada keinginan untuk menikahi karakter dari anime kesukaannya.
Nah dengan banyaknya tingkat fans ini membuat para animator harus berlomba untuk membuat genre yang menarik, diantara genre anime itu terbagi menjadi berbagai macam genre seperti Shoujo, Shounen, Josei, Soinen, Harem, Harem Reverse, Shoujo ai, Shounen ai, dan Ecchi.
Nah genre Ecchi ini yang kita akan bahas, kenapa harus ada genre tersebut di sebuah anime?

Genre ecchi ini bisa dibilang fanservis dimana karakter pemainnya akan menonjolkan seksualitas, seperti berpakaian mini atau hanya berbikini. Intinya genre ini memang bukan untuk dikonsumsi anak-anak, ini yang membuat anime genre ini dilabeli khusus 18+ atau sudah dewasa.
Untuk genre ecchi sendiri yang ane tahu contohnya adalah anime Prison School, To Love-Ru, dan Highschool DxD. Masih banyak judul lainnya, karena terbatasnya pengetahuan hanya tiga itu saja yang tahu.
Bisa dibilang kenapa harus ada sekali lagi ini adalah fanservis untuk pecinta anime, terkadang kita harus melihat tingkatan para fans diatas tadi. Semakin tinggi fantasi fans, maka semakin banyak juga yang mencari genre ini. Dan pihak animator tahu akan kebutuhan hal tersebut, maka inilah kenapa banyak genre di anime.

Bahkan tema yang diangkat juga beragam, hampir sama dengan live action ada yang bertema aksi, petualang, mecha, cars, drama, fantasi, school life, slice of life, samurai, history, hingga fiksi ilmiah. Bisa dibilang hampir semua tema bisa dibangun dalam serial anime.
Lantas, kalau gansis sendiri sebagai pecinta anime akan memilih genre yang mana?
Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.


"Nikmati Membaca Dengan Santuy"

Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1
Pic : google





h.suhengki dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.7K
82
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Anime & Manga Haven
6.7KThread•10.4KAnggota
Tampilkan semua post
squitward
#11
Ini gan, 
coba ente ada di level mana gan-sist?
Newbie.
Ini merupakan level fans anime paling bawah dan paling normal. Para newbie biasanya hanya sebatas mengetahui tentang anime-anime tertentu. Pengetahuan itu diperoleh dari acara TV atau membaca manga. Jika ditanya lebih lanjut tentang anime, para newbie ini tampak masih sangat awam.
Anime Lovers.
Pada level ini para fans sudah memiliki banyak pengetahuan tentang anime. Namun, mereka belum banyak hafal nama tokoh ataupun jalan cerita dari anime-anime tersebut.
Otaku.
Pada tingkatan ini para fans sudah bisa disebut sebagai penggemar berat manga maupun anime. Saking tergila-gila dengan komik dan animasi Jepang tersebut, para otaku sampai tidak sempat bersosialisasi di dunia nyata. Mereka cenderung lebih suka mengurung diri di rumah untuk menonton anime-anime kesukaannya.
Otamega.
Level ini setingkat lebih ekstrem lagi. Sering kali mata para fans di tingkatan otamega ini sampai rusak akibat terlalu banyak menonton anime. Karena itu para otamega ini mayoritas berkacamata. Kehidupan sosial mereka pun tak kalah kacau.
Nijikon.
Pada level ini sebenarnya para fans tidak terlalu menyukai anime lagi. Akan tetapi, mereka sangat terobsesi dengan tokoh manga atau anime yang disukainya. Seorang nijikon akan memperagakan salah satu tokoh anime kesukaannya dan berandai-andai seolah ia adalah si tokoh anime tersebut.
Hikikomori.
Fans anime pada tingkatan ini lebih parah lagi dalam kehidupan sosialnya. Dalam 24 jam, 80% waktunya mereka habiskan untuk membaca manga, main game bertema anime kesukaannya, juga tentu saja menonton anime yang mereka sukai. Fans pada tingkatan hikikomori ini biasanya lebih menyukai anime daripada teman-temannya.
Weeaboo.
Seorang weeaboo (atau sering juga disebut wibu) tidak hanya menyukai anime. Mereka juga menyukai tempat asal animasi tersebut. Ya, para weeaboo ini memiliki kecenderungan untuk bergaya dan bersikap seperti orang Jepang.
Wapanesee.
Penggemar pada level ini memiliki kecanduan paling akut terhadap anime. Seorang fans yang sampai pada tingkatan ini memiliki obsesi yang besar juga terhadap budaya Jepang. Bedanya dengan weeaboo, para wapanesee ini sering mengalami delusi, seperti menikahi karakter anime kesukaannya.
Nyomot disini sumurnya


coba ente ada di level mana gan-sist?
Newbie.
Ini merupakan level fans anime paling bawah dan paling normal. Para newbie biasanya hanya sebatas mengetahui tentang anime-anime tertentu. Pengetahuan itu diperoleh dari acara TV atau membaca manga. Jika ditanya lebih lanjut tentang anime, para newbie ini tampak masih sangat awam.
Anime Lovers.
Pada level ini para fans sudah memiliki banyak pengetahuan tentang anime. Namun, mereka belum banyak hafal nama tokoh ataupun jalan cerita dari anime-anime tersebut.
Otaku.
Pada tingkatan ini para fans sudah bisa disebut sebagai penggemar berat manga maupun anime. Saking tergila-gila dengan komik dan animasi Jepang tersebut, para otaku sampai tidak sempat bersosialisasi di dunia nyata. Mereka cenderung lebih suka mengurung diri di rumah untuk menonton anime-anime kesukaannya.
Otamega.
Level ini setingkat lebih ekstrem lagi. Sering kali mata para fans di tingkatan otamega ini sampai rusak akibat terlalu banyak menonton anime. Karena itu para otamega ini mayoritas berkacamata. Kehidupan sosial mereka pun tak kalah kacau.
Nijikon.
Pada level ini sebenarnya para fans tidak terlalu menyukai anime lagi. Akan tetapi, mereka sangat terobsesi dengan tokoh manga atau anime yang disukainya. Seorang nijikon akan memperagakan salah satu tokoh anime kesukaannya dan berandai-andai seolah ia adalah si tokoh anime tersebut.
Hikikomori.
Fans anime pada tingkatan ini lebih parah lagi dalam kehidupan sosialnya. Dalam 24 jam, 80% waktunya mereka habiskan untuk membaca manga, main game bertema anime kesukaannya, juga tentu saja menonton anime yang mereka sukai. Fans pada tingkatan hikikomori ini biasanya lebih menyukai anime daripada teman-temannya.
Weeaboo.
Seorang weeaboo (atau sering juga disebut wibu) tidak hanya menyukai anime. Mereka juga menyukai tempat asal animasi tersebut. Ya, para weeaboo ini memiliki kecenderungan untuk bergaya dan bersikap seperti orang Jepang.
Wapanesee.
Penggemar pada level ini memiliki kecanduan paling akut terhadap anime. Seorang fans yang sampai pada tingkatan ini memiliki obsesi yang besar juga terhadap budaya Jepang. Bedanya dengan weeaboo, para wapanesee ini sering mengalami delusi, seperti menikahi karakter anime kesukaannya.
Nyomot disini sumurnya

vaantw88 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup