raeukiAvatar border
TS
raeuki
Sedikit Tentang Sumeria, Peradaban Pertama Dunia!
Quote:
Langsung saja tanpa basa-basi selamat membaca Agan dan Sista.
emoticon-Shakehand2

Sumeria adalah wilayah paling selatan Mesopotamia kuno (sekarang Irak dan Kuwait) yang secara umum dianggap sebagai tempat lahirnya peradaban. Nama itu berasal dari Akkadia, bahasa di utara Mesopotamia yang berarti "tanah raja-raja yang beradab". Bangsa Sumeria menyebut diri mereka "orang berkepala hitam" dan tanah mereka, dalam cuneiform script, tertulis "tanah" atau "tanah orang berkepala hitam" dan dalam Kitab Kejadian (Genesis), Sumer dikenal sebagai Shinar.

Quote:

Menurut Daftar Raja Sumeria, ketika para dewa pertama kali memberi manusia hadiah yang diperlukan untuk mengelola masyarakat, manusia mendirikan kota Eridu di wilayah Sumeria. Sementara kota Uruk di Sumeria dianggap sebagai kota tertua di dunia oleh beberapa sejarawan, sedangkan orang Mesopotamia kuno percaya bahwa kota tertua di dunia adalah Eridu dan di sanalah peradaban dimulai.

Masa Ubaid

Wilayah Sumeria dianggap telah dihuni pertama kali sekitar 4500 SM. Namun, tanggal ini telah diperdebatkan dalam beberapa tahun terakhir, dan sekarang dianggap bahwa aktivitas manusia di daerah tersebut dimulai jauh sebelum itu. Para pemukim pertama bukanlah orang Sumeria tetapi orang yang tidak diketahui asalnya yang oleh para arkeolog disebut orang Ubaid, berdasarkan galian al-Ubaid di mana artefak ditemukan pertama kali yang membuktikan keberadaan mereka, atau disebut juga orang Proto-Efrat yang menunjuk mereka sebelumnya tinggal di wilayah Sungai Efrat.

Siapa pun orang-orang ini, mereka telah berpindah dari masyarakat pemburu ke masyarakat agraris sebelum 5000 SM. Penggalian dari al-Ubaid dan situs-situs lain di seluruh Irak selatan telah menemukan alat-alat batu dari orang-orang Ubaid seperti cangkul, pisau, serta artefak tanah liat yang meliputi batu bata, tembikar yang dicat, dan patung-patung.

Quote:

Orang-orang ini adalah agen peradaban pertama di wilayah tersebut. Namun tentang kapan orang Sumeria memasuki daerah tersebut masih tidak diketahui.

Daftar Raja Sumeria

Menurut cendekiawan Samuel Noah Kramer, “Penguasa pertama Sumeria, yang perbuatannya dicatat, dalam bentuk pernyataan yang paling singkat, adalah seorang raja bernama Etana dari Kish, yang mungkin naik tahta cukup awal di 3000 SM Dalam Daftar Raja, Etana digambarkan sebagai "dia yang menstabilkan semua tanah" (The Sumerians, 43-terjemahan bebas). Daftar Raja Sumeria (Sumerian King List disingkat SKL) adalah sebuah dokumen cuneiform, yang ditulis oleh seorang juru tulis sekitar tahun 2100 SM yang mencantumkan semua raja di wilayah tersebut, beserta pencapaian mereka, dalam upaya untuk menunjukkan kesinambungan dan keteraturan dalam masyarakat sejak awal peradaban.

Sebagaimana bangsa Mesopotamia pada umumnya, dan bangsa Sumeria khususnya, mereka percaya bahwa peradaban adalah hasil dari kemenangan para dewa atas keteraturan dan kekacauan, Daftar Raja dianggap dibuat untuk melegitimasi pemerintahan seorang raja bernama Utu-Hegal dari Uruk (2100 SM) yang menunjukkan ia sebagai raja terbaru dalam barisan panjang penguasa wilayah tersebut. Etana terkenal dari mitos orang yang naik ke surga di belakang elang, seperti raja-raja lain yang disebutkan dalam daftar (Dumuzi dan Gilgamesdi antaranya) dikenal karena prestasi dan kepahlawanan manusia supernya.

Quote:

Utu-Hegal, diperkirakan mencoba menghubungkan dirinya dengan raja-pahlawan sebelumnya melalui pembuatan Daftar Raja. Karena Mesopotamia percaya bahwa para dewa telah menggerakkan segala sesuatu, dan bahwa manusia diciptakan sebagai mitra para dewa untuk menjaga ketertiban dan meniadakan kekacauan, penulis awal sejarah di wilayah tersebut lebih berkonsentrasi pada hubungan antara para penguasa dan dewa mereka.

Menuliskan sejarah pencapaian manusia tanpa embel-embel dewa tampaknya telah dianggap sebagai sesuatu yang salah bagi para penulis ini dan akibatnya, sejarah awal Sumeria lebih banyak disimpulkan dari catatan arkeologi dan geologisnya daripada tradisi tertulis.

Quote:

Kebangkitan Kota

Sejak peradaban Sumeria pertama kali didirikan di wilayah tersebut, pada 3600 SM mereka telah menemukan roda, tulisan, perahu layar, proses pertanian seperti irigasi, dan konsep kota (walaupun Cina dan India juga mengklaim yang pertama sebagai kota-kota tertua di dunia). Secara umum diterima bahwa kota pertama di dunia muncul di Sumeria dan di antara sekian banyak kota, kota-kota penting Sumeria adalah Eridu, Uruk, Ur, Larsa, Isin, Adab, Kullah, Lagash, Nippur, dan Kish.

Kota Uruk dianggap sebagai kota pertama di dunia. Telah dicatat, sekali lagi oleh Kramer, bahwa nama-nama kota tersebut bukan berasal dari orang Sumeria tetapi berasal dari orang Ubaid yang didirikan setidaknya sebagai desa, jauh sebelum tahun 5000 SM. Kota-kota lain di Sumeria adalah Sippar, Shuruppak, Bad-tibira, Girsu, Umma, Urukag, Nina, dan Kissura. Semuanya memiliki ukuran dan cakupan yang berbeda-beda dengan Uruk yang terbesar dan terkuat pada masa jayanya.

Quote:

Dengan berdirinya kota-kota Sumeria, sejarah mereka terungkap dari sekitar 5000 SM hingga 1750 SM. Ketika bangsa Sumeria tidak ada lagi sebagai bangsa, setelah Sumeria diserang oleh orang Elam dan Amori. Setelah Periode Ubaid (6500-4100 SM) datanglah Periode Uruk (4100-2900 SM) di mana kota-kota mulai muncul dan kota Uruk menjadi terkenal. Meskipun periode tersebut dinamakan untuk 'kota pertama' Uruk, Eridu dianggap sebagai kota pertama oleh bangsa Sumeria sendiri.

Perdagangan yang maju dengan tanah asing sudah dilakukan pada masa itu dan tulisan berevolusi dari piktogram menjadi cuneifoem. Perdagangan adalah alasan utama dalam perkembangan penulisan dikarenakan harus ada beberapa cara untuk komunikasi jarak jauh yang akurat antara pedagang Sumeria dan pembeli mereka di luar negeri. Kerajaan juga muncul dan negara-kota Sumeria diperintah oleh seorang raja tunggal yang dibantu oleh dewan tetua (termasuk pria dan wanita ). Raja-raja setelah Etana adalah orang Semit, bukan orang Sumeria, sebagaimana dibuktikan dengan nama mereka seperti Enmebaraggesi dari Kish. Baru setelah delapan raja berlalu, nama orang Sumeria mulai muncul di Daftar Raja.

Quote:

Kekaisaran Akkadia di Sumer

Periode Dinasti Awal (2900-2350 SM) melihat pergeseran halus dari raja-pendeta (dikenal sebagai ensi ) ke konsep 'raja' yang lebih modern yang dikenal sebagai Lugal ('orang besar'). Negara-kota Sumeria selama ini berjuang untuk menguasai tanah subur dan hak air sampai munculnya Dinasti Pertama Lagash pada 2500 SM. Di bawah kepemimpinan Eannutum, Lagash menjadi salah satu kerajaan pertama yang dapat diverifikasi dalam sejarah. Eannutum menaklukkan Elam dan menghancurkan kota Susa serta beberapa kota lainnya, dan memperluas kekuasaannya di Sumer dan Akkad. Lagash menjadi pusat kerajaan kecil yang meliputi sebagian besar Sumeria dan sebagian Elam.

Kerajaan ini masih ada sampai pemerintahan Raja Lugal-Zage-Si ditaklukan oleh Sargon dari Akkad yang kemudian mendirikan Kekaisaran Akkadia (2234-2218 SM), kerajaan yang memimpin beberapa negara-kota pertama di dunia dan diperkirakan berdasarkan model yang ditetapkan oleh Eannutum.

Quote:

Kekaisaran Akkadia menguasai sebagian besar Mesopotamia, termasuk Sumeria, sampai orang-orang yang dikenal sebagai bangsa Guti menyerbu dari utara (wilayah Iran modern) dan menghancurkan kota-kota besar. Periode Gutian (2218-2047 SM) dianggap sebagai zaman kegelapan dalam sejarah Sumeria (dan sejarah Mesopotamia secara keseluruhan) dan Gutian secara universal dicerca oleh penulis Sumeria dalam sejarah selanjutnya.

Renaisans Sumeria

Periode terakhir dalam sejarah Sumeria dikenal sebagai Periode Ur III (2047-1940 SM) dinamakan demikian untuk Dinasti Ketiga kota Ur. Periode ini juga dikenal sebagai Renaisans Sumeria karena kemajuan budaya yang luar biasa yang menyentuh hampir setiap aspek kehidupan manusia. Raja-raja Ur, Ur-Nammu (memerintah 2048-2030 SM) dan Shulgi (memerintah 2029-1982 SM), menetapkan kemajuan budaya sebagai tujuan pemerintahan mereka dan mempertahankan perdamaian yang memungkinkan seni dan teknologi berkembang.

Entah ditemukan sebelum atau selama Periode Ur III, alat, konsep, dan inovasi teknologi yang ada selama Dinasti Ur III mengukuhkan posisi bangsa Sumeria dalam sejarah sebagai pencipta peradaban seperti yang kita kenal.

Dalam buku Samuel Noah Kramer yang berjudul History Begins at Sumer. Kramer mencantumkan "39 Yang Pertama Dalam Sejarah" dari Sumeria yang di antaranya ada: sekolah pertama, peribahasa dan ucapan pertama, juru selamat pertama, cerita Nuh dan Air Bah pertama, lagu cinta pertama, akuarium pertama, hukum pertama dalam kasus pengadilan, kisah pertama tentang dewa yang sekarat dan bangkit, nyanyian pemakaman pertama, dan gagasan moral pertama. Orang Sumeria juga pada dasarnya menemukan waktu dalam sistem penghitungan seksigesimal (sistem berdasarkan angka 60) yang menciptakan 1 menit 60 detik dan 1 jam 60 menit.

Quote:

Mereka juga membagi siang dan malam menjadi periode 12 jam, menetapkan batas 'hari kerja' dengan waktu mulai dan berakhir, dan menetapkan konsep 'hari libur' untuk hari libur. Sejarawan Bertman mencatat bahwa praktik modern memeriksa horoskop seseorang berasal dari Sumeria kuno dan bahwa tanda-tanda astrologi seseorang dilahirkan pertama kali dicatat dan dinamai oleh Mesopotamia kuno.

Quote:

Ur-Nammu menulis undang-undang hukum pertama di Sumeria yang dikenal Kode Hammurabi dari Babilonia. Sejarawan Paul Kriwaczek menulis, "Pernyataan hukum universal Ur-Nammu memberikan contoh yang baik tentang dorongan pemersatu raja-raja Ur: keharusan untuk mengatur setiap aspek kehidupan". Sumeria, di bawah kekuatan pemersatu Dinasti Ketiga Ur, menjadi Negara Patrimonial (artinya negara yang dibangun berdasarkan pola keluarga patriarki yang diperintah oleh figur ayah) di mana raja berperan sebagai figur ayah yang membimbing anak-anaknya di jalan yang benar menuju kemakmuran.

Putra Ur-Nammu, Shulgi, dianggap yang terbesar dari raja-raja Neo-Sumeria yang melanjutkan kebijakan ayahnya tetapi melangkah lebih jauh. Dalam upaya untuk mengesankan orang-orangnya, dan membedakan dirinya dari ayahnya, Shulgi berlari 161 kilometer (ini seperti dari Jakarta ke Indramayu) dari istana melalui pusat keagamaan Nippur dan ibu kota Ur dan kembali lagi ke istana dalam satu hari untuk memimpin festival. Meskipun beberapa orang menganggap puisi yang menceritakan hal tersebut sebagai kebanggaan raja yang dibesarkan-besarkan. Namun berlari tentu masih memungkinkan dilakukan jika dibadingkan terbang, jadi kisah itu mungkin benar adanya. Menciptakan rasa kagum dan kekaguman rakyatnya menjadi pusat kekuasaan pemerintahan raja-raja Ur saat itu.

Keruntuhan & Warisan Sumeria

Menjelang akhir masa pemerintahan Shulgi, Sumeria menjadi semakin terganggu oleh serbuan dari suku nomaden yang dikenal sebagai orang Amori. Shulgi membangun tembok yang dibangun sepanjang 250 kilometer di sepanjang perbatasan timur kerajaannya untuk mencegah orang Amori masuk, tetapi karena tembok tidak bertemu di kedua ujungnya, penyerangan dapat dengan mudah dilakukan dengan berjalan mengitari tembok.

Setelah memerintah selama 46 tahun, Shulgi meninggal dan digantikan oleh putranya Amar-Sin (memerintah 1982-1973 SM) yang mengalahkan orang Elam dan memperkuat tembok. Dia digantikan oleh adik laki-lakinya Shu-Sin (memerintah 1973-1964 SM) yang mengabdikan upaya lebih lanjut untuk merenovasi tembok, menghentikan penyerangan yang dilakukan Amori yang mulai masuk ke kerajaan. Shu-Sin digantikan oleh putranya Ibbi-Sin yang terus kehilangan wilayah kerajaan yang dibangun oleh Ur-Nammu dan Shulgi.

Ibbi-Sin adalah raja terakhir dari Dinasti Ketiga Ur dan pada akhir masa pemerintahannya, kerajaan yang luas itu direduksi menjadi hanya kota Ur. Kota-kota di seluruh kekaisaran Ibbi-Sin jatuh dan tidak dapat dilindungi lagi.

Quote:

Pada akhir masa kerajaan Ibbi-Sin, kota Ur yang tersisa diserang orang Elam yang beraliansi dengan "orang-orang suku dari wilayah Shimashki di Pegunungan Zagros", mereka menjarah Ur dan menawan Ibbi-Sin. Ibbi-Sin dibawa ke kota Elam dimana dia dipenjara dan pada tanggal yang tidak diketahui, Ibbi-Sin meninggal dan mengakhiri Peradaban Sumeria.

Setelah Ibbi-Sin meninggal, orang Amori dapat masuk dengan mudah dan menetap di kota Ur, tetapi jatuhnya Ur menyebabkan kelaparan parah akibat perubahan iklim dan penggunaan tanah yang berlebihan, banyak yang bermigrasi ke selatan. Di antara orang Amori yang bermigrasi ini, diperkirakan ada seorang bernama Abraham, seorang patriarki yang meninggalkan Ur untuk menetap di tanah Kanaan.

Quote:

Setelah Periode Ur III dan jatuhnya Ur, banyak orang Sumeria bermigrasi ke utara. Sumeria tidak lagi diucapkan sebagai bahasa (meskipun masih ditulis), sebagian besar telah digantikan oleh bahasa Akkadia Semit, dan budaya Sumeria berakhir. Warisan mereka, bagaimanapun, berlanjut dalam banyak aspek peradaban yang dianggap biasa oleh orang-orang di zaman modern. Meski begitu, sesuatu yang mendasar seperti 1 hari adalah 24 jam ditemukan di Sumeria.

Demikian trit ane tentang Sumeria, terimakasih sudah membaca sampai huruf ini, jika ada kekeliruan mohon berikan koreksinya, jangan lupa tinggalkan komentar, cendol, dan ratenya setelah membaca supaya jargon "Kaskuser Bijak Meninggalkan Jejak" selalu lestari.

Ane @raeukipamit undur diri

emoticon-Toastemoticon-Rate 5 Staremoticon-Traveller

sumber : di sini, di sini, di sini, di sini, di sini
j.u.a.n
tyrodinthor
tyrodinthor dan j.u.a.n memberi reputasi
2
1.8K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.5KAnggota
Tampilkan semua post
astrophelAvatar border
astrophel
#7
Tonggak homo sapiens beralih dari food gathering ke food producing terjadi di zaman ini. Saat peradaban lain masih berburu dan meramu, masyarakat Sumeria sudah bertani gandum dan biji-bijian. Makanya ahli bingung menentukan nenek moyang mereka berasal dari mana.

emoticon-Hammer (S)
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.