Kaskus

Story

Bgssusanto88Avatar border
TS
Bgssusanto88
Lelaki Panggilan
Lama gak main di KASKUS jadi kangen pingin berbagi cerita.
Di sini saya pingin berbagi cerita keseharian ane sebagai salah satu lelaki panggilan yang sering dipanggil ibu-ibu yang lagi butuh jasaku, eh tapi buat benerin parabola ya gan, bukan untuk urusan lain.


Sebelum bercerita saya mau kasih tahu dulu nih lokasi tempat tinggal saya, saya tinggal di daerah kalimantan barat tepatnya di kabupaten KETAPANG. Di sini saya tinggal bukan di kotanya tapi di pedesaannya ya gan, maklumlah perantau yang gak tahan sama biaya kontrakan di kota, jadi ya pilih di pedesaan aja. Yang pastinya di daerah sini gak bakalan bisa nonton TV tanpa menggunakan parabola.
Dan satu lagi, di sini itu yang sering membutuhkan hiburan televisi itu ya ibu-ibu, soalnya para suami sibuk dengan urusannya masing-masing. Jadi ya lebih keseringan ibu-ibunya yang menghubungi saya ketimbang yang bapak-bapaknya.

Oke kita mulai ceritanya, jadi karena bisanya nangkap jaringan cuma pakai parabola mau gak mau yang pingin nonton acara TV ya harus beli parabola, yg gak beli ya dompleng nonton tempat tetangga😆.
Hampir tiap hari saya dapet panggilan, maklum di sini gak banyak yang bisa utak atik parabola. Ya ada beberapa yang bisa, itupun amatiran gan, termasuk saya sendiri juga amatiran, soalanya saya gak pernah sekolah begituan alias otodidak. Tapi gak tahu kenapa jasa saya lebih sering digunakan ketimbang yang lain. Kalau kata pelanggan sih kerjaanku lebih cepet gan, sedang yang lain agak kelamaan.

Singkat cerita,
Pernah beberapa waktu yang lalu saya sengaja tanya sama pelanggan, anggap saja namanya PAINEM.

Lelaki Panggilan
ilustrasi

"Lohhh mbak kok saya yang disuruh kesini? Kan dekat situ juga ada tukang servis, kan lebih deket mbak" kataku.

"Ora lah mas, kelamaan nyarinya sinyal, keburu anakku rewel pingin nonton kartun, kalau sama kamu kata orang lebih cepet, jadi ya langsung WA sampean aja lah mas biar bocahku ra ngedumel terus" kata mbak Painem.



Karena saya tahu mbak painem orangnya suka guyon dan gak gampang baper jadi saya ya sedikit mengajaknya bercanda, kebetulan juga mbak Painem juga lumayan manis dan semlohe,

"oooo... tak kirain aku lebih ganteng mbak, ketimbang yang lain, makanya mbaknya hubungin saya hehehe... tapi lain kali kalau perlu bantuan yang lain juga boleh kok pake jasaku mbak " celotehku lurrr, maklum pejantan normalll liat wong ayu hahaaaa,

Tapi mulut kadang ngawur bolehkannn?? Penting iman tetep gak boleh goyah. Apalagi yang di depan bini orang, jadi makin gak mungkin dong mau berbuat yang aneh-aneh.

Mbak Painem pun merespon candaanku,
"Ya itu juga mas persoalannya"
sambil senuyum-senyum sedikit menggodaku,
"Sampean itu lho mas gak usah ngomong gitu, aku juga tahu kok kalau sampean ganteng"
Sambungnya dengan nada sedikit menggoda dan manja, hahahaha aku sampe GR lurrr...

Kurang ajar mbak Painem memang mental jos, digodain malah balik godain.
"Ya udah trus apa ni keluhannya mbak?" Tanyaku.

"Sini masuk mas, ini lho mas, channel escetepe sama ikan terbangnya gak kliatan" terang mbak Painem sambil mempersilahkan masuk dan nunjukin TVnya menyala tanpa gambar.

Lelaki Panggilan
Dok.pri

Lelaki Panggilan
Dok.pri

Langsung deh kumulai pegang remot terus ngecek satu persatu channel yang lain, dan ternyata memang beberapa channel tidak kliatan termasuk escetepe channel andalan mbak Painem buat nonton sinetron favorit. Jelas sekali informasi kualitas sinyal sangat lemah, mungkin karena antena parabolanya ada sedikit pergeseran kemiringan, mungkin karena terpaan angin beberapa waktu yang lumayan kencang. Maklumlah wilayah kami sering terjadi angin kencang, mungkin karena pemukiman kami dekat dengan pantai, sekitaran 1-2km dari bibir pantai.
Cussss.... saya langsung keluar menuju antena parabola yang letaknya di pinggir rumah. Saya coba cek kemiringan dengan cara melihat dari sisi barat. Ternyata memang iya, parabolanya terlalu miring ke arah utara. Langsung aja ku kendorkan baut dan saya gerakkan perlahan ke arah selatan sampai akhirnya terdengar suara TV, segera ku kencangkan kembali baut. Saya langsung masuk kembali ke depan TV dan mengecek ulang siaran yang lain. Alhmdulillah ternyata channel sudah nampak semua, kurang lebih 15 menit pekerjaan udah kelar. Ohhh iya saya biasa menyetel parabola hanya dengan melihat kemiringan dan mengarahkan pada sattelit berdasarkan kebiasaan dan feeling saja. Karena saya tidak mempunyai sattfinder (alat untuk mencari arah sattelit) soalnya lumayan susah nyari di toko-toko daerah sini.


Karena udah kelar, langsung remot reciver saya serahkan ke  tuannya trus pamitan undur diri.
"Udah mbak, udah kliatan semua ini channelnya. Saya pulang dulu ya?"

Mbak Painem langsung menyahut dengan cepat ucapanku.
"Eh nanti dulu mas kopinya diminum dulu"

Karena udah kadung dibuatin kopi mau gak mau harus duduk dulu buat nyrutup kopi buatan mbak Painem. Sambil clingak clinguk perlahan ngabisin kopi, tangan mbak Painem yang lagi megang lembaran uang kertas biru-biru nyosor ke tanganku sambil bilang,
"nih mas buat uang rokoknya, dikit gak papa ya, makasih banyak dah dibantuin."

Sambil senyum menatap tatapannya yang mengagumkan dan menerima lembaran uang hehehe.
"Oh iya mbak sama-sama, terimakasih kembali"
kataku. Kumasukan saja uang itu ke saku tanpa kuperiksa berapa rupiah uang itu. Sengaja aku terima uang itu karena kuperhatikan mbak Painem secara ekonominya bisa dibilang orang kaya.
Oh iya gan, gak semua uang rokok dari pelanggan saya terima, tapi kalau pelanggan jasa terlihat orang mampu saya terima. Tapi kalau terlihat ekonominya agak susah saya kembalikan uang itu. Kalau tidak mau saya kembalikan kadang saya berikan pada anaknya, atau bisa juga saya mau terima tapi hanya sebagian saja. Biar orangnya kalau terkendala lagi masalah hiburan TV tidak sungkan-sungkan menghubungi saya lagi. Karena hidup bukan saja perkara nyari duit, tapi juga tolong menolong.


Lanjut, dan akhirnya saya habiskan kopi dan segera pulang istirahat, soalnya masih ada beberapa pelanggan jasa yang belum saya datangi. Dan salah satunya adalah pelanggan yang bikin saya malas untuk mengerjakannya.

Tapi ngomong-ngomong ceritanya udah dulu ya gan ya sist,  matanya udah mulai menggantung. NGUANTUKKK...

Lanjut besok....emoticon-Salah Kamar



bgssusanto88


Lanjutkan 👇

bagian 1

bagian 2

bagian 3

bagian 4

bagian 5
Diubah oleh Bgssusanto88 02-02-2023 01:06
ym15Avatar border
cos44rmAvatar border
MOH4X12Avatar border
MOH4X12 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
4.6K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread1Anggota
Tampilkan semua post
Bgssusanto88Avatar border
TS
Bgssusanto88
#9
Gak Pake Judul
Nah... ,selanjutnya Gan.
Selepas istirahat, ane langsung meluncur menuju rumah Pak The Men. Kurang lebih berjarak 4 km. Bermodalkan pengalaman sebelumnya yang ane ceritain di atas.

"Cusssss...," kupacu jaran dor ku alias kuda besi kesayangan ane, siapa lagi kalo bukan si irit Sugun new 110. Kupacu motorku dengan kecepatan 30km/jam.
Segitu udah kenceng Gan, maklum jalan cuma bisa nyuport buat kecepatan segitu. Demi keselamatan jiwa dan raga ane, menurut ane kecepatan itu udah aman tanpa resiko, melihat kondisi jalan tanah di sini yang gak rata dan penuh lobang jebakan. Yang terkadang bikin motor bisa ndelesep Gan karna musim hujan.

Sambil berdo'a dalam hati "semoga Pak The Men tak sepelit yang dulu", tak lupa pula kebiasaanku yang gak pernah ketinggalan saat berkendara, toleh kanan toleh kiri menebar jutaan senyum manis dan menyapa para tetangga yang lagi di depan rumah, juga mereka yang berlalu lalang berpapasan denganku. Adil dan merata Gan. Entah kenal entah enggak pokoknya kebagian semua senyum manis ane.

Sambil lanjut jalan, tak lupa juga gua sapa anak-anak kecil yang berjalan kaki beruntuttan pulang sekolah. Terlihat raut-raut wajah yang polos nan terlihat sedikit lapar.

"Sssttt... " ane berhenti sejenak dan menyapa mereka. "udah pada pulang Dolll? Nih buat beli es, dibagi ya!!!" Sambil ane bagiin beberapa lembar uang lima ribuan. Dan tak lupa kudo'a kan mereka dalam hati "semoga mereka menjadi orang-orang yang peduli dengan sesama dan alam ini."


"Iya om Hen..." jawab mereka sambil cengar cengir ke ane.

Mereka semua biasa ane panggil dengan nama panggilan "DOL" entah mau anak si itu, anak si ini, atau anak siapa aja. Pokoknya semua anak-anak kecil ane panggil "Dol". Gak tau kenapa, rasanya lebih enak aja manggil gitu, dari pada ane harus ngapalin nama satu persatu. Kan ribet. Lagian juga begitu lebih adil to Gan. Mereka juga asik-asik aja ane panggil gitu. Buktinya mereka sering senyum atau tertawa kecil tiap ane panggil "Dol".

Yaa... kadang ada juga ortu yang agak sewot, pasang muka kecut ke ane gara-gara denger anaknya ane panggil "Dol". Tapi ya bodho amet.... hahaha....

Oookeee.... abis nyapa mereka si polos-polos yang seakan tanpa dosa itu ane nyalain sebatang rokok buat nemani perjalanan ane. Biar hati lebih adem, tenang dan terlihat lebih berwibawa😁. Biar lebih sempurna lah jelasnya!
Sambil jedal jedil menghisap rokok ane lanjut meluncur menyusuri jalan tanah yang penuh genangan-genangan air itu.

Jalanan udah mulai sepi, orang pun hanya sesekali saja lewat berpapasan denganku. Kanan kiri yang ada hanya semak belukar dan satu rumah kosong yang ada di depan. Maklum soalnya ini udah masuk tenggangan kampung yang ane tempati dengan kampung sebelah.


Pandanganku ke kanan ke kiri melihat hijaunya dedaunan di samping-samping jalan. Pas begitu ane melihat lurus kedepan, kulihat seorang wanita berpakaian putih polos berambut panjang berdiri di tepian jalan. Jaraknya sekitar 70 an meter dariku. Perlahan semakin mendekat, perasaanku semakin resah. Jantungku dag dig dug gak karuan.

Setelah jarak makin dekat cuma beberapa meter, sontak perasaanku makin tambah klimpungan gak karuan tak tahu harus bagaimana.

"Ya Tuhannn...gimana ini?" Celotehku dalam hati. Sambil tetap melihat perempuan itu melambaikan tangannya memberhentikan ane.

"Ndruuuunnn...ssstttt..." ane berhenti dan mematikan mesin motorku.

"Mas... masss... bisa minta tolong?" Ucap wanita itu padaku.

Kuberanikan diri menghampirinya dengan segala rasa canggung yang meliputiku. Bagaimana gak canggung dan gelisah penuh salah tingkah Gannn...! Mengingat kejadian seminggu sebelumnya.

Saat itu malam hari sekitar jam 9 malam. Hujan rintik-rintik dari sore hari yang tak kunjung reda. Ane yang kehabisan rokok dan masih juga belum mengantuk hanya bisa clingak clinguk kayak orang bego. Tapi sebagai warga negara yang peduli terhadap perpajakan dan ikut serta berpartisipasi menyumbang anggaran pemasukan negara lewat cukai rokok, akhirnya ane putusin nekat untuk keluar rumah untuk membeli rokok.
Ane buka pintu dan kenakan mantel, tak lupa menutup kembali pintu rumah.
"Cussss... " ane meluncur mengelilingi kampung mencari cari toko yang masih buka. Karena biasanya kalau hujan malam kayak gini toko banyak yg tutup Gan. Bahkan rumah-rumah wargapun banyak yang udah tutup. Ane tetap bersabar dan terus mencari toko yang masih buka.

Kurang lebih 15 menit mengendarai motor, Alhamdulillah akhirnya ane nemuin juga yang masih buka. Nampaknya yang punya toko mulai berkemas dan menutup separuh pintu toko.

Motorku yang udah kumatikan ku parkirkan di depan toko.  Sedang aku berjalan mendekati yang punya toko dan mengutarakan niatku.

"Met malem dek Sri..., mau nyari rokok nih...!" Kataku sambil melihatnya yang terlihat matanya memerah tanda mulai mengantuk.

"Oh iya mas... silahkan" jawabnya kepadaku dengan tersenyum kecil menghadapku.

Namanya SRINTIL Gan..., seorang gadis desa yang cantik anak dari ibu Sutiyem yang tinggalnya di kampung sebelah.


kaskus-image

ilustrasi dek Srintil

Srintil seorang gadis berusia sekitar 27 tahun, terpaut 7 tahun lebih muda dariku.
Tingginya sikitar 165 an, rambutnya lurus panjang sepunggung. Kulitnya putih cerah, perawakannya gak gemuk dan gak kurus, yang jelas Bahenoll gitu lah Gan. Hidungnya mancung dan bibirnya tipis (cemokot) istilah orang jawa. Dijamin, gak bosen memandangnya, bisa jadi malah bikin nagih, istimewa bagetlahhh Gan bagi ane. Srintil gadis yang mandiri, ia memilih untuk berwirausaha dengan membuka toko kecil-kecilan dari pada harus bekerja di PT atau di lainya seperti temen sebayanya.

"Rokok apa mas.., yang biasanya kan?" Katanya lagi bertanya.

"Iya dek... udah naik apa belum harganya?" Tanyaku memastikan.

"Belum mas... masih tetep 32 kok..!" Sembari berjalan mengambilkan sebungkus rokok andalan ane. Ia kembali membalikkan badan dan berjalan ke arahku.

"Ohhh.... ya Tuhannnn... cantiknya makhluk Engkau yang satu ini, sungguh tak bisa kudustakan keindahannya." Suara hatiku berkata sembari kupandang Srintil seutuhnya dari atas sampai bawah, yang terlihat begitu anggun memakai daster tipis yang semakin membuatnya terlihat semlohay layaknya gitar tabung🤣🤣.

Dalam dada seakan dag dig dug derrr... seakan meruntuhkan 10% imanku. Maklum Gannnn... ane pria normal.

Srintil perlahan sampai tepat di depanku dan mengulurkan sebungkus Malioboro ke arah tanganku. Kusambut bungkusan rokok itu penuh dengan debaran dada.
Kurogoh kocekku kanan dan kiri, "ah yang bener aja..." dalam hati ane berkata. Ane terdiam sejenak kebingungan. Hingga akhirnya Sri pun berkata memecah suasana diam.

"Kenapa mas...?"

"Whaduhhh... dompetku ketinggalan dek..., ngutang dulu gak papa? Besok pagi aku antarkan duitnya!" Sahut ane yang agak malu malu kucing.

"Nggak apa.. apa .. kok mas, besok juga gak papa." Sambung Srintil menenangkanku.

"Ya dah mas pulang dulu dek, makasih ya dek..." ucapku. Dia pun menganggukkan kepala di iringi eseman manisnya yang selalu bisa bikin ane klepek klepek.


Duhhh... Gannn ane malu banget saat itu. Takutnya ane dikira sengaja mau ngutang sambil pura-pura dompet ketinggalan. Kan malu Gan kalo sampe dia punya pikiran gitu. Masak iya martabat ane harus jatoh 10 meter di depan gadis pujaan? kan gak asik bangettt.

Jadi itu masalahnya Gan, udah seminggu ane kelupaan belum bayar utang ke Srintil. Takutnya entar malah dikira emang sengaja ane gak mo bayar, gimana dong? Trus ane ditagih, kan gak ngenakin banget.

Coba deh andainya Agan punya utang ke orang janji besok bayar, eh malah molor kaya karet. Ketemu orangnya pasti kan maluuu. Apalagi sempet ditagih, kan rai gedheg jadinya. Trus lagi seandainya orang itu pujaan hati kan jadi kuadrat dongggg malunya. Kalo ane mah mending kepala tutup pake ember aja kali yaaa?

Oke lanjut lagi di jalannya ya...!!

Dengan segenap ke gugupanku kuberanikan diri bertanya.

"Lho dek kok jalan kaki?" Tanyaku pendek saja.

"Iya nih mas motornya mogok, tuh disana!" Sambungnya sambil menunjuk ke motor yang agak jauh dari tempat kami merdiri.

Alhamdulillah... akhirnya ane bisa boncengin Sri juga Gannn... suatu harapan  yang pernah ane impikan terwujud juga. Dan satu lagi, dalam keadaan seperti ini Srintil gak mungkin dong kepikir utang ane.
Tapi tetep Gan besoknya langsung ane bayar, mumpung inget, dan mumpung belum ditagih hahahaha... menang banyak nih gua Gan, jangan ngiri yaaa...🤪🤪🤪

"Ya udah yuk kesana!" Ajakku, kemudian Dek Sri yang bohay langsung beranjak dari tempatnya berdiri, dan "clinggg.." dia udah berada di belakangku sambil memegang pinggangku. Gak pake lama ane langsung meluncur menuju motor bebek kepunyaan Dek Sri. "Sssttt..." kuhentikan kuda besi dan kumatikan kontaknya. Ku standarkan motor ane dan langsung mengecek pengapian motor supri 125 milik Dek Sri. Seperti biasa, penanganan pertama ane cek businya. Ane kluarin kunci busi dan membukanya untuk segera ane cek percikan apinya.

"Ooo... businya mati ini dek, tapi tenang aja aku punya serepan kok." Ucapku memberi tahunya dalam posisi berjongkok dan menunduk kearah mesin. Pas ane berniat untuk memperlihatkan busi yang mati. Ane menoleh ke arah Srintil, eh tau tau Sri udah ada di sebelah ane. Ternyata
dari tadi dia juga ikut memperhatikan apa yang aku perbuat. Wajahnya tepat di samping kepalaku. Pas aku menoleh, eh hidungku menyentuh pipinya yang posisinya memang sangat dekat. Duhhh... Gan kalo nasib emang lagi bejo, ngapa ngapain bawaannya dapet terusss...😜 haha menang lagi deh ane.

Kami sama-sama kaget dengan kejadian yang barusan terjadi, kami berdua terdiam sesaat dan saling pandang. Ah gitu deh Gan kayak di tipi tipi gituuu. Brasa kayak drama korea🙃🤭.

Mungkin emang udah kebiasaan mulut ane kali ya Gan? Gak pake disuruh main nggabrul aja. Dalam diam beberapa saat, eh tiba-tiba mulut ini maen nyloteh aja, "kamu cantik banget dek..." duh ni mulut gak bisa dikontrol ngapa sih...?kataku dalam hati.

"Pre ke tek ah... mas Hendra ini ada aja.., hehe..!!" Sahut Dek Sri cepat, dengan ekspresi wajah kecutnya sambil menyebut namaku dan melanjutkan dengan tawa kecilnya.

lanjut👇
Diubah oleh Bgssusanto88 14-01-2023 16:02
ym15
cos44rm
pulaukapok
pulaukapok dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.