Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • Sikorsky Protes Keputusan US Army yang Memilih Valor Sebagai Pengganti Black Hawk

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Sikorsky Protes Keputusan US Army yang Memilih Valor Sebagai Pengganti Black Hawk
Quote:


Gonjang-ganjing datang dari program FLRAA (Future Long-Range Assault Aircraft) gan, di mana melalui program ini US Army mencari pengganti helikopter legendaris Black Hawk. Kontestan yang ikut adalah Boeing-Sikorsky serta Bell Textron. Tim Sikorsky-Boeing membuat Defiant X dengan konfigurasi rotor tumpuk dan satu baling-baling di bagian belakang. Sementara Bell Textron membuat V-280 Valor, yang punya desain sama seperti V-22 Osprey. Desain Valor menghilangkan ramp door di bagian belakang, serta menampilkan dua pintu geser di bagian samping.

Pada 5 Desember 2022 lalu, US Army memutuskan untuk memilih desain Valor. Kontrak awal untuk Valor diperkirakan sejumlah US$232 juta, mencakup desain digital akhir Valor yang dihasilkan Bell sebagai hasil dari periode pengujian penerbangan selama lima tahun dan kampanye pengembangan pesawat, termasuk persyaratan Angkatan Darat.

Saat prototype pertama Valor muncul, maka kontrak keseluruhan diperkirakan akan mencapai US$1,2 miliar dan kemudian menjadi US$7 miliar untuk mulai membangun armada Valor, menurut Mayor Jenderal Robert Barrie, pejabat eksekutif program Angkatan Darat AS untuk penerbangan.

Yang unik dalam program FLRAA, pihak yang kalah diperbolehkan mengajukan protes, untuk melakukan peninjauan ulang terkait keputusan yang sudah diambil oleh US Army. Mengutip artikel TheDrive.compada 28 Desember 2022, protes secara remsi diajukan Sikorsky. Otomatis menghentikan pekerjaan pada program FLRAA sementara Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) sedang mempertimbangkan keberatan Sikorsky terhadap pemilihan Valor oleh Angkatan Darat AS.

Quote:


Sebagai tambahan informasi bagi Agan, protes pemberian kontrak pertahanan besar biasanya tidak akan pernah berhasil, dan Sikorsky (milik Lockheed Martin) sampai saat ini belum memberikan banyak rincian terkait hasil pilihan yang dibuat US Army. Tetapi, keputusan yang dibuat US Army akan berdampak besar bagi pemenang dan pecundang dari kontrak FLRAA. Sehingga masing-masing pihak akan bertarung untuk kepentingan strategis di masa mendatang.

Sekilas tentang Defiant, helikopter ini pertama kali terbang pada Maret 2019, lebih dari setahun setelah Valor pertama kali diluncurkan pada Desember 2017. Penundaan penerbangan itu sebagian karena masalah pengembangan yang mencakup masalah dengan sistem rotor kaku yang berputar berlawanan arah.

Saat ini Boeing masih mengalami kesulitan meningkatkan rotor yang kaku untuk mengangkat helikopter seberat sekitar 15 ton, pada tahun 2019 Defiant X sempat di grounded untuk mengubah sistem drive train guna menghindari “bearing creep” yang ditemukan selama pengoperasian berbasis darat yang disebut sebagai propulsion system test bed (PTSB).

Kampanye uji terbang berikutnya mengumpulkan lebih dari 60 jam waktu penerbangan, selain uji darat dan ratusan jam di PTSB. Defiant kemudian melanjutkan terbang dengan membukukan kecepatan 245 knots, jauh melebihi kecepatan helikopter konvensional. Defiant berhasil mencapai kecepatan tersebut dengan bantuan rotor kaku koaksial dan baling-baling pendorong di bagian belakang.

Quote:


Sementara rivalnya, yakni Valor, punya nasib lebih baik gan. Di mana Valor berhasil menembus kecepatan 300 knots selama fase uji coba, padahal Bell baru memakai versi demonstran dan belum memakai prototype asli. Penerbangan pertama Valor terjadi pada 18 Desember 2017, dan sejak itu telah mencatat lebih dari 200 jam di udara dan memenuhi sejumlah persyaratan kecepatan dan kelincahan ambisius yang ditetapkan oleh Angkatan Darat AS di bawah program Joint Multirole Technology Demonstration.

Bell menerbangkan Valor selama tiga setengah tahun dan menyelesaikan uji coba terbang prototype operasional pada tahun 2021. Sementara Sikorsky dan Boeing terus menerbangkan Defiant X pada 2021, yang terakhir kali masih melakukan sorti pengumpulan data hingga Oktober. Tetapi Defiant X telah tertinggal jauh dari V-280 dalam jam terbang, karena masalah desain bilah rotor utama komposit yang kaku dan masalah sistem transmisi. Defiant X sendiri pertama kali terbang pada 31 Maret tahun 2019.

Di sisi lain, US Army tidak menyebutkan alasan mengapa lebih memilih desain Valor dibandingkan Defiant X. Mereka hanya menyebutkan jika Valor telah memberikan nilai yang lebih tinggi. Lalu apakah Sang Pecundang akan berhasil mebalikkan keadaan ? Jawaban itu baru akan kita dapatkan pada tahun 2023.



------------



Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 30-12-2022 14:40
69banditos
gabener.edan
agusn6778
agusn6778 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
6.3K
40
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.3KAnggota
Tampilkan semua post
gonugraha76Avatar border
gonugraha76
#8
Bell V 280 Valor
Sikorsky Protes Keputusan US Army yang Memilih Valor Sebagai Pengganti Black Hawk

Bila dibandingkan performa dan hasil uji coba, memang pantas Bell Textron V 280 Valor menjadi pemenang Future Long Range Assault Aircraft / FLRAA yang akan diberlakukan secara efektif tahun 2030.
Bagi US Army sendiri jelas ini akan memberikan pengalaman baru memiliki, mengoperasikan dan mengandalkan armada angkut medium class berbasis tiltrotor.

Program US Army - Future Vertical Lift / FVL akan menggantikan berbagai jenis helikopter yang dipakai oleh US Army menjadi hanya berbasis 1 jenis rotary / tilt rotor dan beberapa variannya saja.
FVL terdiri dari 2 program utama :

1. FLRAA yang akan menggantikan armada Sikorsky UH 60 Blackhawk dan Boeing CH 47 Chinook.
2. Future Attack Reconnaisance Aircraft / FARA yang akan menggantikan Boeing AH 64 Apache dan Bell OH 58 Kiowa.

Keuntungan lain menjadi pemenang program FLRAA adalah produknya juga akan menjadi basis bagi varian khusus United States Special Operations Command / USSOCOM yang berisikan heli khusus untuk mendukung operasi pasukan khusus dan US Marine Corps.

Its all about bisnis, jelas kekalahan Boeing - Sikorsky juga akan menjadi pukulan mematikan bagi bisnis bernilai ratusan juta dollar mereka karena sejak tahun 70 an hingga sekarang produk mereka mendominasi seperti Blackhawk, Chinook, Osprey dan Apache menjadi andalan US military.
Dengan kekalahan ini pula jelas akan membuat masa depan produk legendaris mereka menjadi tidak pasti karena selama ini hanya US Military yang menjadi pengguna utama dan bila produk mereka tak lagi dipakai oleh US Military jelas akan berpengaruh besar pada kredibilitas dan penjualannya.
69banditos
gabener.edan
yoseful
yoseful dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.