- Beranda
- Stories from the Heart
Kisah Seorang Pramugari (True Story)
...
![aymawishy](https://s.kaskus.id/user/avatar/2021/12/12/avatar11138712_5.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
aymawishy
Kisah Seorang Pramugari (True Story)
![Kisah Seorang Pramugari (True Story)](https://s.kaskus.id/images/2022/11/13/11138712_202211130230500233.png)
Di saat kau merasa hidup sendiri
Dalam kerasnya dunia
Tersenyumlah
Bila kau pun harus berputus asa
Berpikir semua kan berakhir
Tersenyumlah
Kau tak sendiri aku di sini
Menantimu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri aku di sini
Berikan tanganmu mari kita hadapi
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang dan tetap melangkah
Kau tak sendiri
Perhatikan sekitar coba kau amati
Hidup bukan sekedar tentang patah hati
Dan semua yang terjadi ambil hikmahnya
Om Iwan pun berkata "ambil indahnya"
Kau tak sendiri aku di sini
Memanggilmu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri kami di sini
Raihlah tanganku bersama kita lewati
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang teruskan melangkah
Kau tak sendiri
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kita inginkan yang kita harapkan
Hadapilah dengan hati tenang
Yakinkan dirimu
Kau tak sendiri yeah yeah yeaah
Dalam kerasnya dunia
Tersenyumlah
Bila kau pun harus berputus asa
Berpikir semua kan berakhir
Tersenyumlah
Kau tak sendiri aku di sini
Menantimu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri aku di sini
Berikan tanganmu mari kita hadapi
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang dan tetap melangkah
Kau tak sendiri
Perhatikan sekitar coba kau amati
Hidup bukan sekedar tentang patah hati
Dan semua yang terjadi ambil hikmahnya
Om Iwan pun berkata "ambil indahnya"
Kau tak sendiri aku di sini
Memanggilmu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri kami di sini
Raihlah tanganku bersama kita lewati
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang teruskan melangkah
Kau tak sendiri
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kita inginkan yang kita harapkan
Hadapilah dengan hati tenang
Yakinkan dirimu
Kau tak sendiri yeah yeah yeaah
![](https://img.youtube.com/vi/P2s2LCFFACI/0.jpg)
Quote:
Hai, aku Anes, nama panggilan dari pemilik akun aymawishy ini. Semasa sekolah, aku tinggal di sebuah Kabupaten di Jawa Timur bagian timur.
Mungkin yang sudah membaca threadku yang menceritakan bagaimana kisahku semasa SMPakan lebih tahu bagaimana kejamnya orang-orang di sekitarku memperlakukanku.
Tapi, seperti yang Papaku bilang, aku harus tetap semangat dan harus terus berperilaku baik meski dijahatin.
Selepas SMA, aku merantau ke Surabaya. Disaat itulah aku benar-benar ingin hidup mandiri tanpa bantuan dari Papa. Karenanya, aku harus bekerja agar bisa kuliah.
Awal kehidupanku di perantauan, sangatlah penuh perjuangan.
Ngekos di kosan kumuh, aku pernah. Disana aku ngerasain tidur diatas kasur yang basah karena atap kamarku bocor selama musim penghujan. Dan juga kamar mandi yang lantainya meski disikat berkali-kali pakai WPC, tetap berwarna hitam karena lumutan.
Selain itu, selama 3 bulan berturut-turut, tiap harinya hanya makan roti seharga seribuan yang aku beli di warung kopi dekat kantor tempat aku magang. Yaa meski, alhamdulillahnya ada aja orang baik yang ngasih aku makan. Ohya, karena sering banget makan roti tanpa makan nasi, aku jadi punya “maag” hehehe.
Rasanya jika diingat, masih banyak perjuangan-perjuangan yang aku lalui sejak tahun 2012.
Mungkin yang sudah membaca threadku yang menceritakan bagaimana kisahku semasa SMPakan lebih tahu bagaimana kejamnya orang-orang di sekitarku memperlakukanku.
Tapi, seperti yang Papaku bilang, aku harus tetap semangat dan harus terus berperilaku baik meski dijahatin.
Selepas SMA, aku merantau ke Surabaya. Disaat itulah aku benar-benar ingin hidup mandiri tanpa bantuan dari Papa. Karenanya, aku harus bekerja agar bisa kuliah.
Awal kehidupanku di perantauan, sangatlah penuh perjuangan.
Ngekos di kosan kumuh, aku pernah. Disana aku ngerasain tidur diatas kasur yang basah karena atap kamarku bocor selama musim penghujan. Dan juga kamar mandi yang lantainya meski disikat berkali-kali pakai WPC, tetap berwarna hitam karena lumutan.
Selain itu, selama 3 bulan berturut-turut, tiap harinya hanya makan roti seharga seribuan yang aku beli di warung kopi dekat kantor tempat aku magang. Yaa meski, alhamdulillahnya ada aja orang baik yang ngasih aku makan. Ohya, karena sering banget makan roti tanpa makan nasi, aku jadi punya “maag” hehehe.
Rasanya jika diingat, masih banyak perjuangan-perjuangan yang aku lalui sejak tahun 2012.
Ohya..
Saat nanti aku berbagi cerita di thread ini, tolong jangan dihujat ya.
Sebab..
Aku bukanlah seorang penulis, jadi jangan pernah berharap lebih terhadap tulisan yang aku bagi.
Aku juga bukanlah orang hebat yang hanya ingin berbagi pengalaman yang aku alami.
Saat nanti aku berbagi cerita di thread ini, tolong jangan dihujat ya.
Sebab..
Aku bukanlah seorang penulis, jadi jangan pernah berharap lebih terhadap tulisan yang aku bagi.
Aku juga bukanlah orang hebat yang hanya ingin berbagi pengalaman yang aku alami.
Pokok Isi Cerita
Quote:
#Bagian 1
-Part 1 : Awal Mula
-Part 2 : Menjemput Restu
-Part 3 : Tahap Awal
-Part 4 : Pantang Mundur
-Part 5 : Tentang Cinta Pertama
-Part 6 : Terjebak Nostalgia
-Part 7 : Mungkin Nanti
-Part 8 : Undangan?
-Part 1 : Awal Mula
-Part 2 : Menjemput Restu
-Part 3 : Tahap Awal
-Part 4 : Pantang Mundur
-Part 5 : Tentang Cinta Pertama
-Part 6 : Terjebak Nostalgia
-Part 7 : Mungkin Nanti
-Part 8 : Undangan?
Quote:
#Bagian 2 : Proses Perekrutan Pramugari
-Part 9 : Hi, Jakarta! Be Nice Please!
-Part 10 : Hall of Fame
-Part 11 : Berpisah dengan Shasa, Bertemu dengan Wildan!
-Part 12 : Papa Yang Makin Menua
-Part 13 : Manis Dan Pahit
-Part 14 : Yok Opo Seh!
-Part 15 : Dikirim Malaikat Baik Yang Menjelma Menjadi Manusia
-Part 16 : Medical Examination
-Part 17 : Curhat Dadakan, Berujung Menyesakkan
-Part 18 : Menjelang Tahun Baru
-Part 19 : Selamat Datang Tahun 2017!
-Part 20 : Made Darma
-Part 21 : Hari Yang Kutunggu
-Part 22 : PANTUKHIR!
-Part 9 : Hi, Jakarta! Be Nice Please!
-Part 10 : Hall of Fame
-Part 11 : Berpisah dengan Shasa, Bertemu dengan Wildan!
-Part 12 : Papa Yang Makin Menua
-Part 13 : Manis Dan Pahit
-Part 14 : Yok Opo Seh!
-Part 15 : Dikirim Malaikat Baik Yang Menjelma Menjadi Manusia
-Part 16 : Medical Examination
-Part 17 : Curhat Dadakan, Berujung Menyesakkan
-Part 18 : Menjelang Tahun Baru
-Part 19 : Selamat Datang Tahun 2017!
-Part 20 : Made Darma
-Part 21 : Hari Yang Kutunggu
-Part 22 : PANTUKHIR!
Quote:
#Bagian 3
-Part 23 : Kesempatan Kedua
-Part 24 : Accedere
-Part 25 : Tentang Rey!
-Part 26 : Become In Love
-Part 27 : Buket Mawar Merah
-Part 28 : Out Of Control
-Part 29 : Di Zangrandi
-Part 30 : Pantukhir Kedua
-Part 31 : Si Paling Inisiatif
-Part 32 : Agnes
-Part 33 : Cemburu
-Part 34 : Rey!?
-Part 35 : Ternyata…
-Part 36 : Di Puncak Bromo
-Part 37 : Berpisah
-Part 38 : Hasil Pantukhir
-Part 39 : Tyas!
-Part 40 : Di Kampung Halaman
-Part 41 : Berpamitan
-Part 23 : Kesempatan Kedua
-Part 24 : Accedere
-Part 25 : Tentang Rey!
-Part 26 : Become In Love
-Part 27 : Buket Mawar Merah
-Part 28 : Out Of Control
-Part 29 : Di Zangrandi
-Part 30 : Pantukhir Kedua
-Part 31 : Si Paling Inisiatif
-Part 32 : Agnes
-Part 33 : Cemburu
-Part 34 : Rey!?
-Part 35 : Ternyata…
-Part 36 : Di Puncak Bromo
-Part 37 : Berpisah
-Part 38 : Hasil Pantukhir
-Part 39 : Tyas!
-Part 40 : Di Kampung Halaman
-Part 41 : Berpamitan
Quote:
#Bagian 4 : Initial Flight Attendant’s Ground Training
-Briefing and Sign Contract :
-Part 42 : Sekilas Tentang Ground Training
-Part 43 : Kog Begini Amat Sih?!
###
-Part 44 : Drama Perkara Sepatu
-Part 45 - Astaga!!
-Part 46 : KACAU!
-Part 47 : Drama di Hari Pertama
-Part 48 : Apa Benar FA Harus Deketin Pilot Agar Jam Terbangnya Banyak?
-Part 49 : Jawaban Dari Pertanyaan Mia
-Part 50 : Learning By Doing
-Part 51 : Tentang Chapter Lima dan CET
-Part 52 : Rey Datang Lagi
-Part 53 : Tersimpul Luka Kedua Kali
-Part 54 : White Horse
-Part 55 : Menjelang Flight Training
-Part 56 : Overthinking!
-Briefing and Sign Contract :
-Part 42 : Sekilas Tentang Ground Training
-Part 43 : Kog Begini Amat Sih?!
###
-Part 44 : Drama Perkara Sepatu
-Part 45 - Astaga!!
-Part 46 : KACAU!
-Part 47 : Drama di Hari Pertama
-Part 48 : Apa Benar FA Harus Deketin Pilot Agar Jam Terbangnya Banyak?
-Part 49 : Jawaban Dari Pertanyaan Mia
-Part 50 : Learning By Doing
-Part 51 : Tentang Chapter Lima dan CET
-Part 52 : Rey Datang Lagi
-Part 53 : Tersimpul Luka Kedua Kali
-Part 54 : White Horse
-Part 55 : Menjelang Flight Training
-Part 56 : Overthinking!
Quote:
#Bagian 5 : Flight Training
-Part 57 : Junior Selalu Salah
-Part 58 : Briefing Before Flight
-Part 59 : About Preflight Check
-Part 60 : Company Check
-Part 61 : Berjuang Lagi!
-Part 62 : Jungle And Sea Survival Part I
-Part 63 : Jungle And Sea Survival Part II
-Part 64 : Jungle And Sea Survival Part III
-Part 65 : Jungle And Sea Survival Part IV
-Part 66 : CCFA & DGCA Check
-Part 57 : Junior Selalu Salah
-Part 58 : Briefing Before Flight
-Part 59 : About Preflight Check
-Part 60 : Company Check
-Part 61 : Berjuang Lagi!
-Part 62 : Jungle And Sea Survival Part I
-Part 63 : Jungle And Sea Survival Part II
-Part 64 : Jungle And Sea Survival Part III
-Part 65 : Jungle And Sea Survival Part IV
-Part 66 : CCFA & DGCA Check
Quote:
#Bagian 6 : Kehidupan Seorang Pramugari
-Part 67 : Persiapan Untuk Terbang
-Part 68 : My First Flight
-Part 69 : Rian dan Ihsan
-Part 70 : Setan Penjaga Kamar Vs Senior Ala Ala
-Part 71 : Kisah Kasih Tak Sampai
-Part 72 : Padaido
-Part 73 : Hubungan Tanpa Status
-Part 74 : Mimpi Aneh
-Part 75 : Putri Kebaya
-Part 76 : Kamu Mau Jadi Pramugari Yang Seperti Apa?
-Part 77 : Turbulensi
-Part 78 : Hari-hari Bersama Papa
-Part 79 : Papa, It’s My Birthday!
-Part 80 : Duka Yang Bertubi
-Part 81 : Flashback to 2017
-Part 82 : Tentang Aku dan Dia
-Part 67 : Persiapan Untuk Terbang
-Part 68 : My First Flight
-Part 69 : Rian dan Ihsan
-Part 70 : Setan Penjaga Kamar Vs Senior Ala Ala
-Part 71 : Kisah Kasih Tak Sampai
-Part 72 : Padaido
-Part 73 : Hubungan Tanpa Status
-Part 74 : Mimpi Aneh
-Part 75 : Putri Kebaya
-Part 76 : Kamu Mau Jadi Pramugari Yang Seperti Apa?
-Part 77 : Turbulensi
-Part 78 : Hari-hari Bersama Papa
-Part 79 : Papa, It’s My Birthday!
-Part 80 : Duka Yang Bertubi
-Part 81 : Flashback to 2017
-Part 82 : Tentang Aku dan Dia
Diubah oleh aymawishy 02-02-2024 01:38
![lifi1994](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/06/23/default.png)
![Nankendra](https://s.kaskus.id/user/avatar/2010/10/18/avatar2171039_1.gif)
![snf0989](https://s.kaskus.id/user/avatar/2018/05/16/avatar10214079_360.gif)
snf0989 dan 45 lainnya memberi reputasi
46
60.3K
Kutip
1K
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Stories from the Heart](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-51.png)
Stories from the Heart![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
31.6KThread•43KAnggota
Tampilkan semua post
![aymawishy](https://s.kaskus.id/user/avatar/2021/12/12/avatar11138712_5.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
aymawishy
#154
Part 42 - Sekilas Tentang Ground Training
Spoiler for Sekilas Tentang Ground Training:
Di tanggal 1 Juni 2017, aku kembali mendarat di Soekarno-Hatta untuk ke sekian kalinya.
Jika diingat-ingat, pertama kali aku mendarat di bandara ini saat aku akan mengikuti perekrutan FA beberapa bulan lalu.
Kedua, saat aku akan Medical Examination menjelang tahun baru.
Ketiga, saat aku akan Pantukhir Tahap Pertama dan aku gagal disana karena wajahku yang jerawatan.
Keempat, saat aku akan Pantukhir Tahap Kedua dengan wajahku yang kembali normal.
Dan kelima adalah hari ini, disaat aku benar-benar harus pindah dari kota rantau pertama ke kota rantau kedua, entah hingga berapa lama.
Bukan tanpa tujuan aku berada disini, namun ada banyak harap dan cita-cita yang harus ku capai kali ini.
Semoga kemudahan dan kelancaran selalu membersamai.
// 18.15 Mba Dila : Dek, udah landing? //
// 18.20 Anes : Sudah Mba.. aku masih nunggu bagasi ya.. //
// 18.23 Mba Dila : Oke deh. Hati-hati yaa.. //
Malam itu, aku akan menginap (lagi) di kontrakan Mba Dila, sampai ada perintah dari perusahaan untuk aku tinggal di mess bersama rekan-rekan batch lainnya.
Setibanya di kontrakan Mba Dila, rupanya aku tak hanya disambut olehnya, namun juga disambut oleh teman-teman kerjanya. Ada Mba Tika, Mba Risa, Mas Han, Bang Fuad, dan dua teman Mba Dila lagi yang ku lupa namanya siapa.
Mereka kerja di perusahaan yang sama denganku, namun di divisi yang berbeda. Mas Han di bagian HRD. Mba Tika, Mba Risa, dan Bang Fuad di bagian quality safety. Sedang Mba Dila dan dua temannya yang ku lupa namanya, di bagian inflight service.
Malam itu kami sangat asik bermain kartu UNO hingga larut malam setelah kami makan-makan.
Padahal kami baru saja saling mengenal beberapa jam lalu, tapi rasanya sudah saling mengenal sejak kapan tau.
———
2 Juni 2017, Jum’at
Sekitar jam dua siang, aku sudah berada di dalam aula tempat biasa kami berkumpul saat perekrutan. Kala itu aku tak kalah gugupnya dengan saat aku kesini untuk mengikuti berbagai proses seleksi. Mungkin karena tempat dan suasananya yang sama-sama menegangkan ya?
Disana, aku hanya bertemu dengan dua puluh dua kandidat (seharusnya dalam satu batch berjumlah dua puluh empat kandidat), terdiri dari tiga kandidat pria dan sembilan belas kandidat perempuan. Rupanya ada satu kandidat yang tak hadir siang itu.
Aku mendapatkan informasi bahwa satu kandidat tersebut tak melanjutkan proses briefingdan sign contract hari ini, sebab dia sudah lolos sebagai pramugari maskapai swasta milik negara tetangga.
“Hai Mba Anes!”, sapa salah satu kandidat berperawakan tinggi dengan rambut di croissant. Sekilas wajahnya mirip dengan Zendaya, pacar Tom Holland pemeran Spiderman : No Way Home.
“Hai, Triii!! Apa kabar?”
“Baik. Mba apa kabar?”
“Alhamdulillah juga baik. Seneng deh bisa ketemu lagi..”, jawabku penuh antusias.
“Iyaa nih aku juga seneng banget ketemu Mba!!”, ujar Tri lebih antusias dariku.
Tak berselang lama, ada beberapa orang berjalan berbaris yang semuanya berjas hitam dan membawa beberapa stopmap biru di tangan kirinya dengan wajah yang sangat serius memasuki aula.
Ku lihat Mba Anastasya juga membersamai mereka di barisan paling belakang.
Kemudian, dia segera berjalan menuju podium dan segera meraih pengeras suara hitam tanpa kabel itu.
“Tes-tes”, ujarnya kemudian.
“Selamat Sore, Calon Kandidat Flight Attendant Batch 50!!”, sapanya kemudian.
“Selamat Sore!!”, jawab kami serempak.
“Saya Anastasya yang pada kesempatan kali ini menjadi moderator, ingin mengucapkan selamat kepada kalian yang sore ini telah hadir disini.”, selain memperkenalkan diri dan mengucapkan selamat kepada kami, Mba Anastasya juga memperkenalkan satu per satu siapa saja mereka yang berjas hitam yang rupanya mereka itu adalah bagian dari legal officer.
Dan dia juga memperkenalkan seorang wanita berperawakan tinggi kurus yang sore itu mengenakan kemeja berlengan panjang berwarna putih yang lengannya ia tekuk hingga siku serta bercelana jeans berwarna navy, yang disebut-sebut sebagai Mom Ule.
Selain memperkenalkan siapa saja yang tengah hadir di acara sore itu, Mba Anastasya juga menyampaikan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh kami selama acara berlangsung.
“Kepada Mom Ule, kami persilakan.”, ujarnya pada akhirnya setelah sebelumnya dijelaskan bahwa Mom Ule inilah yang bertanggung jawab penuh atas ground training Initial FA, sebab dia adalah ketua koordinatornya.
Mom Ule pun segera beranjak dari tempat duduknya dan segera mengambil alih pengeras suara dari Mba Anastasya. Kami pun menyambutnya dengan tepuk tangan meriah.
Dan siapa sangka bahwa ternyata Mom Ule membeberkan pidatonya kepada kami full berbahasa Inggris.
Yang intinya seperti ini :
“Hai kalian semua, jangan berbangga diri dulu, karena kalian disini statusnya masih trainee atau siswa! Bukan FA!
Untuk menjadi FA, prosesnya masih panjang! Kalian harus mengikuti ground training lebih dulu selama tiga bulan lamanya bersama saya juga instruktur-instruktur terbaik lainnya.
Kalian bisa melihat kegiatan kalian tiga bulan ke depan di jadwal yang telah dibagikan!
Sedikit informasi, setiap kalian selesai menerima satu materi, akan ada ujian tertulis berupa pilihan ganda juga essay. Begitu seterusnya.
Jika hasil ujian kalian tidak mencapai nilai 85, maka kalian wajib mengikuti ujian lagi di hari yang sama.
Selama ujian, jika diketahui ada yang bekerja sama atau menyontek dan semacamnya, akan dikenakan sanksi yang tegas!
Kenapa?
Karena ini menyangkut keselamatan kalian dan juga penumpang! Gak ada yang main-main kalau soal nyawa!
Jika kalian tidak sanggup, bilang tidak sanggup!
Jangan berpura-pura karena itu akan membahayakan ke depannya! Paham ya??
Di akhir proses ground training nanti, kalian akan menghadapi dua ujian tulis lagi.
Yang pertama uji kemampuan dari Maskapai, dimana soal-soalnya dibuat oleh instruktur maskapai kita.
Yang kedua, uji kemampuan dari negara, dimana soal-soalnya dibuat oleh inspektur penerbangan dari Direktorat Kelaikudaraan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.
Adapun syarat untuk bisa mengikuti ujian negara adalah lolos di ujian yang diberikan oleh maskapai, dimana nilainya tidak boleh kurang dari 85!
Jika diantara kalian ada yang tidak berhasil meraih nilai 85, maka akan diberikan kesempatan mengulang ujian sebanyak dua kali. Jika tidak berhasil juga, maka ‘dia’ dinyatakan tidak layak dan tidak mampu untuk mengikuti ujian negara, dan akan dipulangkan!
Di ujian negara, kesempatan mengulang ujian hanya satu kali! Jadi pastikan kalian benar-benar mampu dan memahami semua materi yang telah diajarkan selama tiga bulan lamanya.
Bagaimana jika kalian dinyatakan tidak lolos ujian negara? Kalian gagal dan akan segera dipulangkan!
Lalu bagaimana jika kalian lolos ujian negara? Maka kalian akan memasuki tahap selanjutnya, yaitu flight training!
Untuk lebih detailnya, flight training akan dijelaskan oleh Mas Yadi nanti!
Jadi pesan saya, bersungguh-sungguhlah, berusaha keraslah, dan lakukan yang terbaik!”
Jujur, membayangkan penjelasannya saja, aku pusing.
Tak ku sangka aku akan melalui hari-hari yang berat.
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
Jika diingat-ingat, pertama kali aku mendarat di bandara ini saat aku akan mengikuti perekrutan FA beberapa bulan lalu.
Kedua, saat aku akan Medical Examination menjelang tahun baru.
Ketiga, saat aku akan Pantukhir Tahap Pertama dan aku gagal disana karena wajahku yang jerawatan.
Keempat, saat aku akan Pantukhir Tahap Kedua dengan wajahku yang kembali normal.
Dan kelima adalah hari ini, disaat aku benar-benar harus pindah dari kota rantau pertama ke kota rantau kedua, entah hingga berapa lama.
Bukan tanpa tujuan aku berada disini, namun ada banyak harap dan cita-cita yang harus ku capai kali ini.
Semoga kemudahan dan kelancaran selalu membersamai.
// 18.15 Mba Dila : Dek, udah landing? //
// 18.20 Anes : Sudah Mba.. aku masih nunggu bagasi ya.. //
// 18.23 Mba Dila : Oke deh. Hati-hati yaa.. //
Malam itu, aku akan menginap (lagi) di kontrakan Mba Dila, sampai ada perintah dari perusahaan untuk aku tinggal di mess bersama rekan-rekan batch lainnya.
Setibanya di kontrakan Mba Dila, rupanya aku tak hanya disambut olehnya, namun juga disambut oleh teman-teman kerjanya. Ada Mba Tika, Mba Risa, Mas Han, Bang Fuad, dan dua teman Mba Dila lagi yang ku lupa namanya siapa.
Mereka kerja di perusahaan yang sama denganku, namun di divisi yang berbeda. Mas Han di bagian HRD. Mba Tika, Mba Risa, dan Bang Fuad di bagian quality safety. Sedang Mba Dila dan dua temannya yang ku lupa namanya, di bagian inflight service.
Malam itu kami sangat asik bermain kartu UNO hingga larut malam setelah kami makan-makan.
Padahal kami baru saja saling mengenal beberapa jam lalu, tapi rasanya sudah saling mengenal sejak kapan tau.
———
2 Juni 2017, Jum’at
Sekitar jam dua siang, aku sudah berada di dalam aula tempat biasa kami berkumpul saat perekrutan. Kala itu aku tak kalah gugupnya dengan saat aku kesini untuk mengikuti berbagai proses seleksi. Mungkin karena tempat dan suasananya yang sama-sama menegangkan ya?
Disana, aku hanya bertemu dengan dua puluh dua kandidat (seharusnya dalam satu batch berjumlah dua puluh empat kandidat), terdiri dari tiga kandidat pria dan sembilan belas kandidat perempuan. Rupanya ada satu kandidat yang tak hadir siang itu.
Aku mendapatkan informasi bahwa satu kandidat tersebut tak melanjutkan proses briefingdan sign contract hari ini, sebab dia sudah lolos sebagai pramugari maskapai swasta milik negara tetangga.
“Hai Mba Anes!”, sapa salah satu kandidat berperawakan tinggi dengan rambut di croissant. Sekilas wajahnya mirip dengan Zendaya, pacar Tom Holland pemeran Spiderman : No Way Home.
“Hai, Triii!! Apa kabar?”
“Baik. Mba apa kabar?”
“Alhamdulillah juga baik. Seneng deh bisa ketemu lagi..”, jawabku penuh antusias.
“Iyaa nih aku juga seneng banget ketemu Mba!!”, ujar Tri lebih antusias dariku.
Tak berselang lama, ada beberapa orang berjalan berbaris yang semuanya berjas hitam dan membawa beberapa stopmap biru di tangan kirinya dengan wajah yang sangat serius memasuki aula.
Ku lihat Mba Anastasya juga membersamai mereka di barisan paling belakang.
Kemudian, dia segera berjalan menuju podium dan segera meraih pengeras suara hitam tanpa kabel itu.
“Tes-tes”, ujarnya kemudian.
“Selamat Sore, Calon Kandidat Flight Attendant Batch 50!!”, sapanya kemudian.
“Selamat Sore!!”, jawab kami serempak.
“Saya Anastasya yang pada kesempatan kali ini menjadi moderator, ingin mengucapkan selamat kepada kalian yang sore ini telah hadir disini.”, selain memperkenalkan diri dan mengucapkan selamat kepada kami, Mba Anastasya juga memperkenalkan satu per satu siapa saja mereka yang berjas hitam yang rupanya mereka itu adalah bagian dari legal officer.
Dan dia juga memperkenalkan seorang wanita berperawakan tinggi kurus yang sore itu mengenakan kemeja berlengan panjang berwarna putih yang lengannya ia tekuk hingga siku serta bercelana jeans berwarna navy, yang disebut-sebut sebagai Mom Ule.
Selain memperkenalkan siapa saja yang tengah hadir di acara sore itu, Mba Anastasya juga menyampaikan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh kami selama acara berlangsung.
“Kepada Mom Ule, kami persilakan.”, ujarnya pada akhirnya setelah sebelumnya dijelaskan bahwa Mom Ule inilah yang bertanggung jawab penuh atas ground training Initial FA, sebab dia adalah ketua koordinatornya.
Mom Ule pun segera beranjak dari tempat duduknya dan segera mengambil alih pengeras suara dari Mba Anastasya. Kami pun menyambutnya dengan tepuk tangan meriah.
Dan siapa sangka bahwa ternyata Mom Ule membeberkan pidatonya kepada kami full berbahasa Inggris.
Yang intinya seperti ini :
“Hai kalian semua, jangan berbangga diri dulu, karena kalian disini statusnya masih trainee atau siswa! Bukan FA!
Untuk menjadi FA, prosesnya masih panjang! Kalian harus mengikuti ground training lebih dulu selama tiga bulan lamanya bersama saya juga instruktur-instruktur terbaik lainnya.
Kalian bisa melihat kegiatan kalian tiga bulan ke depan di jadwal yang telah dibagikan!
Sedikit informasi, setiap kalian selesai menerima satu materi, akan ada ujian tertulis berupa pilihan ganda juga essay. Begitu seterusnya.
Jika hasil ujian kalian tidak mencapai nilai 85, maka kalian wajib mengikuti ujian lagi di hari yang sama.
Selama ujian, jika diketahui ada yang bekerja sama atau menyontek dan semacamnya, akan dikenakan sanksi yang tegas!
Kenapa?
Karena ini menyangkut keselamatan kalian dan juga penumpang! Gak ada yang main-main kalau soal nyawa!
Jika kalian tidak sanggup, bilang tidak sanggup!
Jangan berpura-pura karena itu akan membahayakan ke depannya! Paham ya??
Di akhir proses ground training nanti, kalian akan menghadapi dua ujian tulis lagi.
Yang pertama uji kemampuan dari Maskapai, dimana soal-soalnya dibuat oleh instruktur maskapai kita.
Yang kedua, uji kemampuan dari negara, dimana soal-soalnya dibuat oleh inspektur penerbangan dari Direktorat Kelaikudaraan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.
Adapun syarat untuk bisa mengikuti ujian negara adalah lolos di ujian yang diberikan oleh maskapai, dimana nilainya tidak boleh kurang dari 85!
Jika diantara kalian ada yang tidak berhasil meraih nilai 85, maka akan diberikan kesempatan mengulang ujian sebanyak dua kali. Jika tidak berhasil juga, maka ‘dia’ dinyatakan tidak layak dan tidak mampu untuk mengikuti ujian negara, dan akan dipulangkan!
Di ujian negara, kesempatan mengulang ujian hanya satu kali! Jadi pastikan kalian benar-benar mampu dan memahami semua materi yang telah diajarkan selama tiga bulan lamanya.
Bagaimana jika kalian dinyatakan tidak lolos ujian negara? Kalian gagal dan akan segera dipulangkan!
Lalu bagaimana jika kalian lolos ujian negara? Maka kalian akan memasuki tahap selanjutnya, yaitu flight training!
Untuk lebih detailnya, flight training akan dijelaskan oleh Mas Yadi nanti!
Jadi pesan saya, bersungguh-sungguhlah, berusaha keraslah, dan lakukan yang terbaik!”
Jujur, membayangkan penjelasannya saja, aku pusing.
Tak ku sangka aku akan melalui hari-hari yang berat.
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
Diubah oleh aymawishy 11-01-2023 01:55
![nomorelies](https://s.kaskus.id/user/avatar/2014/12/12/avatar7457792_2.gif)
![delet3](https://s.kaskus.id/user/avatar/2015/10/18/avatar8286249_1.gif)
![wakazsurya77](https://s.kaskus.id/user/avatar/2022/01/01/default.png)
wakazsurya77 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Kutip
Balas
Tutup