Cerita disaat mendampingi istri melahirkan

Sebenernya aku ingin berbagi cerita ketika mendampingi istri melahirkan untuk anak yang ke dua. Tapi setelah kupikir pikir anak pertama pun tak kalah seru ceritanya.
Aku yang belum punya pekerjaan tetap dan tanpa modal persiapan melahirkan ( karena aku meninggalkan semua harta dan usaha demi seorang wanita yang menurut ku terbaik). Aku pun menikah tanpa restu orang tua.
Hanya bermodal Jamkesmas subuh-subuh bergegas pergi ke rumah sakit karena istri q sudah mengeluarkan tanda ( pembukaan 2).

Ketika sampai dirumah sakit suster menyuruh menyelesaikan administrasi dahulu. Aku harus bolak balik photo copy dan membawa berkas2 yang diperlukan oleh petugas dan istri pun masuk kedalam ruang bersalin saat itu aku masih bisa mendampingi kedalam ruangan.

Proses pembukaan termasuk cepat ( kata susternya,aku sendiri ga tau kategori cepat melahirkan itu seperti apa ). Ketika itu aku disuruh lagi oleh suster untuk menebus alat dan obat yang aku sendiri ga tau gunanya untuk apa ?. Ketika balik dari apotek ternyata aku dilarang masuk ruangan (padahal katanya suster aku harus mendampingi istri). Kutunggu diluar sambil sedikit sedikit mengintip kok ga dipanggil panggil untuk mendampingi? Sampai siang hari aq masih tidak boleh kedalam ruangan, ketika suster keluar dan memanggil "suami nyonya siti" aku pun langsung berdiri ( walau aku ga yakin juga, mang siti namanya cuma satu ) berharap dapat masuk kedalam ternyata hanya disuruh untuk membeli minuman untuk istri didalam, sambil membawa segelas teh hangat ingin masuk keruangan dan lagi2 tidak boleh masuk kedalam (mungkin karena gratis kali ya ).

Sampai menjelang ashar tiba2 ada beberapa bayi yang keluar dari ruangan entah mengapa salah satu bayi kecil itu seperti memanggilku , aku pun mendekati dan bertanya pada susternya " maaf mbak ini bayi nyonya siti?" ( Sekali lagi aq cuman nebak memang siti cuman satu) suster menjawab "ya pak ini bayinya", " saya suaminya sus, saya mau adzan buat anak saya", suternya mengernyitkan dahinya ( sepertinya suster ga percaya istri q umur 20 tahun tapi mungil seperti anak 17an suer, aq yang umur 25 tapi seperti 35 ) " oh iya pak, sebentar bayinya saya bersihkan dulu". Dan aq pun bisa mengadzani anak ku dengan tatapan kosong (maaf nak kamu lahir disaat ortu mu tidak punya uang sama sekali, dan uang beras sudah habis untuk ongkos biaya persalinanmu ).

Nb : semoga anak ku beneran anakku (karena cuman nebak doang ) dan didalam ruangan nama siti mang cuman satu... Karena anaknya sekarang sudah remaja, dia sangat aktif,kritis,pintar bersosialisasi dan mempunyai empati yang tinggi.

Bagian 2 : melahirkan anak kedua aku jadi pemeran AV ditonton perawat dan dokter

https://www.kaskus.co.id/show_post/6...e0c1779a61e092