Bagi Agan pemerhati alutsista, khususnya segmen pesawat tempur, pasti tak asing dengan F/A-18 Hornet yang dioperasikan TUDM (Tentera Udara Diraja Malaysia). Dan pada 16 Desember lalu, TUDM memperingati 25 tahun pengabdian pesawat rancangan McDonnel Douglass tersebut. Mengutip artikel Defence Security Asia, peringatan 25 tahun Hornet dilakukan di hangar Skadron No,18 dan dipimpin Panglima TUDM Jenderal Tan Sri Dato’ Sri Mohd Asghar Khan bin Goriman Khan RMAF dan dihadiri sekitar 500 orang.

Dalam perayaan tersebut sebuah F/A-18D versi kursi tandem tampil dengan livery khusus, yakni memakai warna abu-abu, hitam dan kuning. Di badan dan sirip tegak pesawat juga terdapat angka 25, yang menanadakan usia operasional pesawat. Pada sirip tegak pesawat juga ada silut gambar petir.

Sebagai tambahan informasi, Skadron No.18 beroperasi sejak Juli 1997. Skadron ini punya slogan “Melestarikan Warisan”yang punya arti melestarikan warisan untuk masa depan yang lebih baik bagi Angkatan Udara Malaysia (TUDM). Hornet Malaysia juga pernah mengikuti Exercise Pitch Black di Australia pada 2008 dan 2018, serta tampil dalam Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) air show dan beberapa pertunjukan udara lain di dalam negeri. Serta pada 2013 digunakan untuk menggempur pemberontak Sulu.



Beroperasi sejak 1997, Malaysia saat ini mengoperasikan sekitar 8 unit F/A-18D Hornet dengan konfigurasi dua tempat duduk. Pada tahun 2014, Malaysia meluncurkan program SCS 25X untuk upgrade kedelapan pesawat tersebut. Program ini kabarnya mulai direalisasikan pada tahun ini. Dengan upgrade tersebut, Malaysia bisa mengoperasikan Hornet sampai tahun 2035.

Di sisi lain, untuk menambah kekuatan armada Hornet yang dimiliki, pada akhir tahun 2021 lalu; Malaysia berminat membeli 33 unit F/A-18C/D bekas Kuwait. Tapi sampai saat ini tidak diketahui kelanjutannya. Dan sama seperti Indonesia, Malaysia pun kini sedang berupaya memodernisasi pesawat tempurnya. MiG-35 dari Rusia hingga Tejas dari India sempat dikabarkan sempat masuk radar Negeri Jiran, dan yang terbaru Malaysia dilaporkan telah sepakat membeli FA-50 dari Korea Selatan untuk segmen pesawat tempur ringan.





\
Referensi Tulisan: Defence Security Asia
Sumber Foto: TUDM