7 Media Tanam  Terbaik untuk Tanaman Hidroponik





Sistem tanam hidroponik di Indonesia sudah tidak asing lagi tentunya. Budidaya tanaman dengan sistem tanam hidroponik di Indonesia sudah mulai dikenal sejak tahun 1980-an.

Sejak saat itu, budidaya tanaman tanpa media tanah mulai populer di masyarakat. Dengan budidaya tanaman secara tanam hidroponik bisa memberikan hasil produksi tanaman jauh lebih baik dan lebih banyak. Hal ini karena proses tanam hidroponik mulai dari pembibitan sampai panen tidak membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan budidaya tanaman secara konvensional.

Lalu, apa itu sistem tanam hidroponik itu, apa saja kelebihan dan kekurangannya dan media tanam apa saja yang bisa digunakan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem tanam hidroponik.

Kamu suka bercocok tanam dan ingin mulai mencoba sistem tanam hidroponik? Bila ya, maka hal pertama yang perlu kamu tahu adalah media tanam hidroponik yang bagus untuk tanaman.

Biasanya, sistem tanam hidroponik digunakan untuk menanam sayuran dengan lahan terbatas dan lebih praktis. Karena tidak menggunakan tanah, untuk itulah kita perlu memakaii media tanam hidroponik yang berkualitas.

Umumnya, tanaman yang dapat tumbuh secara media tanam hidroponik pada media lembab yaitu paprika, tomat, mentimun, stroberi, dan selada. Dalam bahasa ilmiah, istilah hidroponik memiliki arti yaitu ‘air yang bekerja’. Karena tidak menggunakan media tanah seperti budidaya tanaman konvensional, media tanam hidroponik menggunakan air untuk bekerja menumbuhkan tanaman, menyediakan oksigen dan nutrisi untuk tanaman.

Jenis Media Tanam untuk Hidroponik

Lalu, seperti apa media tanam hidroponik yang baik untuk tanaman ? Simak artikel berikut ini.



1. Kapas

Media tanam hidroponik pertama yang mungkin sudah tidak asingg bagi kamu adalah kapas. Biasanya, kapass digunakan untuk membantu proses penyemaian benih sebelum kamu memindahkannya ke media tanam tanah.

Pada sistem tanam hidroponik, kapas dapat memberikan nutrisi yang sangat banyak bagi tumbuhan kamu. Hal ini dikarenakan kemampuan kapas sangat baik sekali dalam menyerap air.

Tidak asing lagi bila banyak petani hidroponik yang menggunakan media tanam kapas ini. Apalagi, kapas sangat mudah ditemukan di mana pun.

 2. Arang sekam

Kamu juga dapat menggunakan arang sekam sekam sebagai media tanam hidroponik. Arang sekam mempunyai banyak sekali kelebihan, seperti bahan pembuatannya sangat mudah didapatkan, harganya pun terjangkau, kemampuan mengikat airnya sangat tinggi, dan ramah lingkungan.

Selain itu, arang sekam juga memiliki bobot yang kecil, steril dari gangguan jamur atau bakteri, serta kandungan pH netral. Kamu dapat menggunakan media tanam hidroponik arang sekam untuk menanam timun, paprika, dan tomat.

Namun, arang sekam sangat sulit kamu temukan sehingga kamu terkadang harus membuatnya sendiri dirumah. Media tanam hidroponik menggunakan arang sekam hanya dapat kamu gunakan maksimal dua kali saja.

3. Rockwool



Media tanam hidroponik lainnya yang dapat kamu gunakan adalah rockwool.  Sesuai dengan namanya, rockwool adalah wol atau mineral fiber dari batuan (basalt,batu bara,dan kaca), ataupun kapur.

Ada juga yang terbuat dari bahan keramik yang dicairkan menggunakan suhu tinggi, kemudian dipintal menjadi serat, seperti permen kapas dan wool.

Setelah hasil pintalan sudah memadat dan dingin, serat tersebut akan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan. Kelebihan rockwool yaitu mampu menggalang air sehingga pertumbuhan akar tanaman dan penyerapan nutrisi menjadi lebih baik.

Selain itu, rockwool juga sangat ramah lingkungan, mampu menjaga tumbuhan tetap lurus, terhindar dari berbagai macam penyakit tanaman, mengurangi penggunaan disinfektan, dan lain-lain.

Sayangnya, karena bobot rockwool sangat kecil, media tanam hidroponik ini  mudah terbang terbawa angin.

Selain itu, rockwool pun memiliki kandungan pH yang memadai bagi beberapa jenis tanaman. Jadi, kamu harus mengetahui jenis tanaman apa saja yang bisa menggunakan media tanam hidroponik.

4. Kerikil

Siapa bilang batu tidak bisa kamu manfaatkan untuk bercocok tanam? Kamu bisa memanfaatkan batu kerikil pada sistem tanam hidroponik, lho! Memang, umumnya kerikil sering dijadikan hiasan untuk mempercantik akuarium dan tanaman hias. Namun, karena ukuran kerikil memiliki banyak pori-pori, maka bisa meringankan pengedaran udara dan unsur hara pada tanaman. Ada pun, pori-pori ini juga dapat mendukung pertumbuhan akar agar lebih baik, lho. Kelemahan dari kerikil yaitu agak sulit mengikat air. Untuk itulah, kamu hendaklah lebih sering menyiram tanaman hidroponik agar tidak kekurangan air.

5. Hydroton

Mungkin nama ini agak asing bagi kamu, bukan? Hydroton yaitu pelet tanah liat yang juga sering dimanfaatkan untuk media tanam hidroponik. Kelebihan dari Hydroton yaitu dapat melancarkan nutrisi ke aliran air dengan Ph netral.

Ada pun, media tanam ini pun berbentuk bulat sehingga bisa menjaga keseimbangan air, juga oksigen pada tanaman. Dengan demikian, tanaman hidroponik tidak akan terlalu basah atau kering.

Akan tetapi, kelemahan yang dimiliki oleh hydroton hanya satu, yaitu bobotnya agak berat. Jadi, kamu mesti memperhatikan saat memakai media tanam ini.

6. Perlite

Perlite adalah kaca vulkanis dengan kandungan air yang agak banyak. Media tanam hidroponik terbuat dari hidrasi batuan obsidian dan tingkat retensi oksigen terunggul daripada media tanam lainnya.

Tetapi, kamu tidak dapat memanfaatkan perlite sendiri. Untuk itulah, kamu dapat menggabungkannya dengan media lainnya, yaitu vermikulit atau sabut kelapa.

7. Sabut kelapa

Sabut kelapa acap kali dibuang oleh para pedagang buah tropis karena diduga sudah tidak memiliki fungsi lagi. Sementara itu, kamu bisa memanfaatkannya sebagai media tanam hidroponik yang baik, lho.

Sabut kelapa sangat kaya akan nutrisi untuk tumbuhan dan bisa menghindarinya dari jamur pengganggu. Dengan memanfaatkan media tanam ini, tanaman hidroponik kamu bisa menjadi lebih kuat.

Selain itu, sabut kelapa pun dapat mengatur rasio udara dan air pada tumbuhan. Inilah yang bisa membuat tanaman kamu jadi tumbuh lebih subur.


Sumber : TANAMAN HIDROPONIK