Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

DailyBugleAvatar border
TS
DailyBugle
Antara Bom Bunuh Diri dan Jihad dalam Islam, UAS Jelaskan Masalah Mati Syahid
Antara Bom Bunuh Diri dan Jihad dalam Islam, UAS Jelaskan Masalah Mati Syahid

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Ustadz Abdul Somad menjelaskan soal bom bunuh diri dan jihad dalam Islam.

Diklarifikasi Ustadz Abdul Somad, terdapat perbedaan kondisi di suatu tempat yang menjadi medan peperangan misalnya Palestina dengan di kawasan negara-negara lain.

Hal ini sebab, Ustadz Abdul Somad menuturkan Nabi Muhammad SAW pun membedakan antara non muslim yang di Mekkah dan di Madinah.

Sebagaimana diketahui, Insiden bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, pagi ini, Rabu (7/12/2022).

Kabar tersebut dibenarkan oleh Kombes Pol Aswin, Kapolrestabes Bandung.

Disebutkan terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar tewas di tempat. Sementara akibat bom bunuh diri itu mengakibatkan beberapa polisi terluka.

Bom bunuh diri terjadi saat Polsek Astana Anyar mengadakan apel pagi. Kombes Pol Aswin mengatakan tiga polisi mengalami luka bakar dan saat ini mendapat perawatan di rumah sakit.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan Nabi Muhammad SAW hidup berdampingan dengan non muslim di Madinah, berbeda halnya dengan non muslim di Mekkah.

"Di Madinah Rasulullah SAW hidup bersama Bani Qainuqa, Bani Nadhir dan Bani Quraizhah serta kampung lainnya yang dihuni non muslim. Sedangkan Abu Jahal, Abu Lahab, Abu Supyan sewaktu belum masuk Islam yang ada di Mekkah, Nabi SAW tidak berdampingan atau tidak bisa hidup bersama," terang Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube sahabat uas.

Hal demikian terjadi karena di Madinah, orang-orang non muslimnya damai, sedangkan yang di Mekkah kaum non muslimnya selalu ingin perang.

Berlaku pula di Palestina, tidak boleh disamakan non muslim yang ada di kawasan tersebut meliputi yahudi Israel lebih spesifiknya zionis yang selalu ingin berperang.

Sebagaimana dijelaskan di Surat Al-Mumtahanah Ayat 8

لا يَنْهَىٰكُمُ ٱللهُ عَنِ ٱلذِينَ لَمْ يُقتِلُوكُمْ فِى ٱلدينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم من دِيرِكُمْ أَن تَبَروهُمْ وَتُقْسِطُوٓا۟ إِلَيْهِمْ ۚ إِن ٱللهَ يُحِب ٱلْمُقْسِطِينَ

Lā yan-hākumullāhu 'anillażīna lam yuqātilụkum fid-dīni wa lam yukhrijụkum min diyārikum an tabarrụhum wa tuqsiṭū ilaihim, innallāha yuḥibbul-muqsiṭīn


Artinya: Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

"Indahnya bahasa Alquran, selama tidak memerangi dan mengusir sekumpulan warga dari kampungnya maka dianjurkan berbuat baik dan bersikap adil kepada mereka," jelas Ustadz Abdul Somad.

Perbuatan adil dan baik tidak berlaku di Palestina sebab Israel telah melanggar dua hal yang disebutkan yakni memerangi dan mengusir Palestina dari kampungnya. Sehingga tindakan bom bunuh diri di Palestina yang disebut mati syahid, tidak bisa digeneralisir ke daerah-daerah atau kawasan negara lain yang tidak bersifat perang.

Dalil bagi Palestina yang meledakkan bom bunuh diri di kerumunan tentara Israel disebut mati syahid diriwayatkan hadist shahih Muslim yang berbunyi:

"Jika Nabi SAW sedang berada dengan sahabat pada perang Uhud di tahun ketiga, waktu itu Nabi Muhammad SAW dikepung kaum kafir Quraisy di Mekkah yang dipimpin Abu Sufyan, yang kala itu kondisinya perang, kemudian Nabi SAW berkata kepada sahabatnya yang ada tujuh orang saat itu, Siapa yang bisa mengusir Kafir Quraisy akan mati syahid, dan akan bersama Nabi Muhammad di surga."

Maka masuklah satu persatu sahabat Nabi SAW di tengah gerombolan kaum Kafir Quraisy, maka dipastikan 90 persen pasti mati. Para sahabat menebaskan pedang di tengah-tengah kaum quraisy, lalu orang tersebut mati dalam keadaan syahid.


Ustadz Abdul Somad menegaskan gerakan mati syahid yang demikian tidak berlaku pada yang baru-baru ini terjadi yakni bom bunuh diri di Bandung.

"Jikalau dalam keadaan aman atau bertetangga tentram dan damai lantas meledakkan diri tidak berlaku pada kondisi yang demikian, tidak bisa disebut mati syahid," paparnya.

Berdasarkan pendapat Imam Syafi'i apabila ada seorang yang menyusup dalam perang dan kemungkinan mati, maka mati syahid dan bukan dianggap bunuh diri.




https://banjarmasin.tribunnews.com/2...yahid?page=all
palmox
xneakerz
letterboxd
letterboxd dan 8 lainnya memberi reputasi
5
2.4K
59
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
yess1Avatar border
yess1
#15
astagfirullah, nyebuut tadz emoticon-Kagets
b.omat
pilotugal2an541
xneakerz
xneakerz dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.