- Beranda
- Stories from the Heart
Kisah Seorang Pramugari (True Story)
...
![aymawishy](https://s.kaskus.id/user/avatar/2021/12/12/avatar11138712_5.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
aymawishy
Kisah Seorang Pramugari (True Story)
![Kisah Seorang Pramugari (True Story)](https://s.kaskus.id/images/2022/11/13/11138712_202211130230500233.png)
Di saat kau merasa hidup sendiri
Dalam kerasnya dunia
Tersenyumlah
Bila kau pun harus berputus asa
Berpikir semua kan berakhir
Tersenyumlah
Kau tak sendiri aku di sini
Menantimu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri aku di sini
Berikan tanganmu mari kita hadapi
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang dan tetap melangkah
Kau tak sendiri
Perhatikan sekitar coba kau amati
Hidup bukan sekedar tentang patah hati
Dan semua yang terjadi ambil hikmahnya
Om Iwan pun berkata "ambil indahnya"
Kau tak sendiri aku di sini
Memanggilmu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri kami di sini
Raihlah tanganku bersama kita lewati
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang teruskan melangkah
Kau tak sendiri
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kita inginkan yang kita harapkan
Hadapilah dengan hati tenang
Yakinkan dirimu
Kau tak sendiri yeah yeah yeaah
Dalam kerasnya dunia
Tersenyumlah
Bila kau pun harus berputus asa
Berpikir semua kan berakhir
Tersenyumlah
Kau tak sendiri aku di sini
Menantimu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri aku di sini
Berikan tanganmu mari kita hadapi
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang dan tetap melangkah
Kau tak sendiri
Perhatikan sekitar coba kau amati
Hidup bukan sekedar tentang patah hati
Dan semua yang terjadi ambil hikmahnya
Om Iwan pun berkata "ambil indahnya"
Kau tak sendiri aku di sini
Memanggilmu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri kami di sini
Raihlah tanganku bersama kita lewati
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang teruskan melangkah
Kau tak sendiri
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kita inginkan yang kita harapkan
Hadapilah dengan hati tenang
Yakinkan dirimu
Kau tak sendiri yeah yeah yeaah
![](https://img.youtube.com/vi/P2s2LCFFACI/0.jpg)
Quote:
Hai, aku Anes, nama panggilan dari pemilik akun aymawishy ini. Semasa sekolah, aku tinggal di sebuah Kabupaten di Jawa Timur bagian timur.
Mungkin yang sudah membaca threadku yang menceritakan bagaimana kisahku semasa SMPakan lebih tahu bagaimana kejamnya orang-orang di sekitarku memperlakukanku.
Tapi, seperti yang Papaku bilang, aku harus tetap semangat dan harus terus berperilaku baik meski dijahatin.
Selepas SMA, aku merantau ke Surabaya. Disaat itulah aku benar-benar ingin hidup mandiri tanpa bantuan dari Papa. Karenanya, aku harus bekerja agar bisa kuliah.
Awal kehidupanku di perantauan, sangatlah penuh perjuangan.
Ngekos di kosan kumuh, aku pernah. Disana aku ngerasain tidur diatas kasur yang basah karena atap kamarku bocor selama musim penghujan. Dan juga kamar mandi yang lantainya meski disikat berkali-kali pakai WPC, tetap berwarna hitam karena lumutan.
Selain itu, selama 3 bulan berturut-turut, tiap harinya hanya makan roti seharga seribuan yang aku beli di warung kopi dekat kantor tempat aku magang. Yaa meski, alhamdulillahnya ada aja orang baik yang ngasih aku makan. Ohya, karena sering banget makan roti tanpa makan nasi, aku jadi punya “maag” hehehe.
Rasanya jika diingat, masih banyak perjuangan-perjuangan yang aku lalui sejak tahun 2012.
Mungkin yang sudah membaca threadku yang menceritakan bagaimana kisahku semasa SMPakan lebih tahu bagaimana kejamnya orang-orang di sekitarku memperlakukanku.
Tapi, seperti yang Papaku bilang, aku harus tetap semangat dan harus terus berperilaku baik meski dijahatin.
Selepas SMA, aku merantau ke Surabaya. Disaat itulah aku benar-benar ingin hidup mandiri tanpa bantuan dari Papa. Karenanya, aku harus bekerja agar bisa kuliah.
Awal kehidupanku di perantauan, sangatlah penuh perjuangan.
Ngekos di kosan kumuh, aku pernah. Disana aku ngerasain tidur diatas kasur yang basah karena atap kamarku bocor selama musim penghujan. Dan juga kamar mandi yang lantainya meski disikat berkali-kali pakai WPC, tetap berwarna hitam karena lumutan.
Selain itu, selama 3 bulan berturut-turut, tiap harinya hanya makan roti seharga seribuan yang aku beli di warung kopi dekat kantor tempat aku magang. Yaa meski, alhamdulillahnya ada aja orang baik yang ngasih aku makan. Ohya, karena sering banget makan roti tanpa makan nasi, aku jadi punya “maag” hehehe.
Rasanya jika diingat, masih banyak perjuangan-perjuangan yang aku lalui sejak tahun 2012.
Ohya..
Saat nanti aku berbagi cerita di thread ini, tolong jangan dihujat ya.
Sebab..
Aku bukanlah seorang penulis, jadi jangan pernah berharap lebih terhadap tulisan yang aku bagi.
Aku juga bukanlah orang hebat yang hanya ingin berbagi pengalaman yang aku alami.
Saat nanti aku berbagi cerita di thread ini, tolong jangan dihujat ya.
Sebab..
Aku bukanlah seorang penulis, jadi jangan pernah berharap lebih terhadap tulisan yang aku bagi.
Aku juga bukanlah orang hebat yang hanya ingin berbagi pengalaman yang aku alami.
Pokok Isi Cerita
Quote:
#Bagian 1
-Part 1 : Awal Mula
-Part 2 : Menjemput Restu
-Part 3 : Tahap Awal
-Part 4 : Pantang Mundur
-Part 5 : Tentang Cinta Pertama
-Part 6 : Terjebak Nostalgia
-Part 7 : Mungkin Nanti
-Part 8 : Undangan?
-Part 1 : Awal Mula
-Part 2 : Menjemput Restu
-Part 3 : Tahap Awal
-Part 4 : Pantang Mundur
-Part 5 : Tentang Cinta Pertama
-Part 6 : Terjebak Nostalgia
-Part 7 : Mungkin Nanti
-Part 8 : Undangan?
Quote:
#Bagian 2 : Proses Perekrutan Pramugari
-Part 9 : Hi, Jakarta! Be Nice Please!
-Part 10 : Hall of Fame
-Part 11 : Berpisah dengan Shasa, Bertemu dengan Wildan!
-Part 12 : Papa Yang Makin Menua
-Part 13 : Manis Dan Pahit
-Part 14 : Yok Opo Seh!
-Part 15 : Dikirim Malaikat Baik Yang Menjelma Menjadi Manusia
-Part 16 : Medical Examination
-Part 17 : Curhat Dadakan, Berujung Menyesakkan
-Part 18 : Menjelang Tahun Baru
-Part 19 : Selamat Datang Tahun 2017!
-Part 20 : Made Darma
-Part 21 : Hari Yang Kutunggu
-Part 22 : PANTUKHIR!
-Part 9 : Hi, Jakarta! Be Nice Please!
-Part 10 : Hall of Fame
-Part 11 : Berpisah dengan Shasa, Bertemu dengan Wildan!
-Part 12 : Papa Yang Makin Menua
-Part 13 : Manis Dan Pahit
-Part 14 : Yok Opo Seh!
-Part 15 : Dikirim Malaikat Baik Yang Menjelma Menjadi Manusia
-Part 16 : Medical Examination
-Part 17 : Curhat Dadakan, Berujung Menyesakkan
-Part 18 : Menjelang Tahun Baru
-Part 19 : Selamat Datang Tahun 2017!
-Part 20 : Made Darma
-Part 21 : Hari Yang Kutunggu
-Part 22 : PANTUKHIR!
Quote:
#Bagian 3
-Part 23 : Kesempatan Kedua
-Part 24 : Accedere
-Part 25 : Tentang Rey!
-Part 26 : Become In Love
-Part 27 : Buket Mawar Merah
-Part 28 : Out Of Control
-Part 29 : Di Zangrandi
-Part 30 : Pantukhir Kedua
-Part 31 : Si Paling Inisiatif
-Part 32 : Agnes
-Part 33 : Cemburu
-Part 34 : Rey!?
-Part 35 : Ternyata…
-Part 36 : Di Puncak Bromo
-Part 37 : Berpisah
-Part 38 : Hasil Pantukhir
-Part 39 : Tyas!
-Part 40 : Di Kampung Halaman
-Part 41 : Berpamitan
-Part 23 : Kesempatan Kedua
-Part 24 : Accedere
-Part 25 : Tentang Rey!
-Part 26 : Become In Love
-Part 27 : Buket Mawar Merah
-Part 28 : Out Of Control
-Part 29 : Di Zangrandi
-Part 30 : Pantukhir Kedua
-Part 31 : Si Paling Inisiatif
-Part 32 : Agnes
-Part 33 : Cemburu
-Part 34 : Rey!?
-Part 35 : Ternyata…
-Part 36 : Di Puncak Bromo
-Part 37 : Berpisah
-Part 38 : Hasil Pantukhir
-Part 39 : Tyas!
-Part 40 : Di Kampung Halaman
-Part 41 : Berpamitan
Quote:
#Bagian 4 : Initial Flight Attendant’s Ground Training
-Briefing and Sign Contract :
-Part 42 : Sekilas Tentang Ground Training
-Part 43 : Kog Begini Amat Sih?!
###
-Part 44 : Drama Perkara Sepatu
-Part 45 - Astaga!!
-Part 46 : KACAU!
-Part 47 : Drama di Hari Pertama
-Part 48 : Apa Benar FA Harus Deketin Pilot Agar Jam Terbangnya Banyak?
-Part 49 : Jawaban Dari Pertanyaan Mia
-Part 50 : Learning By Doing
-Part 51 : Tentang Chapter Lima dan CET
-Part 52 : Rey Datang Lagi
-Part 53 : Tersimpul Luka Kedua Kali
-Part 54 : White Horse
-Part 55 : Menjelang Flight Training
-Part 56 : Overthinking!
-Briefing and Sign Contract :
-Part 42 : Sekilas Tentang Ground Training
-Part 43 : Kog Begini Amat Sih?!
###
-Part 44 : Drama Perkara Sepatu
-Part 45 - Astaga!!
-Part 46 : KACAU!
-Part 47 : Drama di Hari Pertama
-Part 48 : Apa Benar FA Harus Deketin Pilot Agar Jam Terbangnya Banyak?
-Part 49 : Jawaban Dari Pertanyaan Mia
-Part 50 : Learning By Doing
-Part 51 : Tentang Chapter Lima dan CET
-Part 52 : Rey Datang Lagi
-Part 53 : Tersimpul Luka Kedua Kali
-Part 54 : White Horse
-Part 55 : Menjelang Flight Training
-Part 56 : Overthinking!
Quote:
#Bagian 5 : Flight Training
-Part 57 : Junior Selalu Salah
-Part 58 : Briefing Before Flight
-Part 59 : About Preflight Check
-Part 60 : Company Check
-Part 61 : Berjuang Lagi!
-Part 62 : Jungle And Sea Survival Part I
-Part 63 : Jungle And Sea Survival Part II
-Part 64 : Jungle And Sea Survival Part III
-Part 65 : Jungle And Sea Survival Part IV
-Part 66 : CCFA & DGCA Check
-Part 57 : Junior Selalu Salah
-Part 58 : Briefing Before Flight
-Part 59 : About Preflight Check
-Part 60 : Company Check
-Part 61 : Berjuang Lagi!
-Part 62 : Jungle And Sea Survival Part I
-Part 63 : Jungle And Sea Survival Part II
-Part 64 : Jungle And Sea Survival Part III
-Part 65 : Jungle And Sea Survival Part IV
-Part 66 : CCFA & DGCA Check
Quote:
#Bagian 6 : Kehidupan Seorang Pramugari
-Part 67 : Persiapan Untuk Terbang
-Part 68 : My First Flight
-Part 69 : Rian dan Ihsan
-Part 70 : Setan Penjaga Kamar Vs Senior Ala Ala
-Part 71 : Kisah Kasih Tak Sampai
-Part 72 : Padaido
-Part 73 : Hubungan Tanpa Status
-Part 74 : Mimpi Aneh
-Part 75 : Putri Kebaya
-Part 76 : Kamu Mau Jadi Pramugari Yang Seperti Apa?
-Part 77 : Turbulensi
-Part 78 : Hari-hari Bersama Papa
-Part 79 : Papa, It’s My Birthday!
-Part 80 : Duka Yang Bertubi
-Part 81 : Flashback to 2017
-Part 82 : Tentang Aku dan Dia
-Part 67 : Persiapan Untuk Terbang
-Part 68 : My First Flight
-Part 69 : Rian dan Ihsan
-Part 70 : Setan Penjaga Kamar Vs Senior Ala Ala
-Part 71 : Kisah Kasih Tak Sampai
-Part 72 : Padaido
-Part 73 : Hubungan Tanpa Status
-Part 74 : Mimpi Aneh
-Part 75 : Putri Kebaya
-Part 76 : Kamu Mau Jadi Pramugari Yang Seperti Apa?
-Part 77 : Turbulensi
-Part 78 : Hari-hari Bersama Papa
-Part 79 : Papa, It’s My Birthday!
-Part 80 : Duka Yang Bertubi
-Part 81 : Flashback to 2017
-Part 82 : Tentang Aku dan Dia
Diubah oleh aymawishy 02-02-2024 01:38
![lifi1994](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/06/23/default.png)
![Nankendra](https://s.kaskus.id/user/avatar/2010/10/18/avatar2171039_1.gif)
![snf0989](https://s.kaskus.id/user/avatar/2018/05/16/avatar10214079_360.gif)
snf0989 dan 45 lainnya memberi reputasi
46
60.3K
Kutip
1K
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Stories from the Heart](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-51.png)
Stories from the Heart![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
31.6KThread•43KAnggota
Tampilkan semua post
![aymawishy](https://s.kaskus.id/user/avatar/2021/12/12/avatar11138712_5.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
aymawishy
#141
Part 38 - Hasil Pantukhir
Spoiler for Hasil Pantukhir:
12 Mei 2017, Jum’at
Sudah delapan belas hari sejak kepergian Rey dari Indonesia.
Hari itu hari Senin, tanggal 24 April, aku yang pada awalnya tidak ingin mengantarkan kepergiannya, akhirnya berubah pikiran tiga jam sebelum keberangkatannya.
Sebab, jika kuingat kembali, Rey adalah seseorang yang baik selama menjalin hubungan denganku. Meski aku merasa dikhianati karena dia sama sekali tak menceritakan tentang kepergiannya ini sejak awal, seenggaknya dialah seseorang yang selalu memperlakukanku seperti seorang putri sejak pertama kali kami bertemu.
Aku yang memiliki pass bandara, pagi itu sudah berada di depan counter check-in lebih dulu, memperhatikan Rey dari kejauhan sedang membawa satu koper besar yang akan dibagasikan juga satu koper kecil yang akan dia bawa ke cabin.
“Anees!!!”, kata pertama yang Rey ucapkan saat melihatku tak jauh dari dia berada. Dia segera melepaskan kedua kopernya, lalu ke arahku untuk memelukku.
“Sumpah aku kangen banget sama kamu!”, ujarnya. Yaa wajar dia mengatakan hal itu, sebab sejak dari Bromo, aku tak lagi bertemu dengan Rey juga tak pernah mengangkat panggilan telponnya.
“Thanks udah mau nyamperin aku ke sini. Pasti bukan pilihan mudah buat kamu dateng ke sini!”, lanjutnya dengan tubuhku masih dipeluknya begitu erat.
“Yaudah buru check-in dulu…”, ujarku saat Rey sudah melepaskan pelukannya.
“Yaudah bentar ya, Nes!”, Rey pun berjalan menuju counter check-in untuk penerbangannya ke Jakarta.
Saat aku menunggunya mengantre untuk melakukan check-in, berkali-kali dia menoleh ke arahku hanya sekedar tersenyum seraya berkata tanpa bersuara “tunggu ya..”
Tak ku sangka, kedatanganku membuatnya begitu riang gembira seperti ini.
“Udah? Yuk!”, tanyaku saat Rey sudah membawa boarding passnya.
“Ini kamu bisa nemenin aku di gate kan?”, tanyanya.
“Bisa ga ya?”, godaku.
“Bisa dong!”, jawabnya harap-harap cemas.
“Hahaha! Nanti dari Jakarta ke Aaa jam berapa Rey?”
“Hm sekitar jam dua Nes!”
“Lumayan nunggunya tiga jam-an di Jakarta yaa?”
“Iyaa.. lumayan juga kalau kamu ikut nemenin ke Jakarta!”
“Dasar kamu! Dikasih ati malah minta rempelo!”
“Hahahahaha.. btw thanks ya Nes! Udah kasih waktu liburnya untuk aku!”
“Sama-sama Rey. Kamu hati-hati di sana ya. Jangan suka nunda-nunda untuk makan!”
“Iyaa.. kamu juga hati-hati di sini ya. Kabarin aku kalau kamu inget sama aku.”
“Iyaa, kamu juga ya.”
“Kalau nanti kamu keterima jadi FA, tetep jaga diri ya! Tetep jadi Anes yang baik hati dan bisa jaga pergaulan!”
“Iyaa..”
“Jangan mau dideketin sama pilot apalagi pramugara!”
“Kenapa gitu?”
“Karena ga ada yang sebaik aku!”, jawab Rey dengan percaya diri.
“Hahaha!”, tak terasa kami pun sudah tiba di gate lima.
“Dih aku serius! Kalau engga nih, saat kamu ditanya apa udah punya pacar, jawab aja udah! Oke?”
“Iyaaaa..”
“Terus kalau kamu dilecehin, lawan! Kalau perlu kamu report!”, kata Rey menggebu-gebu. Kali ini dia emang terlihat seperti Kakak yang lagi nasehatin adeknya.
“Iyaaa.. InsyaAllah aku bisa jaga diri kog Rey.. jadi jangan khawatir ya!”
“Hahaha emang keliatan ya kalau akunya khawatir?”
“Banget!”
“Hahahaha!! Keep in touch ya Nes! Anggep aku ini temen kamu, sahabat kamu, kakak kamu!”
“Iyaa..”
“Kalau butuh apa-apa, bilang, ya?”
“Iya, Rey..”, jawabku sembari menatap wajahnya yang tampak berseri.
“Aku ga bakal punya pacar selama kamu belum menikah! Jadi aku akan usahakan selalu ada untuk kamu!”, ujar Rey.
“Dih jangan gitu.. Nanti kamu kesepian.. aku ga mau temenan sama kamu ah kalau kamunya gitu!”
“Haha iyaa deh engga gituu!!”
Lalu dia tiba-tiba mengambil ponselnya dari kantong celananya. Dan siapa sangka wallpaper di ponselnya adalah foto candid aku saat aku sedang mengantre di wahana flying fox.
“Mau foto bareng ga? Soalnya aku hanya punya satu foto yang bareng kamu!”
“Boleh…”, jawabku.
“Btw kenapa kamu pake foto aku di wallpaper kamu?”
“Biar kalau aku kangen kamu, tinggal touch layar ponselku! Yuk sini deketan! Siap ya? Satu dua tiga!”, jawab Rey seraya merangkulku saat beberapa detik sebelum bunyi cekrek! Alhasil foto pertama kami itu, aku tidak melihat ke kamera melainkan melihat Rey dengan tatapan kesal.
Setelah cukup lama kami berbincang dan bahkan sempat mengambil foto berdua sebegitu banyaknya karena berkali-kali berpose, waktu boarding pada penerbangan Rey pun tiba.
“Nes, boleh aku peluk kamu untuk terakhir kalinya?”
“Kog terakhir kalinya?”
“Yaa kan kita ga tau ya, siapa tau saat aku balik ke Indo, kamunya udah nikah?!”
“Hehehe sini, aku peluk!”, ujarku kemudian.
Kami pun berpelukan cukup lama.
Aroma tubuhnya, hangatnya pelukannya, dan bahagianya yang terpancar di wajahnya, masih terngiang dalam angan dan pikiranku.
Disaat itulah aku menyadari bahwasanya aku sudah bisa menerima dengan ikhlas akan keputusan Rey mengakhiri hubungan denganku sebagai sepasang kekasih, namun kami tetap saling menjalin hubungan pertemanan dan persahabatan.
———
“Nes, uda baca email belum?”, tanya Mba Fitri saat aku sedang nginput data ke sistem di ruang ticketing.
“Email disini?”, aku menunjuk ke komputer di depanku. “Ga ada email masuk dari jam dua belas tadi, Mba.”
“Bukan email ticketing! Email kamu maksudku.”
“Waduh HP aku di loker. Kenapa gitu?”
“Ealaah. Yowes aku kirim ke email ticketing ya!”
“Hehehe makasih Mbaapiit!”
Setelah selesai menginput data, aku segera membuka email dari Mba Fitri.
Alhamdulillah ada namaku di batch 50.
Tapi saat ku cari nama Shasa, nama dia ga ada di batch 50 maupun di batch 51.
Sayang banget, lagi-lagi dia belum bisa lolos!![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
“Siska, aku izin ke ruang HRD bentar ya.. beranikan aku tinggal sendiri?”, ujarku saat setelah membaca email.
“Berani dong Mba Anes! Mba Anes ih ada-ada aja deh!”
“Hahaha yaudah kalau gitu. Ntar kalau penumpang rame, panggil aku ya!”, ujarku lagi sebelum akhirnya meninggalkan Siska sendirian di ruang ticketing.
Aku pun berjalan tergesa menuju ruang HRD!
“Assalamu’alaykum, Mbapit..”, ujarku sesampainya di ruangan HRD yang saat itu pintunya terbuka.
“Wa’alaykumsalam.. cie selamat ya Nes!”
“Alhamdulillah.. makasih Mba.. tapi boleh ga aku minta tolong tanyakan sesuatu ke HRD pusat?”
“Tanyain apa tuh?”
“Kira-kira nanti selama training itu kami dapat uang saku ga?”
“Okee, tunggu yaa aku coba tanyain..”, tanpa babibu, Mba Fitri pun segera menelpon kantor pusat.
Aku yang duduk di hadapannya harap-harap cemas. Sebab, aku masih ada hutang Bank kala itu.
Bagaimana jika selama aku mengikuti training nanti, aku tak mendapatkan uang saku ya?
Jujur aku ga ada tabungan lagi, karena tabunganku aku pakai untuk ngelunasin biaya kuliahku.
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
Sudah delapan belas hari sejak kepergian Rey dari Indonesia.
Hari itu hari Senin, tanggal 24 April, aku yang pada awalnya tidak ingin mengantarkan kepergiannya, akhirnya berubah pikiran tiga jam sebelum keberangkatannya.
Sebab, jika kuingat kembali, Rey adalah seseorang yang baik selama menjalin hubungan denganku. Meski aku merasa dikhianati karena dia sama sekali tak menceritakan tentang kepergiannya ini sejak awal, seenggaknya dialah seseorang yang selalu memperlakukanku seperti seorang putri sejak pertama kali kami bertemu.
Aku yang memiliki pass bandara, pagi itu sudah berada di depan counter check-in lebih dulu, memperhatikan Rey dari kejauhan sedang membawa satu koper besar yang akan dibagasikan juga satu koper kecil yang akan dia bawa ke cabin.
“Anees!!!”, kata pertama yang Rey ucapkan saat melihatku tak jauh dari dia berada. Dia segera melepaskan kedua kopernya, lalu ke arahku untuk memelukku.
“Sumpah aku kangen banget sama kamu!”, ujarnya. Yaa wajar dia mengatakan hal itu, sebab sejak dari Bromo, aku tak lagi bertemu dengan Rey juga tak pernah mengangkat panggilan telponnya.
“Thanks udah mau nyamperin aku ke sini. Pasti bukan pilihan mudah buat kamu dateng ke sini!”, lanjutnya dengan tubuhku masih dipeluknya begitu erat.
“Yaudah buru check-in dulu…”, ujarku saat Rey sudah melepaskan pelukannya.
“Yaudah bentar ya, Nes!”, Rey pun berjalan menuju counter check-in untuk penerbangannya ke Jakarta.
Saat aku menunggunya mengantre untuk melakukan check-in, berkali-kali dia menoleh ke arahku hanya sekedar tersenyum seraya berkata tanpa bersuara “tunggu ya..”
Tak ku sangka, kedatanganku membuatnya begitu riang gembira seperti ini.
“Udah? Yuk!”, tanyaku saat Rey sudah membawa boarding passnya.
“Ini kamu bisa nemenin aku di gate kan?”, tanyanya.
“Bisa ga ya?”, godaku.
“Bisa dong!”, jawabnya harap-harap cemas.
“Hahaha! Nanti dari Jakarta ke Aaa jam berapa Rey?”
“Hm sekitar jam dua Nes!”
“Lumayan nunggunya tiga jam-an di Jakarta yaa?”
“Iyaa.. lumayan juga kalau kamu ikut nemenin ke Jakarta!”
“Dasar kamu! Dikasih ati malah minta rempelo!”
“Hahahahaha.. btw thanks ya Nes! Udah kasih waktu liburnya untuk aku!”
“Sama-sama Rey. Kamu hati-hati di sana ya. Jangan suka nunda-nunda untuk makan!”
“Iyaa.. kamu juga hati-hati di sini ya. Kabarin aku kalau kamu inget sama aku.”
“Iyaa, kamu juga ya.”
“Kalau nanti kamu keterima jadi FA, tetep jaga diri ya! Tetep jadi Anes yang baik hati dan bisa jaga pergaulan!”
“Iyaa..”
“Jangan mau dideketin sama pilot apalagi pramugara!”
“Kenapa gitu?”
“Karena ga ada yang sebaik aku!”, jawab Rey dengan percaya diri.
“Hahaha!”, tak terasa kami pun sudah tiba di gate lima.
“Dih aku serius! Kalau engga nih, saat kamu ditanya apa udah punya pacar, jawab aja udah! Oke?”
“Iyaaaa..”
“Terus kalau kamu dilecehin, lawan! Kalau perlu kamu report!”, kata Rey menggebu-gebu. Kali ini dia emang terlihat seperti Kakak yang lagi nasehatin adeknya.
“Iyaaa.. InsyaAllah aku bisa jaga diri kog Rey.. jadi jangan khawatir ya!”
“Hahaha emang keliatan ya kalau akunya khawatir?”
“Banget!”
“Hahahaha!! Keep in touch ya Nes! Anggep aku ini temen kamu, sahabat kamu, kakak kamu!”
“Iyaa..”
“Kalau butuh apa-apa, bilang, ya?”
“Iya, Rey..”, jawabku sembari menatap wajahnya yang tampak berseri.
“Aku ga bakal punya pacar selama kamu belum menikah! Jadi aku akan usahakan selalu ada untuk kamu!”, ujar Rey.
“Dih jangan gitu.. Nanti kamu kesepian.. aku ga mau temenan sama kamu ah kalau kamunya gitu!”
“Haha iyaa deh engga gituu!!”
Lalu dia tiba-tiba mengambil ponselnya dari kantong celananya. Dan siapa sangka wallpaper di ponselnya adalah foto candid aku saat aku sedang mengantre di wahana flying fox.
“Mau foto bareng ga? Soalnya aku hanya punya satu foto yang bareng kamu!”
“Boleh…”, jawabku.
“Btw kenapa kamu pake foto aku di wallpaper kamu?”
“Biar kalau aku kangen kamu, tinggal touch layar ponselku! Yuk sini deketan! Siap ya? Satu dua tiga!”, jawab Rey seraya merangkulku saat beberapa detik sebelum bunyi cekrek! Alhasil foto pertama kami itu, aku tidak melihat ke kamera melainkan melihat Rey dengan tatapan kesal.
Setelah cukup lama kami berbincang dan bahkan sempat mengambil foto berdua sebegitu banyaknya karena berkali-kali berpose, waktu boarding pada penerbangan Rey pun tiba.
“Nes, boleh aku peluk kamu untuk terakhir kalinya?”
“Kog terakhir kalinya?”
“Yaa kan kita ga tau ya, siapa tau saat aku balik ke Indo, kamunya udah nikah?!”
“Hehehe sini, aku peluk!”, ujarku kemudian.
Kami pun berpelukan cukup lama.
Aroma tubuhnya, hangatnya pelukannya, dan bahagianya yang terpancar di wajahnya, masih terngiang dalam angan dan pikiranku.
Disaat itulah aku menyadari bahwasanya aku sudah bisa menerima dengan ikhlas akan keputusan Rey mengakhiri hubungan denganku sebagai sepasang kekasih, namun kami tetap saling menjalin hubungan pertemanan dan persahabatan.
———
“Nes, uda baca email belum?”, tanya Mba Fitri saat aku sedang nginput data ke sistem di ruang ticketing.
“Email disini?”, aku menunjuk ke komputer di depanku. “Ga ada email masuk dari jam dua belas tadi, Mba.”
“Bukan email ticketing! Email kamu maksudku.”
“Waduh HP aku di loker. Kenapa gitu?”
“Ealaah. Yowes aku kirim ke email ticketing ya!”
“Hehehe makasih Mbaapiit!”
Setelah selesai menginput data, aku segera membuka email dari Mba Fitri.
Quote:
Kepada Yth,
Calon Kandidat Initial Flight Attendant
Selamat Sore,
Sehubungan dengan telah selesainya proses rekrutmen Initial Flight Attendant (nama Maskapai), maka dengan ini bagi yang menerima email ini kami mengucapkan “SELAMAT” karena telah lulus pada tahapan rekrutmen dan akan melanjutkan pada tahapan Briefing & Sign Contract.
Untuk waktu dan tempat Briefing & Sign Contract akan kami informasikan kembali.
Berikut kami lampirkan nama-nama kandidat beserta batch yang telah kami tentukan :
Batch 50 : terdapat 24 nama kandidat
Batch 51 : terdapat 24 nama kandidat
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Best Regards,
Anastasya.
Calon Kandidat Initial Flight Attendant
Selamat Sore,
Sehubungan dengan telah selesainya proses rekrutmen Initial Flight Attendant (nama Maskapai), maka dengan ini bagi yang menerima email ini kami mengucapkan “SELAMAT” karena telah lulus pada tahapan rekrutmen dan akan melanjutkan pada tahapan Briefing & Sign Contract.
Untuk waktu dan tempat Briefing & Sign Contract akan kami informasikan kembali.
Berikut kami lampirkan nama-nama kandidat beserta batch yang telah kami tentukan :
Batch 50 : terdapat 24 nama kandidat
Batch 51 : terdapat 24 nama kandidat
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Best Regards,
Anastasya.
Alhamdulillah ada namaku di batch 50.
Tapi saat ku cari nama Shasa, nama dia ga ada di batch 50 maupun di batch 51.
Sayang banget, lagi-lagi dia belum bisa lolos!
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
“Siska, aku izin ke ruang HRD bentar ya.. beranikan aku tinggal sendiri?”, ujarku saat setelah membaca email.
“Berani dong Mba Anes! Mba Anes ih ada-ada aja deh!”
“Hahaha yaudah kalau gitu. Ntar kalau penumpang rame, panggil aku ya!”, ujarku lagi sebelum akhirnya meninggalkan Siska sendirian di ruang ticketing.
Aku pun berjalan tergesa menuju ruang HRD!
“Assalamu’alaykum, Mbapit..”, ujarku sesampainya di ruangan HRD yang saat itu pintunya terbuka.
“Wa’alaykumsalam.. cie selamat ya Nes!”
“Alhamdulillah.. makasih Mba.. tapi boleh ga aku minta tolong tanyakan sesuatu ke HRD pusat?”
“Tanyain apa tuh?”
“Kira-kira nanti selama training itu kami dapat uang saku ga?”
“Okee, tunggu yaa aku coba tanyain..”, tanpa babibu, Mba Fitri pun segera menelpon kantor pusat.
Aku yang duduk di hadapannya harap-harap cemas. Sebab, aku masih ada hutang Bank kala itu.
Bagaimana jika selama aku mengikuti training nanti, aku tak mendapatkan uang saku ya?
Jujur aku ga ada tabungan lagi, karena tabunganku aku pakai untuk ngelunasin biaya kuliahku.
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
![](https://img.youtube.com/vi/O1-4u9W-bns/0.jpg)
Diubah oleh aymawishy 04-12-2022 15:09
![nomorelies](https://s.kaskus.id/user/avatar/2014/12/12/avatar7457792_2.gif)
![anjartriwibowo](https://s.kaskus.id/user/avatar/2010/06/11/avatar1769265_2.gif)
![delet3](https://s.kaskus.id/user/avatar/2015/10/18/avatar8286249_1.gif)
delet3 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Kutip
Balas
Tutup