Solo, CNN Indonesia -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berencana mengganti nama Jalan Diponegoro menjadi Jalan Ngarsapura. Jalan tersebut menghubungkan Jalan Slamet Riyadi menuju pintu utama Pura Mangkunegaran.

Belum diketahui kapan pergantian nama jalan tersebut akan dilakukan. Gibran mengatakan rencana tersebut masih dibahas bersama pihak-pihak terkait.

"Saya kemarin mengajukan nama jalan. Sik tapi saya masih konsultasi dengan budayawan dan pihak Mangkunegaran," katanya, Kamis (1/12).

Menurut Gibran, proses pergantian nama jalan bisa dilakukan dengan cepat. Secara administrasi, nama jalan cukup ditetapkan dengan Peraturan Wali Kota yang bisa sewaktu-waktu diteken Gibran.

Selain itu, pergantian nama Jalan Diponegoro menjadi Ngarsapura juga tidak akan merepotkan masyarakat. Mengingat sepanjang jalan tersebut hanya ada sekolah, rumah makan, kantor kelurahan, pasar, dan beberapa toko.

"Administrasi ganti alamatnya jadi gampang. Ora ono omah (tidak ada rumah tinggal)," katanya.

Nama Ngarsapura mulai dikenal Sejak Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di era kepemimpinan Wali Kota Joko Widodo menata ulang kawasan tersebut. Waktu itu, Jokowi mengembangkan pasar malam yang dinamai Ngarsapura Night Market yang dibuka setiap malam minggu.

Pemkot juga meletakkan tempat-tempat duduk dan penerangan berbentuk sangkar burung di sepanjang Jalan Diponegoro. Tak berapa lama, jalan tersebut menjadi salah satu tongkrongan favorit warga Solo di malam hari.

Selain lebih dikenal masyarakat, Gibran menilai nama Ngarsapura juga lebih cocok menggambarkan letak jalan. Dalam Bahasa Jawa, ngarsa berarti di depan, sedangkan pura merujuk kepada Pura Mangkunegaran.

"Jadi pas. Ngarsapura, depan pura," katanya.

Saat ini, Kementerian PUPR tengah mengerjakan Koridor Ngarsapura dan Gatot Subroto (Gatsu) yang digadang-gadang menjadi Malioboronya Kota Solo. Dua koridor tersebut menghubungkan Pura Mangkunegaran dengan kawasan CBD di daerah Coyudan.

"Yang Ngarsapura sudah selesai. Gatsu yang di dalam gang belum selesai," katanya.

Selain itu, lanjut Gibran, masih ada beberapa pekerjaan di Koridor Gatsu yang harus diselesaikan.

"Nanti masih ada planter (tanaman penghias jalan). Fabrikasi sudah selesai. Nanti pemasangan kanopi sambil jalan," katanya.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...adi-ngarsapura

Gara-gara berguru ma pak anies nih..



Btw.. Kemarin pasang ornamen natal d solo.. Sekarang ganti nama jalan pahlawan muslim d solo dg istilah budaya..

Laskaaaar.. Serbuuu..