Sumber Gambar

Setiap agama tentu memiliki aturan dan hukumnya masing-masing. Dalam agama selalu ada konsep halal dan haram, hitam dan putih, salah dan benar. Salah satunya ada dalam agama Islam. Agama yang jadi mayoritas di negara kita tercinta ini.

Agama Islam adalah agama yang datang dari timur tengah. Sebagai agama yang besar, umat Islam juga memiliki hukum dan aturannya sendiri. Salah satu yang paling terkenal adalah larangan memakan babi. Ya, sebagaimana yang kita tahu bahwa umat Islam mengharamkan daging babi.

Sebenarnya tak hanya daging babi, berpacaran, zina, mabuk, judi juga diharamkan dalam Islam. Bahkan sempat ada isu yang berkata bahwa musik juga diharamkan, entah benar atau tidak. Tapi mari kita fokus ke daging babi.


[URL=https://S E N S O Rcheckmate11/why-do-muslims-not-eat-pork-a3213667a67d]Sumber Gambar[/URL]

Memang benar, umat Islam di Indonesia sangat taat dan tidak memakan daging babi sesuai perintah agamanya. Mereka selalu mencari makanan yang halal di mana pun itu. Bukan hanya babi, kandungan lain seperti minyak babi pun mereka hindari.

Ya, setaat itu umat Islam Indonesia dengan agamanya. Salut!

Tapi jika kalian perhatikan, mereka memang anti dengan daging babi karena larangan agamanya. Tapi di sisi lain mereka berpacaran, berpegangan tangan padahal bukan muhrim. Lalu ada lagi yang suka mabuk. Mabuk itu kan haram, sama seperti babi tapi masih saja dilakukan.


Sumber Gambar

Sadarkah kalian kalau masyarakat kita terlalu sentimen dengan babi, tapi tidak dengan miras, pacaran dan hal lainnya yang sebenarnya juga dilarang dalam agama Islam. Kok begitu ya? Nah, TS mau coba menjelaskan berdasarkan pendapat TS.

Menurut TS, penyebab masyarakat begitu mengharamkan babi sudah tertanam sejak kecil. Sejak dini mereka sudah diajarkan bahwa memakan babi itu dosa. Ditambah lagi, seringkali orang tua mengajarkan atau menggambarkan babi adalah hewan jorok, kotor dan banyak cacing pita di dagingnya.

Sehingga secara psikologis muncul kesan jijik pada daging babi. Jadi ketidaksukaan mereka terhadap babi dibangun melalui narasi-narasi yang menggambarkan betapa kotor dan menjijikannya hewan babi ini. Berbeda dengan pacaran yang bila kita lihat di TV, selalu kelihatan indahnya, senang dan nikmatnya. Jadi walau sudah dibilang haram pun tetap saja dilakukan.


Sumber Gambar

Jadi, ketidaksukaan masyarakat terhadap babi bukan sekedar larangan agama. Melainkan karena sebuah persepsi yang sudah ada sejak kecil yang membuat mereka merasa jijik dengan babi.

Masuk ke sebuah agama berarti masuk ke sebuah komunitas atau golongan yang memiliki aturannya sendiri. Jadi sebaiknya taati semua hukum agama yang kalian anut dengan sepenuh hati. Percaya saja hal baik akan datang kepada kalian.

Gimana menurut kalian gan?

Ditulis oleh Harry Wijaya
Tulisan dan Narasi Pribadi