Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

perojolan13Avatar border
TS
perojolan13
PHK Menggila, Ternyata RI Butuh Pekerja di Bidang Ini
PHK Menggila, Ternyata RI Butuh Pekerja di Bidang Ini


Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan banyak start up atau perusahaan rintisan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), mulai dari GoTo, Shopee hingga Ruang Guru. Ketika banyak pekerja yang terkena layoff sulit mencari kerja, ternyata RI membutuhkan hampir 700 ribu pekerja di sektor Vokasi.

"Namun, hingga saat ini jumlah yang tersedia masih sangat sedikit bila dibandingkan dengan demand yang ada. Kementerian Perindustrian memproyeksikan kebutuhan SDM industri setiap tahunnya sebesar 682.000 orang," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam Industrial Vocational Week 2022 dan Launching Industrial Vocational Year (IVY) 2023, Jumat (23/11/22).

Ketika kebutuhannya besar, sayangnya pekerja yang siap masuk ke industri tidak sebanding. Pekerja startup yang sudah bekerja tentu memiliki keahlian teknis dari bidang yang sudah dikerjakannya. Berbeda dengan lulusan baru yang masih banyak kesulitan dalam mengerjakan hal teknis di luar teori.


Agus pun mengakui bahwa kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang ada belum maksimal. Banyak lulusan yang tidak bisa langsung nyetel dengan industri, hal ini sekaligus menjadi alasan industri harus memberi kembali training untuk pekerja barunya.

"Investasi SDM ini belum sesuai dengan situasi yang kita harapkan, dimana dari sisi Supply dengan terus memasok SDM tanpa melihat kebutuhan pasar kerja, demikian juga dari sisi Demand dengan terus menyampaikan kompetensi SDM yang masih belum sesuai dengan kebutuhan sehingga masih ada kegiatan training sebelum bekerja," sebut Agus.

Sementara itu Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Arus Gunawan menyebut keberhasilan program pendidikan dan pelatihan vokasi adalah karena terjalinnya kemitraan antara lembaga pendidikan dan pelatihan dengan industri, tujuannya mengurangi permasalahan mismatch supply dan demand penyediaan SDM industri.

"Penyiapan apa yang dibutuhkan industri, jadi antara aktivitas kita dengan apa yang dibutuhkan industri link and match, sehingga langsung dapat kerja, termasuk misal kurikulum robotika. Jadi kurikulumnya input dari industri tersebut, sehingga yang diajarkan supaya match, itu yang dibutuhkan," sebut Arus.

link

Menggila gan
nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
1.9K
45
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.6KAnggota
Tampilkan semua post
ArdaleneDanverAvatar border
ArdaleneDanver
#11
Yang banyak dibutuhkan itu kerja teknik sipil/ahli bangunan, kerjaan IT support/admin udah kebanyakan

Lihat saja gempa cianjur , banyak bangunan ambruk karena betapa awamnya masyarakat tentang struktur yang baik kayak apa

Teknik sipil/ahli bangunan selama ini adalah profesi yang sulit dijangkau publik untuk berkonsultasi, belum pernah ada teknik sipil/ahli bangunan buka jasa konsultasi klien rumahan tidak seperti praktek dokter, dukun, bidan, psikiater, apoteker, notaris, arsitek, tukang urut, kantor lawyer, ustadz, guru ngaji dsb

Teknik sipil/ahli bangunan selama ini cenderung fokus ke proyek2 gede yang milyar2 dari bumn, migas, tambang, kementrian, dsb

Wkwkwkwk

Diubah oleh ArdaleneDanver 29-11-2022 23:53
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.