- Beranda
- Berita dan Politik
Pencopotan Label Gereja di Bantuan Gempa, MUI Jabar: Hindari Hal Sensitif
...
TS
pilot.mirage449
Pencopotan Label Gereja di Bantuan Gempa, MUI Jabar: Hindari Hal Sensitif
Wisma Putra - detikJabar
Minggu, 27 Nov 2022 21:01 WIB
GIF
Bandung - Aksi oknum ormas yang mencopot label gereja di tenda pengungsian korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur menjadi sorotan publik. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat angkat bicara terkait kejadian itu.
"Bagi MUI dalam suasana seperti ini siapapun yang mau membantu silahkan, kita mendorong agar semua elemen masyarakat saling tolong menolong ya, itu intinya," kata Sekretaris MUI Jabar Rafani Akhyar via sambungan telepon, Minggu (27/11/2022).
"Kita murni, ikhlas menolong korban jangan ada tendensi lain ya," tambah Rafani.
Rafani mengungkapkan jangan ada kepentingan lain dalam membantu korban bencana. Pasalnya, apabila ada kepentingan lain dalam suasana seperti ini akan menimbulkan ketidaknyamanan.
"Kita harus hindari hal-hal sensitif, baik sensitif soal agama, soal politik dan lainnya," ungkapnya.
Rafani menyebut, teman-teman non muslim sama juga ikut membantu. Tapi ada yang memasang simbol-simbol sensitif.
"Itu kan dianggap negatif oleh pihak-pihak tertentu, padahal niatnya niat bagus membantu orang yang menjadi korban," ujarnya.
"Mari kita saat ini bahu membahu, kita niatnya menolong korban, itu yang dikedepankan, jangan menyentuh hal lain apalagi yang sensitif," tambahnya.
Rafani mengimbau, kepada siapapun silahkan memberikan bantuan, dengan meningkatkan rasa sosial, tolong menolong tanpa memandang agama, suku dan lainnya.
"Jangan terlalu reaktif, toh mereka juga niatnya baik menolong saudara-saudara kita. Saya malah prihatinnya gini, orang bereaksi kepada orang yang sedang membantu, malah dia sendiri tidak maksimal membantu, itu kan kontra produktif. Mari kita bahu membahu, membantu para korban," pungkasnya.
(wip/mso)
Detik.com
Minggu, 27 Nov 2022 21:01 WIB
GIF
Bandung - Aksi oknum ormas yang mencopot label gereja di tenda pengungsian korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur menjadi sorotan publik. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat angkat bicara terkait kejadian itu.
"Bagi MUI dalam suasana seperti ini siapapun yang mau membantu silahkan, kita mendorong agar semua elemen masyarakat saling tolong menolong ya, itu intinya," kata Sekretaris MUI Jabar Rafani Akhyar via sambungan telepon, Minggu (27/11/2022).
"Kita murni, ikhlas menolong korban jangan ada tendensi lain ya," tambah Rafani.
Rafani mengungkapkan jangan ada kepentingan lain dalam membantu korban bencana. Pasalnya, apabila ada kepentingan lain dalam suasana seperti ini akan menimbulkan ketidaknyamanan.
"Kita harus hindari hal-hal sensitif, baik sensitif soal agama, soal politik dan lainnya," ungkapnya.
Rafani menyebut, teman-teman non muslim sama juga ikut membantu. Tapi ada yang memasang simbol-simbol sensitif.
"Itu kan dianggap negatif oleh pihak-pihak tertentu, padahal niatnya niat bagus membantu orang yang menjadi korban," ujarnya.
"Mari kita saat ini bahu membahu, kita niatnya menolong korban, itu yang dikedepankan, jangan menyentuh hal lain apalagi yang sensitif," tambahnya.
Rafani mengimbau, kepada siapapun silahkan memberikan bantuan, dengan meningkatkan rasa sosial, tolong menolong tanpa memandang agama, suku dan lainnya.
"Jangan terlalu reaktif, toh mereka juga niatnya baik menolong saudara-saudara kita. Saya malah prihatinnya gini, orang bereaksi kepada orang yang sedang membantu, malah dia sendiri tidak maksimal membantu, itu kan kontra produktif. Mari kita bahu membahu, membantu para korban," pungkasnya.
(wip/mso)
Detik.com
darkwilliam00gg dan 14 lainnya memberi reputasi
13
3.7K
139
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.1KThread•41KAnggota
Tampilkan semua post
bali86
#58
Ya gw sebagai orang kristen juga kurang setuju sih tenda dikasih label gereja gitu, padahal di alkitab udah diajarin: apabila tangan kananmu memberi hendaklah tangan kirimu tidak mengetahuinya (kalau ga salah inget). Menurut gw ga perlu lha kasih label2 organisasi gitu, kalau misalnya buat dokumentasi ya fotoin aja tendanya, trus tim relawan megang spanduk.
Daripada kayak gini malah bikin orang lain kepahitan, jadinya kan ya dosa juga di mata Tuhan.
Daripada kayak gini malah bikin orang lain kepahitan, jadinya kan ya dosa juga di mata Tuhan.
samsol... memberi reputasi
1
Tutup