lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Tidak Ada Alasan Penting untuk Repot-Repot Menolak LGBT
Isu LGBT di Indonesia, masih termasuk sesuatu yang mengundang kontroversi.

Yang LGBT dan pro LGBT sok-sokan mempromosikan persamaan hak. Buat ane pribadi, kalau cuma persamaan hak, mestinya masih ga apa-apalah. Cuma kalau melihat pengalaman di luar negeri, yang awalnya persamaan hak, seringkali lama-kelamaan justru meminta lebih (dikasih hati minta jantung).

Yang straight dan ga suka LGBT, juga biasanya bereaksi keras terhadap isu LGBT. Kalau cuma keras terhadap usaha LGBT untuk mempromosikan gaya hidup mereka sih, ya ane bisa ngerti. Cuma kadang mereka juga keras terhadap pelaku LGBT yang benernya juga cuma ingin hidup damai dengan pilihan hidup mereka, tanpa memaksakan pilihan hidup mereka itu ke orang lain.

Kalau menurut ane, LGBT itu perlakukan saja seperti pilihan-pilihan hidup yang lain.

Acuannya hukumnya juga yang umum dan sewajarnya saja :
1. Untuk mau jadi LGBT, pastikan usia sudah di usia dewasa. Jadi kalau ada yang sampai ketahuan LGBT dengan di bawah umur, ada hukumannya yang berat.

Aturan ini juga mestinya supaya adil, diperluas ke semua jenis hubungan asmara, jadi mau ente straight, atau ente LGBT, akan jadi tindak pidana kalau berhubungan dengan anak di bawah umur.

2. Tidak boleh ada unsur pemaksaan ataupun unsur penipuan.

3. Tidak boleh menampilkan kemesraan secara berlebihan di depan publik. Nah, yang ini ane tahu, agak-agak rancu kalau dibuat aturan. Yang dibilang berlebihan itu gimana sih? Ya supaya tegas, memang harus ada definisi yang jelas.

Misal, sebatas pegangan tangan oke, pelukan ga boleh. Atau terserahlah apa aturannya, yang penting jangan pasal karet.

---------

Jadi menurut ane, tidak perlu ribut di LGBT-nya. Buat saja hukum perlindungannya saja, terutama untuk anak-anak di bawah umur.

Mau straight atau LGBT, kalau melanggar hak orang lain, ya libas saja. Jadikan hukuman pidana dengan ancaman hukum yang berat. Terutama yang aturan nomer satu itu.

Buat ane pribadi, pedopil itu lebih mengerikan dibandingkan LGBT.

Itu opini ane, opini kaskuser yang lain bagaimana?

Sumber referensi : Opini pribadi.
ushirota
FFZ
darmawati040
darmawati040 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.6K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Tampilkan semua post
lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
#17
Quote:


Quote:


Kalaupun itu penyakit, tapi kan urusan si penderita mau diobatin atau tidak?

Kecuali kalau penyakit menular seperti Covid, yang penderitanya bisa menginfeksi orang lain. Sekarang coba bandingkan dengan penyakit lain, misalnya sakit kepala.

Apa kita terus maksa orang yang sakit kepala buat berobat? Paling nasehatin aja. Perkara orangnya mau berobat, atau mau menikmati sakit kepalanya, itu kan urusan dia.
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.