adivaazzahraAvatar border
TS
adivaazzahra
Mencari Sosok Gimin, Buku Dengan Segudang Pesan Moral

Dokpri


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang, GanSist. Gimana kabar dan kondisi di tempat Agan dan Sista siang ini? Semoga semuanya selalu dalam lindungan Allah Swt., aamiin. Nah, siang ini aku kembali lagi dengan review salah satu buku terbitan CV. Gapura Pustaka yang judulnya 'Mencari Sosok Gimin'

Sebelum masuk menuju bagaimana review dariku tentang buku ini, terlebih dahulu aku akan memperkenalkan bukunya, seperti kata pepatah, tak kenal maka kenalan. Oke, langsung saja, berikut data dari buku ini.


Dokpri


Judul : Mencari Sosok Gimin
Penulis : Jaja Fathurrahman, dkk
ISBN : 978-623-5569-42-0
Ukuran buku : 14 x 21 cm
Tebal buku : 215 halaman
Penerbit : CV. Gapura Pustaka

Blurb:


Aku menghapus air mataku. Tak terasa sudah tiga tahun aku hidup dalam lumpur di pinggiran Kota Solo bagian timur. Usiaku memang belum genap dua puluh tahun, aku masih sangat muda untuk kembali ke jalan yang benar dan malaikat yang menjemputku belum juga datang. Ada sebersit rasa cemas di sudut hati, tapi aku harus tetap optimis suatu saat akan datang juga malaikat itu.

Beberapa minggu setelah tamu dari Jakarta itu datang, perutku sudah mulai buncit, layaknya orang yang hamil tua, aku menunggu hari kelahiran jabang bayi yang kukandung dengan harap-harap cemas. Bu Sumi semakin menjauhiku, aku dikatakan perempuan bodoh. Biarlah, semua ini memag salahku! Hanya kepada Kang Gimin aku bisa berbagi duka.

“Tenangkan sana hatimu, hadapi saja hari-hari menjelang persalinan dengan gembira agar bayimu sehat,” ujar Kang Gimin menyejukkan hati.

“Tapi nanti siapa yang akan mengantarkanku ke rumah sakit atau bidan?”

“Tenang saja, di kampung sebelah ada seorang bidan yang biasa membantu persalinan orang-orang dari kampung Silir. Bu bidan menarik biaya persalinan semampu kita saja!” Lagi-lagi jawaban Kang Gimin menyejukkan hatiku.

Akhirnya hari yang menakutkan itu datang juga. Di kamar sebuah rumah bersalin aku berjuang seorang diri menghadapi hidup atau mati. Hanya Kang Gimin yang menunggu di luar. Setumpuk masalah telah membayangi hari-hari yang akan kulalui di rumah penampungan Bu Sumi. Apakah aku masih akan diperlakukan dengan baik seperti perempuan lain yang berada di bawah asuhannya?

Bayi merah di pangkuan kucium penuh perasaan kasih. “Sungguh malang nasibmu, Ndhuk ... aku sendiri tidak kenal siapa bapak yang mengukir jiwa ragamu. Maafkan aku sayang, semoga kelak nasibmu tidak seburuk nasib ibumu ini,” gumamku dengan wajah berkaca-kaca. Tidak sampai sepuluh hari aku menyusui bayiku karena sesuai perjanjian awal, bayi itu harus kuserahkan kepada ibunya Kang Gimin untuk dibesarkan dan diasuh di desanya Kang Gimin. Sebuah desa di lereng Lawu.

🌹🌹🌹


Buku yang diterbitkan oleh CV Gapura Pustaka ini berisi kumpulan dan puisi dengan tema yang cukup menarik, meski tidak dapat dipungkiri bahwa setiap karya manusia pasti memiliki kekurangan. Namun, setiap hal tentunya memiliki pasangan, sehingga di balik kekurangan pasti ada kelebihan. Begitu pula dengan buku ini.

Adapun kekurangan dari buku ini terletak pada sampul belakang yang menurut saya kurang estetik dari segi font, juga terdapat banyak typo dan kalimat yang sulit dipahami di dalamnya. Akan tetapi, di balik kekurangan itu, saya menemukan nilai moral yang tersirat dari buku ini, seperti:

1. Sebuah pesan bahwa saat kamu ‘tersesat’, jangan pernah lupa untuk selalu mencari jalan pulang dan kembali. Sebab, seburuk apa pun masa lalu yang kamu miliki, kamu tetap berhak untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik. Kamu punya hak untuk memimpikan sesuatu yang baik-baik terjadi kepadamu di masa depan.

2. Pesan tentang kesederhanaan yang bisa diambil bahwa tidak ada salahnya jika kita memilih untuk hidup dalam kesederhanaan. Sejatinya, hidup ini bukan tempat untuk pamer harta dan segalanya, tetapi di sini kita hanya singgah sementara untuk mengumpulkan bekal di kehidupan akhirat nanti. Maka, selagi waktu itu masih ada, selagi kita masih diberi kesempatan, gunakan waktu itu dengan sebaik mungkin. Pesan ini berlaku untuk semuanya, termasuk juga diriku yang terkadang juga masih lupa untuk terus memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin.

3. Pesan kepada kita bahwa tidak semua hal yang terlihat indah itu baik. Ada banyak hal indah di dunia ini yang akhirnya menyesatkan, membuat kita jatuh, menyengsarakan dan lain sebagainya.

4. Pesan untuk tidak perlu terlalu meratapi nasib sial yang sedang menimpa. Nikmati saja setiap ujian itu sebagaimana alur yang telah diatur oleh Tuhan agar tidak stres. Terus berusaha meyakinkan diri bahwa yang kita miliki hari ini adalah titipan dan kelak akan diambil kembali oleh pemilik yang sebenarnya.

5. Pesan untuk tidak melihat segala sesuatu itu hanya dari sampulnya saja. Ada banyak hal yang tersembunyi di balik sampul, yang terlihat di luar terkadang tidak seindah apa yang ada di baliknya, begitu pun sebaliknya. Jadi, tetaplah berhati-hati.

6. Pesan untuk terus bekerja keras dan juga bekerja cerdas. Bahwa untuk mendapatkan sesuatu atau untuk mencapai titik tertentu yang menjadi tujuan, kita butuh yang namanya usaha, kerja keras yang tentu saja harus diiringi dengan doa. Sebab keduanya saling terkait. Doa tanpa usaha tidak berguna, usaha tanpa doa juga sama. Keduanya harus saling beriringan. Selain itu, juga dibutuhkan kerja cerdas, agar kita tidak terlalu banyak membuang waktu untuk hal yang mungkin bisa saja untuk dilompati, tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga tetapi hasil yang didapat bisa maksimal.


Sebagai kesimpulan, tentunya bukan hanya nilai ini yang bisa diambil dari karya ini, tetapi ada banyak hal menarik lain yang bisa didapatkan di dalamnya. Terima kasih. Wassalamu'alaikum.

Adiva Azzahra,
Gowa, 26 November 2022.

Narasi: opini pribadi penulis sekaligus pembedah dari buku ini.
s.c.a.
zulmusarofah
zulmusarofah dan s.c.a. memberi reputasi
2
843
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Tampilkan semua post
s.c.a.Avatar border
s.c.a.
#3
Sayangnya ane gak hobi baca buku emoticon-Frown
adivaazzahra
ushirota
ushirota dan adivaazzahra memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.